Tindakan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 tentang Stroke

mengetahui informasi-informasi tentang stroke dari internet atau media massa karena aspek kognitif yang diwujudkan melalui pengaruh pemikiran dan keyakinan seseorang memerlukan landasan pengetahuan yang relevan menanggapi objek sikap tetapi dibandingkan responden yang bersikap baik sebanyak 70.7 lebih tinggi daripada pengetahuan responden dalam kategori baik sebesar 58.7. Hal ini menurut peneliti, sikap responden yang baik ini bukan hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi juga mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan hidup, budaya dan lingkungan sekitar sehingga bersikap baik dengan menjauhi faktor resiko yang menyebabkan stroke dan mementingkan kesehatan.

5.2.3. Tindakan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 tentang Stroke

Berdasarkan tabel 5.9. menunjukkan pertanyaan tentang tindakan yang paling banyak dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan keenam yaitu tindakan seseorang apabila temannya menderita stroke. Hal ini menurut peneliti, banyak responden menjawab benar mungkin karena responden mengetahui stroke bisa menyebabkan orang mati atau cacat maka cepat berobat ke dokter. Selain itu, pertanyaan tentang tindakan yang paling banyak dijawab salah dan tidak tahu oleh responden adalah pertanyaan ketiga yaitu cara menilai seseorang menderita stroke. Hal ini menurut peneliti karena pelbagai gejala klinis stroke yang tergantung di mana tempat otak terjadi obstruksi menyebabkan responden tidak tahu bagaimana mengidentifikasi atau membedakan gejala klinis stroke dengan penyakit lain. Berdasarkan tabel 5.10. diketahui bahwa tindakan responden memiliki persentase paling tinggi termasuk dalam kategori tindakan baik. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh sikap responden yang baik sehingga menimbulkan tindakan yang benar. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil yang didapatkan oleh Myint et al 2008 yakni tindakan yang baik dengan tidak ada merokok, olahraga , minum alkohol dengan sederhana dan makan makanan yang seimbang akan menurunkan 2.3 kali resiko terjadi stroke. Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin berdasarkan tabel 5.11., tindakan laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan yang signifikan karena kuesioner Universitas Sumatera Utara yang telah diedarkan kepada mahasiswa FE-USU pada angkatan 2008 dan kelompok umur 19-21 tahun yang hampir sama sehingga tingkat pendidikan dan pengetahuan yang sama serta saat ini perempuan juga memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Menurut Nototmodjo sikap yang belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain: fasilitas. Di samping fasilitas juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain. Maka, banyak responden memiliki tindakan yang baik dalam penelitian ini mungkin ada faktor pendukung seperti latar belakang, pengetahuan dan sikap responden yang baik sehingga tindakan responden juga dalam kategori baik. Jika dilihat lebih lanjut, ada ketidaksesuaian antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan. Di mana didapatkan pengetahuan responden dalam kategori baik sebesar 58.7 dan sikap pengetahuan responden dalam kategori baik sebesar 70.7, sedangkan tindakan responden dalam kategori baik sebanyak 72.8. Menurut Notoatmodjo 2003 seseorang dapat bertindak atau berperilaku tanpa mengetahui terlebih dahulu makna stimulus yang diterimanya, dengan kata lain tindakan seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan dan sikap. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang didasari oleh pengetahuan. Tindakan merupakan realisasi dari pengalaman dan sikap menjadi perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalm bentuk nyata dan terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, tetapi tidak selalu orang yang berpengetahuan baik langsung melakukan tindakan yang benar. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan responden tentang stroke di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah kategori baik sebanyak 54 responden 58.7. 2. Sikap responden tentang stroke di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagian besar bersikap baik sebanyak 65 responden 70.7, 3. Tindakan responden tentang stroke di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah kategori baik sebanyak 67 responden 72.8

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran dari peneliti, di antaranya: 1 Memberikan informasi dan materi pembelajaran kepada para mahasiswa fakultas ekonomi mengenai bahaya stroke bagi kesehatan agar pengetahuan mahasiswa fakultas ekonomi tidak terbatas tentang definisi dan penyebab dan faktor risiko terhadap stroke saja tetapi mahasiswa fakultas ekonomi dapat mengaplikasikan informasi pencegahannya dan cara menilai seseorang menderita stroke supaya tidak tejadi komplikasi yang berat atau mati. 2 Perlu melakukan suatu pertemuan ilmiah, seminar-seminar tentang stroke dan pencegahannya untuk mahasiswa fakultas ekonomi sehingga pengetahuan mereka tentang stroke bertambah. 3 Masukan kepada para mahasiswa fakultas ekonomi, supaya menghindari stroke sejak usia muda dengan pelbagai pencegahan. Para mahasiswa hendaknya bisa menjadi generasi penerus bangsa yang sehat, pintar dan berakhlak mulia. 4 Masukan kepada peneliti selanjutnya, supaya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bahaya stroke terhadap kesehatan manusia. Universitas Sumatera Utara