Permasalahan yang Dihadapi di

menghargai adat dan selalu peduli terhadap keturunannya walaupun moyang mereka telah meninggal 21 Pungutanretribusi yang dikutip dari para pedagang digunakan untuk penataan kota supaya tercipta daerah yang indah, tertib, dan bersih. Masalah sampah yang dimunculkan para pedagang merupakan suatu kendala bagi pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara dalam mewujudkan daerah yang bersih dan indah. Maka untuk itu, diperlukan penanganan yang lebih serius dari seluruh pihak yang berkompeten karena apabila tidak ditangani secara serius maka akan menjadi permasalahan yang lebih kompleks. Melihat kenyataan yang berkembang, maka pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah menyediakan gerobak-gerobak dan tong- tong sampah.Di samping itu juga telah menyiapkan tenaga-tenaga kerja kebersihan yang bertugas memelihara kebersihan kota, menyapu jalanpasar, dan petugas pengangkutan gerobak sampah. Jumlah dari petugas kebersihan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini merupakan bukti nyata dari upaya pemerintah dalam penanggulangan sampah dan juga demi kesejahteraan para pedagang dan kenyamanan para pembeli . 22

3.4 Permasalahan yang Dihadapi di

Onan Nainggolan . Para pedagang tersebut apabila sudah selesai berjualan akan meninggalkan sampah yang berserakan sehingga dapat menimbulkan situasi yang tidak nyaman di sekitar pasar dan selokanparit. Keadaan ini berlangsung setiap hari sehingga sampah 21 Wawancara dengan A. Deddy Lumban Siantar di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 1 Agustus 2013. 22 Wawancara dengan A. Karmila Parhusip di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 3 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara ataupun kotoran tersebut jadi menumpuk di areal pasar tersebut. Apabila keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka dapat mengakibatkan aroma yang tidak sedap dan berbau busuk serta dapat menimbulkan sumber penyakit. Keadaan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kebersihan dan keindahan pasar yang disebabkan oleh sampah-sampah yang berserakan dan tata ruang semakin semrawut serta sering kali dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas. Keadaan payung-payung yang dipasang oleh para pedagang dari luar Pulau Samosir pada saat berjualan juga dapat menimbulkan pemandangan yang kurang sedap dipandang oleh mata. Parit-parit yang tersumbat oleh karena sampah-sampah pedagang kaki lima akan menggenang di sepanjang jalan terutama saat hujan turun. Keadaan ini lambat laun akan mempercepat kerusakan pada badan jalan sementara itu pasar menjadi becek dan berlumpur 23 Dampak lainnya yang disebabkan oleh para pedagang kaki lima adalah kemacetan lalu lintas. Hal ini terjadi karena pedagang kaki lima tidak menghiraukan tempat-tempat yang dilarang untuk berjualan. Sering kali para pedagang membuat lokasi berdagang di sepanjang jalan, bahkan terkadang sampai menempati setengah badan jalan. Hal ini juga dapat menggangu kelancaran lalu lintas meskipun petugas sering melakukan penertiban dan penggusuran terhadap para pedagang kaki lima, akan tetapi hasilnya tidak pernah mengalami perubahan 24 23 Wawancara dengan Op. Dorlan di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 2 Agustus 2013. . 24 Wawancara dengan A. Deddy Lumban Siantar di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 1 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara Keadaan pedagang di Onan Nainggolan menjadi suatu dilema bagi pemerintah dalam mewujudkan Samosir yang bersih, tertib, dan aman. Pada tahun 1990 Jumlah pedagang terus bertambah karena tempat penampungan untuk berjualan belum memadai. Inilah hal utama yang masih menjadi kendala bagi pemerintah dalam mengatur tata kota administratifnya, khususnya di daerah Kecamatan Onan Runggu 25 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah berusaha menjadikan Samosir menjadi kota yang indah, tertib, dan bersih. Hal ini sangat berpengaruh dengan Onan Nainggolan, karena pasar ini sangat strategis dilalui oleh masyarakat dari berbagai arah atau tempat. Hal ini didukung juga oleh dekatnya lokasi pasar dengan Pelabuhan Nainggolan. Pemerintah berusaha dalam mengatasi masalah yang muncul di tengah- tengah masyarakat dalam era keterbukaan dimana memerlukan penanggulangan yang terpadu, yaitu menciptakan kerjasama yang baik dari berbagai pihak dengan memperhatikan aspek dan kepentingan dari berbagai pihak serta tidak mengindahkan nilai kebenaran dan kemanusiaan. . Kehadiran pedagang di Onan Nainggolan dari segala bentuk dan kegiatannya tidak pernah luput dari permasalahannya. Pedagang di Onan memberikan masalah yang kompleks terutama masalah sampah, lingkungan kumuh, kemacetan, dan ketertiban lalu lintas yang merupakan ulah dari pedagang tersebut. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengadakan operasi pasar untuk menertibkan para pedagang dengan mengadakan razia atau penggusuran yang bertujuan untuk menertibkan dan 25 Wawancara dengan A. Deddy Lumban Siantar di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 1 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara menata pedagang agar berjualan di tempat yang telah ditentukan, kemudian menyediakan tempat penampungan bagi para pedagang dengan cara menambah bangunan pasar dan membuka kawat duri pembatas dan dibangun dengan bangunan pasar baru sebagai tambahan bangunan berdagang bagi pedagang dalam menjalankan aktifitasnya. Melalui pasar yang baru ini juga, diharapkan agar para pedagang tidak lagi berjualan di sepanjang jalan maupun badan jalan. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERKEMBANGAN