Lamanya Tahun Bina T+8

6.3.1.4 Lamanya Tahun Bina T+8 Peubah lamanya tahun bina T+8 berpengaruh nyata pada tingkat α = 10 persen yang terlihat dari P-value sebesar 0,054. Ini berarti bahwa rumahtangga yang berada di UPT tahun bina T+8 memiliki peluang miskin yang lebih besar dibandingkan dengan runahtangga yang berada di UPT tahun bina T+3. Nilai odds ratio sebesar 57,93 menunjukkan bahwa rumahtangga yang hidup di UPT dengan tahun bina T+8 berpeluang miskin sebesar 57,93 kali dibandingkan dengan rumahtangga transmigran UPT dengan tahun bina T+3. Hal ini disebabkan UPT yang sudah memasuki tahun bina T+8 di Propinsi Lampung yaitu Way Terusan SP.1 dan Way Terusan SP.2 masih memiliki rata- rata pendapatan yang relatif rendah dengan terbatasnya sarana transportasi dan akses jalan masih rusak yang menyebabkan sulit untuk memasarkan produk pertanian, dan kondisi geografis UPT yang kurang mendukung dengan jenis lahan kering, sehingga petani sulit untuk memperoleh hasil pertanian. Sedangkan UPT Legundi dengan tahun bina T+3 relatif lebih maju, karena aksesibilitas ke UPT lebih lancar dan dekat dengan Pelabuhan Bakauheni dengan didukung sarana transportasi yang baik. 6.3.1.5 Lamanya Tahun Bina T+6 Peubah lamanya tahun bina T+6 berpengaruh nyata pada tingkat α = 10 persen yang terlihat dari P-value sebesar 0,123. Ini berarti bahwa rumahtangga yang berada di UPT tahun bina T+6 memiliki peluang miskin yang lebih besar dibandingkan dengan runahtangga yang berada di UPT tahun bina T+3. Nilai odds ratio sebesar 1333,30 menunjukkan bahwa rumahtangga yang hidup di UPT dengan tahun bina T+6 berpeluang miskin sebesar 1333,30 kali dibandingkan dengan rumahtangga transmigran UPT dengan tahun bina T+3. UPT dengan lama tahun bina T+6 yaitu Mesuji Atas SP.13 memiliki perekonomian yang lebih jelek dibandingkan dengan UPT lainnya, khususnya UPT Legundi, ini terkait dengan akses jalan yang sangat jelek dan ketersediaan sarana transportasi yang sedikit. Hal ini menyebabkan terhambatnya kemajuan daerah setempat yang dapat mendukung tingkat kesejahteraan transmigran, seperti distribusi obat-obatan tidak berjalan lancar dan pemasaran hasil produksi terlambat sehingga merugikan petani. Selain itu, fasilitas umum seperti pasar masih belum tersedia jadi transmigran mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

6.3.2 Faktor-Faktor Yang Tidak Berpengaruh Nyata Terhadap Kemiskinan Rumahtangga Transmigran