Gambaran Umum Pajak Sentral Medan .1 Sejarah Pajak Sentral Kota Medan Intepretasi Model

4.2 Gambaran Umum Pajak Sentral Medan 4.2.1 Sejarah Pajak Sentral Kota Medan Pada awal mulanya, untuk mendirikan sebuah pasar besar yang dikelola pemerintah diterima dengan bulat dalam sebuah sidang Gementeraad pada tanggal 29 April 1929. Pembangunan pun mulai dilaksanakan pada 2 April 1931, namun sempat tersendat akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut. Pembangunan baru diselesaikan pada 21 Desember 1932. Pusat Pasar dibuka pertama kalinya pada 1 Maret 1993. Kompleks pasar dibagi kepada empat gedung. Pada tahun- tahun awal kios-kios Pusat Pasar tidak banyak ditempati pedagang karena keadaan ekonomi yang kurang baik dan alasan bahwa memindahkan kios dari tempat asal ke Pusat Pasar akan merepotkan. Untuk mengatasi masalah ini, maka pada tahun 1942 ongkos penyewaan kios diturunkan hingga semurah-murahnya dan jumlah pembayaran disesuaikan dengan kesanggupan sang penyewa. Pada tahun 1971 dua dari empat bangunan pasar habis terbakar. Lalu pada tahun 1978 dua bangunan yang tersisa juga terbakar. Akibatnya para pemilik kios terpaksa menggelar dagangan mereka di jalanan di sekitar daerah tersebut untuk dapat tetap berjualan. Pemerintah kemudian membangun bangunan baru yang bertingkat sebagai pengganti bangunan lama yang terbakar. Pada saat yang sama, bangunan yang baru tersebut juga membuat keadaan pasar tertata dengan lebih rapi. Setelah Medan Mall dibangun pada pertengahan 1990-an kedua bangunan tersebut Pusat Pasar dan Medan Mall dihubungkan sehingga pengunjung dapat berpindah bangunan dengan mudah.

4.3 Gambaran Umum Sampel Penelitian

4.3.1 Usia Responden

Dari hasil penelitian diketahui bahwa usia sampel bervariasi antara 20-60 tahun. Usia yang mendominasi yakni antara usia 31 sampai dengan 40 tahun. Hal ini dikarenakan usia tersebut merupakan usia produktif sehingga dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam mengembangkan usaha. Berikut ini tabel distribusi sampel usia responden: Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Persen 1 21-30 8 18 2 31-40 22 49 3 41-50 13 29 4 51-60 2 4 TOTAL 45 100 Sumber: Hasil Olahan Data Primer

4.3.2 Pendidikan Responden

Distribusi pendidikan responden bervariasi mulai dari lulusan Sekolah Dasar SD sampai lulusan UniversitasAkademik. Berdasarkan data yang diperoleh mayoritas responden di Pajak Sentral di dominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas SMA, yaitu sebesar 19 responden atau 42. Berikut ini tabel distribusi tingkat pendidikan responden: Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persen 1 SD 1 2 2 SMP 16 36 3 SMA 19 42 4 PERGURUAN TINGGI 9 20 TOTAL 45 100 Sumber: Hasil Olahan Data Primer

4.3.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Responden

Jumlah tanggungan keluarga responden bervariasi antara 1-7 anggota keluarga. Total dari responden yang telah mempunyai tanggungan keluarga adalah sebanyak 43 orang dari 45 responden. Sedangkan sisanya yang belum mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 2 orang. Mayoritas responden yang memiliki tanggungan keluarga 4 sampai 6 yakni sebanyak 35 responden atau 81. Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan No Tanggungan Keluarga Jumlah Persen 1 1-3 5 11 2 4-6 35 78 3 7 3 7 TOTAL 43 96 Sumber: Hasil Olahan Data Primer

4.3.4 Pengalaman Usaha Responden

Lamanya pengalaman berusaha setiap pedagang berbeda-beda. Terdapat pedagang yang baru memulai usahanya dan ada juga pedagang yang telah berdagang dalam jangka waktu yang cukup lama. Pengalaman berusaha responden dalam penelitian ini berkisar antara 12-240 bulan. Mayoritas responden menjalankan usahanya selama 72-120 bulan. Berikut adalah tabel pengalaman usaha responden: Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha No Lama usaha Jumlah Persen 1 12-60 16 36 2 72-120 20 44 3 132-180 8 18 4 240 1 2 Total 45 100 Sumber : Hasil Olahan Data Primer

4.4 Intepretasi Model

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program eviews 5.1 diperoleh estimasi sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Regresi Y = -714683,2 + 0,570790X1 + 3948,581X2 + 1175,648X3 + 205909,0X4 Std.Error = 893194,9+ 0,066445+ 3273,068 + 1402,365 + 108038,1 T statistic = 8,590479 1,206385 0,838332 1,905892 R2 = 0,666835 F statistik = 20,01513 Adjusted R2 = 0,633518 Prob.Statistik = 0,000000 DW – Stat = 1,818301 Ket: signifikan pada α = 10 signifikan pada α = 5 signifikan pada α = 1 Dari hasil estimasi di atas, dapat dijelaskan pengaruh variabel independen variabel bebas yaitu modal usaha, pengalaman berusaha, jam kerja dan jumlah tanggungan terhadap variabel dependen variabel terikat yaitu pendapatan pedagang Informal dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Modal usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pedagang informal. Hal itu dapat dilihat dari koefisien X1 sebesar 0,570790. Artinya apabila modal usaha mengalami kenaikan Rp1000,- maka pendapatan pedagang informal akan mengalami kenaikan sebesar Rp570,790, cateris paribus. 2. Pengalaman berusaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pedagang informal. Hal itu dapat dilihat dari koefisien X2 sebesar 3948,581. Artinya apabila pengalaman berusaha bertambah 1 bulan, maka pendapatan pedagang informal akan mengalami kenaikan sebesar Rp3.948,581, cateris paribus. 3. Jam kerja mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pedagang informal . Hal itu terbukti dari koefisien X3 sebesar 1175,648. Artinya apabila jam kerja bertambah 1 jam, maka pendapatan pedagang informal akan mengalami kenaikan sebesar Rp1.175,648, cateris paribus. 4. Jumlah tanggungan mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pedagang informal. Hal itu terbukti dari koefisien X4 sebesar 205909,0. Artinya apabila jumlah tanggungan bertambah 1 orang, maka pendapatan pedagang informal akan mengalami kenaikan sebesar Rp205.909, cateris paribus.

4.5 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian