BAB II ONAN NAINGGOLAN SEBELUM TAHUN 1965
2.1 Wilayah dan Geografis
Nainggolan adalah sebuah wilayah di Samosir yang mayoritas penghuninya juga bermarga Nainggolan. Wilayah ini termasuk kedalam daerah adminitistratif
Kabupaten Samosir pada tahun 2004, dimana sebelum terjadi pemekaran wilayah, Nainggolan masih tergabung kedalam Kecamatan Onan Runggu
5
Sebelah Utara : Kecamatan Simanindo
. Adapun yang menjadi batas – batas wilayah dari daerah ini adalah:
Sebelah Selatan : Danau Toba
Sebelah Barat : Desa Urat, Kecamatan Palipi
Sebelah Timur : Danau Toba
Secara keseluruhan daerah ini termasuk dalam kawasan Pulau Samosir yang secara geografis terletak pada 20.24 LU - 20.25 LU dan 98 21’BT - 99 55’ BT. Batas
administratif dari wilayah Kabupaten Samosir dikelilingi oleh tujuh kabupaten, dengan batas – batasnya yaitu:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten
Simalungun Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan
Kabupaten Humbang Hasundutan
5
Pemda Tk. II Tapanuli Utara Kantor Sensus dan Statistik Tarutung, Onan Runggu Dalam Angka, 1990, Tarutung, Hal. 3
Universitas Sumatera Utara
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
Sejarah Kabupaten Samosir, diawali dari sejarah terbentuknya Kabupaten Tapanuli Utara selaku induk dari beberapa Kabupaten pemekaran di wilayah
Tapanuli Utara. Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba
Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No .36 Thn 2003 tentang pembentukan kabupaten. Dengan waktu yang bersamaan Kabupaten Samosir dan
Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik
Indonesia dengan sembilan kecamatan, seratus sebelas desa serta enam kelurahan. Dengan lahirnya Undang-Undang No.12 Tahun 1998 tentang pembentukan
daerah tingkat II Toba Samosir , akhirnya Kabupaten daerah tingkat II Toba Samosir di resmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 9 Maret 1999 di Medan. Setelah selama 5 tahun masuk ke dalam wilayah Kabupaten Toba Samosir maka untuk mengembangkan wilayah Samosir menjadi
lebih baik maka pada tahun 2004 untuk seluruh Pulau Samosir dan wilayah di sekitarnya dilakukan pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Samosir.
Nainggolan awalnya adalah sebuah desa yang sebelum Samosir di pisahkan dari Kabupaten Toba samosir merupakan satu kecamatan dengan Onan Runggu.
Seiring dengan pemekaran otonomi maka daerah Nainggolan menjadi satu kecamatan yang utuh yang terpisah dari kecamatan Onan Runggu setelah pembentukan
Kabupaten Samosir 7 Januari 2004. Kecamatan Nainggolan menjadi salah satu
Universitas Sumatera Utara
kecamatan diantara sembilan kecamatan yang berada di Kabupaten Samosir sekarang ini berbatasan wilayah :
Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Palipi, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Onan Runggu
Sebelah Selatan berbatasan dengan pantai Danau Toba serta Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rumah Hombar
Keberadaan Onan Nainggolan terletak di daerah pinggiran pantai Danau Toba yang dapat ditempuh melalui transportasi air yang menjadi salah satu pintu masuk jalur
danau menuju Samosir keseluruhan serta melalui transportasi darat juga. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan pelabuhan kapal motor yang selalu dipadati oleh
kedatangan para pelaku ekonomi dari luar Samosir setiap hari pekan di Onan Nainggolan.
2.2 Kondisi Masyarakat