Pencahayaan Desain Interior Perpustakaan

commit to user 21 misalnya, harus lebih gelap dari warna dinding sebelah atas Lasa,2005:166. Warna untuk perabot perpustakaan dipilih yang cerah dan sederhana seperti warna kayu. Kiranya tidak perlu mebeler perpustakaan dicat warna-warni kecuali untuk anak- Lasa,2005:135.

3. Pencahayaan

Cahaya adalah faktor utama yang menghidupkan ruang interior. Tanpa cahaya tidak akan ada bentuk, warna atau tekstur, tidak juga menampakkan ruang interior itu sendiri. Oleh karena itu fungsi pertama desain pencahayaan adalah menyinari bangun dan ruang suatu lingkungan interior dan memungkinkan pemakainya melakukan aktivitas dan menjalankan tugasnya dengan kecepatan, akurasi dan kenyamanan yang tepat Ching,1996:126. Pilihan jenis penyinaran apa yang digunakan dan bagaimana sumber cahaya tersebut diatur harus didasarkan tidak hanya pada kebutuhan penglihatan saja, tetapi juga pada sifat ruang yang diterangi dan aktivitas pemakainya. Menurut Lasa 2005:170-171 pada dasarnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan ada dua macam, yaitu: a. Cahaya alami Cahaya alami adalah cahaya yang dipancarkan oleh matahari, dalam ruangan perpustakaan cahaya alami dibutuhkan sebagai alat penerangan, akan tetapi penerangan commit to user 22 dengan cahaya alami ini harus diperhatikan karena kalau terlalu banyak cahaya matahari yang masuk bisa menyilaukan mata pengguna, tidak hanya itu panas matahari juga bisa merusak bahan pustaka dan perabot perpustakaan. Hal ini juga didukung dengan pernyataan Lasa 2005:170 yang menyatakan bahwa : Cahaya alami adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari dan kubah langit. Cahaya matahari yang mengandung radiasi panas itu apabila masuk ke dalam ruangan akan menyebabkan kenaikan suhu ruangan. Oleh karena itu, cahaya matahari harus dibatasi dan diusahakan tidak masuk ruangan secara langsung. Cahaya matahari yang masuk hendaknya dibatasi pada sudut kurang dari 45 derajat, yaitu pada pagi hari pada pukul 07.00-09.00, sedangkan untuk sore hari pada sudut 180 derajat yaitu sekitar pukul 16.00. Sedapat mungkin cahaya matahari antara pukul 09.00-14.00 tidak masuk ruang perpustakaan sebab cahaya pada jam tersebut mengandung radiasi panas yang dapat menyebabkan manusia akan merasa gerah dan cepat lelah, serta dapat memperpendek daya pakai bahan pustaka. b. Cahaya buatan Pencahayaan buatan diperlukan karena manusia tidak dapat sepenuhnya bergantung dari ketersediaan cahaya alami, misalnya pada malam hari atau di ruang yang tidak terjangkau cahaya alami. Menurut Lasa 2005:171 mengatakan bahwa : Cahaya buatan adalah cahaya yang ditimbulkan oleh benda atau gerakan benda yang dibuat oleh manusia yang berupa lampu TL maupun lampu pijar. Lampu TL lebih sedikit mengandung radiasi panas dibandingkan lampu pijar. commit to user 23 Kegiatan yang dilakukan di perpustakaan tidak dapat lepas dari cahaya, maka sistem pencahayaan di perpustakaan harus cukup. Pencahayaan yang cukup merupakan syarat mutlak untuk melakukan kegiatan di dalam ruangan. Menurut Lasa 2005:172 beberapa keuntungan yang diperoleh dengan adanya pencahayaan yang cukup adalah sebagai berikut : a. Mampu meningkatkan produktivitas kerja b. Dapat dicapai kualitas pekerjaan c. Dapat mengurangi ketegangan atau dan kelelahan jiwa d. Dapat menimbulkan semangat kerja e. Dapat meningkatkan prestise suatu lembaga Menurut Woodson dalam Lasa 2005:173-174, pencahayaan berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi 4 cara penerangan, yaitu: a. Cahaya langsung Cahaya langsung merupakan cahaya yang secara langsung dipancarkan ke ruang perpustakaan dan hampir seluruh cahayanya dipancarkan ke ruangan tersebut. Hal ini didukung oleh dipancarkan langsung dari sumbernya, berkisar antara 90- 100 cahaya output yang langsung jatuh di daerah kerjameja baca. commit to user 24 b. Cahaya tidak langsung Cahaya tidak langsung didapat dari penyebaran cahaya matahari yang dipantulkan oleh langit-langit ruangan. Hal ini senada dengan pernyataan Lasa 2005:173 bahwa : Cahaya ini berasal dari suatu sumber yang dipantulkan ke langit-langit ruangan sehingga menerangi ruangan. Pantulan itu kemudian dipantulkan lagi ke dinding ruangan, dan barulah cahaya itu menyebar ke seluruh penjuru ruangan. c. Pencahayaan diffusi Pencahyaan diffusi lebih baik dari pencahayaan tidak langsung, karena cahaya didapat dari cahaya yang terpencar ke seluruh ruangan sehingga tidak terlalu menyilaukan mata atau kelelahan mata. Hal ini didukung dengan pernyataan Lasa 2005:174 bahwa : Pencahayaan diffusi merupakan sistem pencahayaan yang menghasilkan cahaya yang terpencar ke semua arah. Pencahayaan ini lebih baik daripada pencahayaan tidak langsung. Hal ini dikarenakan sumber cahaya itu sebagian besar berasal dari pantulan langit-langit ruangan. Dengan demikian, bayang-bayang yang ditimbulkannya dan sifat cahaya tidak begitu tajam sehingga tidak akan mempercepat kelelahan mata. d. Pencahayaan campuran Pencahayaan campuran merupakan gabungan dari semua jenis pencahayaan diatas, pencahayaan campuran commit to user 25 ini bisa di modifika si sendiri sesuai kebutuhan ruangan terhadap cahaya. Hal ini senada dengan Lasa 2005:17 men merupakan gabungan dari cahaya langsung, cahaya tidak langsung dan penerangan diffusi untuk memenuhi penerangan yang Menurut Poole 1981:29 dalam buku Dasar Perencanaan Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia, kekuatan 500 lux dan tidak boleh menimbulkan silau, baik yang langsung dari sumbernya, maupun sebagai pantulan dari

4. Sirkulasi Udara