Bangunan Fisik Pasar Onan Nainggolan

masyarakatnya di segala sektor kehidupan mereka. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari perkembangan dan infrastruktur yang semakin baik dari masa ke masa.

4.2.3 Bangunan Fisik Pasar Onan Nainggolan

Dari setiap infrastruktur yang ada, bangunan fisik pasar adalah salah satu hal yang terpenting dalam perkembangan dan kemajuan pasar. Bangunan fisik pasar yang baik akan mendorong niat warga masyarakat pedagang untuk malakukan aktifitas dagangnya di sana. Perkembangan bangunan fisik pasar Onan Nainggolan turut serta mengalami perkembangan dan kemajuan dari masa ke masa. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bentuk fisik Onan Nainggolan dulunya adalah Onan Pesanggrahan yang lebih umum digunakan sebagai tempat rapat para raja Bius mengadakan rapat. Onan Pesanggrahan dulunya hanya diberikan jatah kepada para pedagang pada hari senin saja untuk melakukan aktifitas dagang. Baru pada tahun 1945 Onan Nainggolan resmi diberikan secara hibah oleh raja Bius untuk melakukan kegiatan perdagangannya 43 Kondisi bangunan pada masa itu hanya tanah kosong yang dimana masyarakat hanya menggelar tikar sebagai tempat menjajakan barang dagangannya. Pedagangnya sendiri pun hanya berasal dari Nainggolan saja dan waktu berdagang hanya berlangsung 3 jam yakni dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 10.00 pagi . 44 43 Wawancara dengan A. Deddy Lumban Siantar di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 1 Agustus 2013. . Secara otomatis tidak mungkin pedagang dari luar Samosir dapat mencapai Onan Nainggolan dalam waktu singkat karena saran transportasi pun belum memadai pada 44 Wawancara dengan Op. Dorlan di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 4 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara saat itu. Dari segi penghasilan dan tingkat kesejahteraan pun bisa dikatakan masih jauh dari sejahtera. Selanjutnya pada tahun 1948 para pedagang sudah mulai membuat tenda payung bambu undung-undung sebagai tempat berjualan mereka. Tetapi pembuatan tersebut atas kebijakan pedagang sendiri untuk menghindari becek pada saat turun hujan sehingga barang dagangan mereka tetap bisa tertata dengan rapi 45 Pada tahun 1962, Onan Nainggolan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Bangunan fisik pasar sudah mengalami banyak kemajuan. Pemerintah setempat pun telah ikut ambil bagian dalam mengurusi bangunan pasar. Pada tahun tersebut telah terjadi pembangunan rumah panggung sebagai tempat berjualan mereka yang berjumlah 37 buah bangunan yang luas dan bentuknya belum merata. Hal ini telah memberikan pengaruh kepada masyarakat banyak. Akan tetapi kegiatan dagangnya belum mengalami banyak perubahan. Hal ini dikarenakan pembangunan bangunan fisik pasar tidak sebanding dengan bangunan infrastruktur yang mendukung percepatan proses transaksi di Onan Nainggolan. Baru pada tahun 1985, yakni sejak meratanya bangunan infrastruktur seperti kapal motor, pelabuhan, perbaikan jalan, pertumbuhan transportasi yang besar, dan lain sebagainya telah menjadikan Onan Nainggolan sebagai tempat transaksi jual beli yang memadai. Ditambah lagi dengan datangnya pedagang dari luar pulau Samosir ikut pula membuat kegiatan dagang lebih maju di sana . 46 45 Wawancara dengan A. Deddy Lumban Siantar di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 1 Agustus 2013. . 46 Wawancara dengan A. Deddy Lumban Siantar di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Tanggal 1 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1994 Onan Nainggolan mengalami kemajuan yang sangat besar. Bangunan telah semakin memadai yaitu dengan dibangunnya bangunan pasar dari beton dengan ukuran dan luas yang telah merata seluruhnya. Kegiatan ekonomi pun semakin berkembang karena semakin banyaknya akses yang bisa dilalui untuk menuju Onan Nainggolan. Perkembangannya semakin dirasakan oleh masyarakat karena bangunan yang ada sangat nyaman ditempati dan tidak ada pungutan liar di pasar 47 Perkembangan bangunan fisik dari masa ke masa telah menjadikan Onan Nainggolan menjadi bangunan yang lebih modern. Di sisi lain, bangunan yang semakin berkembang juga turut serta memberikan dampak bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya sebagai pekerja di Onan Nainggolan. Selain itu, Onan Nainggolan juga mampu membuka lapangan kerja baru demi kelangsungan hidup manusia dalam menjalankan kehidupannya. .

4.2.4 Bangunan Pendukung