12 Asindeton
Asindeton adalah semacam gaya bahasa yang berupa acuan padat dan mampat di mana beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat tidak
dihubungkan dengan kata sambung. Bentuk-bentuk tersebut biasanya dipisahkan oleh tanda koma.
53
Contoh: ayah, ibu, anak, merupakan inti suatu keluarga.
13 Polisindeton
Polisindeton adalah suatu gaya yang merupakan kebalikan dari asindeton. Dalam polisindeton, berapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan
dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung.
54
Contoh: akhirnya saya menemuinya kemudian memegang tangannya dan
memeluknya karena begitu rindunya.
d. Gaya Bahasa Perulangan
Gaya bahasa perulangan atau repetisi adalah gaya bahasa yang mengandung perulangan bunyi, suku kata, kata, frase, ataupun bagian kalimat
yang dianggap penting untuk member penekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Gaya bahasa yang termasuk ke dalam jenis gaya bahasa perulangan di
antaranya sebagai berikut: 1
Aliterasi Keraf dalam Tarigan berpendapat bahwa aliterasi adalah semacam gaya
bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Biasanya digunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa, untuk perhiasan atau
untuk penekanan.
55
Contoh: dalam malam kelam aku tenggelam. 2
Asonansi Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan
vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa
53
Ibid., h. 136
54
Ibid., h. 137
55
Ibid., h. 175
untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan.
56
Contoh: ini muka penuh luka siapa punya. 3
Antanaklasis Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang
sama dengan makna yang berbeda.
57
Contoh: saya selalu membawa buah tangan untuk buah hati saya, jika saya pulang dari luar kota.
4 Kiasmus
Menurut Ducrot dan Todorov dalam Tarigan, kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula merupakan inversi hubungan
antara dua kata dalam satu kalimat.
58
Contoh: yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin justru merasa dirinya kaya.
5 Epizeukis
Epizeukis adalah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung, yaitu kata yang ditekankan atau yang dipentingkan diulang beberapa kali
berturut-turut.
59
Contoh: ingat, kamu harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat agar dosa-dosamu diampuni oleh Tuhan.
6 Tautotes
Keraf dalam Tarigan berpendapat bahwa tautotes adalah gaya bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah
konstruksi.
60
Contoh: aku menuduh kamu, kamu menuduh aku, aku dan kamu saling menuduh, kamu dan aku berseteru.
7 Anafora
Anafora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.
61
Contoh: kaulah yang menginginkanku jadi pendampingmu, kaulah yang mengajakku untuk
bersamamu, tapi kaulah yang menghancurkan hatiku berkeping-keping.
56
Ibid., h. 176
57
Ibid., h. 179
58
Ibid., h. 180
59
Ibid., h. 182
60
Ibid., h. 183
61
Ibid., h. 184
8 Epistrofa
Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat berurutan.
62
Contoh: Bahasa resmi adalah bahasa Indonesia.
Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia. Bahasa kebanggaan adalah bahasa Indonesia.
9 Simploke
Keraf dalam Tarigan berpendapat bahwa simploke adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa
baris atau kalimat berturut-turut.
63
Contoh: Ibu bilang saya pemalas. Saya bilang biar saja.
Ibu bilang saya lamban. Saya bilang biar saja. Ibu bilang saya manja. Saya bilang biar saja.
10 Mesodilopsis
Mesodilopsis adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat
berurutan.
64
Contoh: Para pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat. Para polisi harus meningkatkan keamanan umum.
11 Epanalepsis
Epanalepsis adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama dari baris, kalusa, atau kalimat menjadi terakhir.
65
Contoh: saya akan tetap berusaha mencapai cita-cita saya.
62
Ibid., h. 186
63
Ibid., h. 187
64
Ibid., h. 188
65
Ibid., h. 190
12 Anadiplosis
Anadiplosis adalah sejenis gaya bahasa repetisi di mana kata atau frase terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari
klausa atau kalimat berikutnya.
66
Contoh: Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segala
B. Hakikat Cerpen
1. Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan karya sastra nonilmiah yang berbentuk prosa naratif. Cerpen sesuai dengan namanya, adalah cerita yang pendek. Akan
tetapi, berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tak ada kesepakatan di antara para pengarang dan para ahli. Edgar Allan Poe
mengatakan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam, suatu hal
yang kiranya tak mungkin dilakukan untuk sebuah novel.
67
Kelebihan cerpen yang khas adalah kemampuannya mengemukakan lebih banyak, secara
implisit dari sekedar apa yang diceritakannya.
68
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, cerita pendek adalah akronim dari cerita pendek..
69
Sedangkan Nugroho Notosusanto berpendapat bahwa cerita pendek adalah cerita yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau
kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.
70
66
Ibid., h. 191
67
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005, h. 10
68
Ibid., h. 11
69
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008, cet. Keempat, h. 264
70
Henry Guntur Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Sastra Bandung: Angkasa, 1993, h. 176