Tabel 2 Jenis tanah yang terdapat di areal IUPHHK-HA PT. Sarpatim
No. Jenis tanah USDA, 1989 LPT, 1983
Luas ha Persen
1 Dystropepts 14
132,114 61
2 Tropudults 28
84,466 39
Jumlah 216,580
100
Sumber : PT. Sarmiento Parakantja Timber 2011
4.3.4 Iklim dan Curah Hujan
Berdasarkan data curah hujan tahun 2001-2008 yang diperoleh dari stasiun pengamat curah hujan site camp Kulai LBC PT. Sarmiento Parakantja Timber,
tipe iklim pada areal kerja IUPHHK termasuk tipe iklim A schmidt Ferguson. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan iklim di daerah terebut sangat basah dan
tergolong sebagai hutan hujan tropika. Adapun curah hujan rata-rata per tahun yakni 3.804 mm dan hari hujan rata-rata 182 haritahun. Curah hujan tinggi terjadi
pada bulan Oktober sampai dengan bulan Januari dan curah hujan rendah pada bulan Mei sampai dengan bulan September PT. SPT 2011.
4.3.5 Hidrologi
Areal IUPHHK-HA PT. Sarpatim yang mempunyai luasan 216.580 ha, secara hidrologi memiliki 3 tiga Satuan Wilayah Sungai SWS, yaitu: SWS
Seruyan seluas 183.321 Ha, SWS Mentaya seluas 70.272 ha dan SWS Mentubar seluas 51.941 ha. Satuan Wilayah Sungai SWS atau sering juga disebut Daerah
Aliran Sungai DAS terdiri lagi atas beberapa sub-DAS. DAS Seruyan terdiri atas 10 sub-DAS, yaitu sub-DAS Kaleh, sub-DAS Seruayan Hulu, sub-DAS
Tenkum, sub-DAS Kumpang, sub-DAS Bai, sub-DAS Purang, sub-DAS Kuwung, sub-DAS Sahabu, sub-DAS Seruyan Hilir, sub-DAS Rangga. DAS
Mentaya terdiri atas dua sub-DAS, yaitu sub-DAS Mentaya Hulu dan sub-DAS Mentaya Hilir. DAS Mentubar juga terdiri dari dua sub-DAS, yakni sub-DAS
Kuayan dan sub-DAS Tilap PT. SPT 2011. Pola dan Morfometri sungai DAS umumnya berpola lateral dan dendritik,
dengan arah aliran dari utara ke selatan. Sungai-sungai tersebut umunya bersifat perennial stream mengalir sepanjang tahun, kecepatan arus tergolong lambat
samapai agak cepat, dasar saluran umunya berbatu dan mengandung pasir PT. SPT 2011.
4.3.6 Kondisi Vegetasi Hutan
Areal IUPHHK-HA PT. Sarpatim termasuk ke dalam tipe hutan tropika basah yang didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae seperti meranti merah,
meranti putih, meranti kuning, keruing, bangkirai dan lain-lain. Sedangkan fungsi hutan di PT. Sarpatim terbagi menjadi dua kawasan yakni kawasan hutan produksi
terbatas HPT seluas 157.380 ha dan kawasan Hutan Produksi Konversi HPK seluas 59.200 ha PT. SPT 2011.
Kondisi penutupan lahan IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber sesuai surat Kepala Badan Planologi Kehutanan nomor S.213VIIPeta-12005
tanggal 20 Mei 2005 perihal pemeriksaan citra landsat 7 ETM+band 542 skala 1 : 100.000 liputan tanggal 19 Agustus 2004. Jenis tutupan lahan disajikan pada
Tabel 3. Tabel 3 Jenis penutupan lahan IUPHHK-HA PT. Sarpatim
No Penutupan lahan
Luas fungsi hutan ha Luas
ha HPT
HPK
1. 2.
3. 4.
Hutan primer Hutan bekas tebangan
Non hutan Tertutup awan
14.077 120.325
9.734 13.244
3.047 39.149
16.348 656
17.124 159.474
26.082 13.900
7,9 73,7
12,0 6,4
Jumlah 157.380
59.200 216.580
100
Sumber : PT. Sarmiento Parakantja Timber 2011
Areal IUPHHK-HA PT. Sarpatim telah diusahakan selama 34 tahun, dari areal seluas 216.580 ha masih terdapat areal berhutan seluas 164.831 ha 76
yang terdiri dari areal bekas tebangan seluas 148.682 ha dan areal hutan primerVirgin Forest seluas 16.149 ha luas efektif 6.704 ha khususnya pada Blok
RKT 2006 dan 2007 yang merupakan rotasi tahun ke 24 dan 35.
4.4 Penduduk