Koefisien Determinasi R Uji t - Statistik Uji Parsial Uji F – Statistik Uji Keseluruhan

Sehingga bentuk hipotesanya sebagai berikut : 1 X Y ∂ ∂ 0 Artinya jika X 1 modal usaha mengalami peningkatan maka Y pendapatan pedagang akan mengalami peningkatan, Cateris paribus. 2 X Y ∂ ∂ 0 Artinya jika X 2 pengalaman berusaha mengalami peningkatan maka Y pendapatan pedagang akan mengalami peningkatan, Cateris paribus. 3 X Y ∂ ∂ 0 Artinya jika X 3 lamanya jam kerja mengalami peningkatan maka Y pendapatan pedagang akan mengalami peningkatan, Cateris paribus. 4 X Y ∂ ∂ 0 Artinya jika X 4 jumlah tanggungan mengalami peningkatan maka Y pendapatan pedagang akan mengalami peningkatan, Cateris paribus. 3.5 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

3.5.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel – variabel independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai varibel dependen. Koefisien determinasi R-square yaitu angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel independen yang menerangkan variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independennya. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0 ≤R 2 ≤1, dimana nilai koefisien determinasi mendekati 1 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang besar terhadap variabel terikat.

3.5.2 Uji t - Statistik Uji Parsial

Uji t statistik dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel independen X 1, X 2, X 3 dan X 4 secara individu terhadap variabel dependen Y . Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H o : b i = 0 H a : b i ≠ 0 Dimana b i adalah koefisien variabel independen pertama nilai parameter hipotesis, dan biasanya b i = 0, artinya tak ada pengaruh variabel X i terhadap Y. Bila t-hitung t-tabel maka tingkat kepercayaan tertentu H ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus : b i - b t hitung = Sb i Dimana : b i = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i Kriteria pengambilan keputusan: 1.Ho : βi = 0 Ho diterima t t - tabel artinya variabel independen Secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2.Ha: βi ≠ 0 Ha diterima t t - tabel artinya variabel independen Secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ho diterima Ha diterima Ha diterima -t α2 t α2 Gambar 3.1 Kurva Uji t-statistik

3.5.3 Uji F – Statistik Uji Keseluruhan

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen X 1 , X 2 , X 3, X 4 secara keseluruhan atau serentak mempengaruhi variabel dependen Y . Atau dengan kata lain, uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H o : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 ………….= 0 H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 …………. ≠ 0 Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F- hitung dengan F- tabel. Jika F- hitung F-tabel maka H ditolak yang berarti variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : R 2 k – 1 F hitung = 1 – R 2 n – k Dimana : R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n = Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan: 1. Ho : β i = 0 Ho diterima F F – table artinya variabel independen Secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2. Ha : β i ≠ 0 Ha diterima F F – table artinya variabel independen Secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ho diterima Ha diterima Gambar 3.2 Kurva Uji F-statistik 3.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.6.1 Multikolineritas Multikolinierity