Pendekatan Kolmogrov-Smirnov Pendekatan Histogram Gambaran Umum Perusahaan

49

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16.0 for windo ws Statistic Product Service Solution dalam penelitian ini. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh Erlina 2011:99. Adapaun syarat yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas data populasi. Menurut gozali 2005:110 “Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal.” Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yg memiliki distribusi normal. Jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus. Sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk seperti huruf S, maka menunjukkan bahwa data menjulur skew Rochaety et.al, 2009:104. Uji ini dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

a. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut: H = data residual berdistribusi normal 50 H a = data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka Ha diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

b. Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki cirri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” skewness. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif arah kanan dan bertanda negatif arah kiri.

c. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y. apabila plot dari keduanya berbentuk linier didekati garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang 51 terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikoliniearitas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut Gozali:2005: a. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinearitas b. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

Menurut Gozali 2005:95 “Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya”. Model regresi yang baik adalah 52 regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: a. Angka D-W pada output Model Summary di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W pada output Model Summary di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W pada output Model Summary di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut gozali 2005:91 “Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari variance residual pada diagram pencar scatter plot. Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: a. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0 53 b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan begitu sebaliknya.

3.5.2 Metode Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan atau secara parsial. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh return on assets, net profit margin, debt to equity, danearning per share terhadap harga saham basic industry and chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun persamaan regresi yang digunakan, yaitu: Y i,t = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: Y i,t =Harga saham perusahaan i pada tahun t 54 a = Konstanta X 1 = Return on Assets ROA X 2 = Net Profit Margin NPM X 3 = Debt to Equity DER X 4 = Earning Per Share EPS b 1 = Koefisien regresi variabel X 1 b 2 = Koefisien regresi variabel X 2 b 3 = Koefisien regresi variabel X 3 b 4 = Koefisien regresi variabel X 4

3.5.3 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji F dan uji t.

1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: 55 Ho artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari return on asset, net profit margin, debt to equity ratio dan earning per share terhadap harga saham. Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari return on asset, net profit margin, debt to equity ratio dan earning per share terhadap harga saham. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.F 0,05 maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel . Dimana kriterianya yaitu: Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung F tabel untuk α = 5

2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan tingkat s ignifikan α 5, jika nilai sig.t 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.t 0,05 56 maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependent variabel yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas independent variabel. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien derminasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel- variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini. 57 Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Situmorang 2008:113 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor basic industry and chemical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 58 perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki aktivitas dari pengolahan sumber alam, lalu mengubahnya ke dalam berbagai bahan baik yang berupa bahan yang dapat dikonsumsi langsung maupun objek untuk diolah kembali dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Adapun sub sektor dari perusahaan ini yaitu seperti semen, kramik, porselen dan kaca, logam dan sejenisnya, kimia, plastik dan kemasan, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, dan pulp dan kertas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive judgement sampling method yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan metode tersebut diperoleh sampel penelitian yaitu sebanyak 32 perusahaan yang bergerak dalam sektor basic industry and chemical, periode penelitian tahun 2010-2012 yaitu sebanyak 3 tahun sehingga data pooling sebanyak 96. Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode 1 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 2 Alakasa Industrindo Tbk ALKA 3 Alumindo Light Metal Industry ALMI 59 4 Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG 5 Asiaplast Industries Tbk. APLI 6 Arwana Citramulia Tbk. ARNA 7 Berlina Tbk. BRNA 8 Betonjaya Manunggal Tbk. BTON 9 Budi Starch Sweetener Tbk. BUDI 10 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 11 Ekadharma International Tbk. EKAD 12 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 13 Fajar Surya Wisesa Tbk. FASW 14 Gunawan Dianjaya Steel Tbk. GDST 15 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 16 Indal Aluminium Industry Tbk. INAI 17 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP 18 Japfa Comfeed Indonesia Tbk. JPFA 19 Jaya Pari Steel Tbk JPRS 20 Lion Metal Works Tbk. LION 21 Lionmesh Prima Tbk. LMSH 22 Malindo Feedmill Tbk. MAIN 23 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 24 Sekawan Intipratama Tbk SIAP 25 Sierad Produce Tbk. SIPD 26 Holcim Indonesia Tbk. SMCB 27 Semen Indonesia Persero Tbk. SMGR 28 Suparma Tbk. SPMA 29 Indo Acidatama Tbk SRSN 30 Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO 31 Trias Sentosa Tbk. TRST 32 Yanaprima Hastapersada Tbk YPAS Sumber: Olahan Peneliti, 2014 60 4.2 Analisi Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis Resiko Saham Perusahaan Basic Industry and Chemicals Pada Bursa Efek Indonesia

1 44 160

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Basic Industry And Chemicals Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 85 118

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Analisis Resiko Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals Pada Bursa Efek Indonesia

0 49 160

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis 2.1.1 Harga Saham - Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

0 0 8

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 11

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - USD Repository

0 0 145