keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 20 Desember 1990 Akte tersebut mengalami perubahaan kembali dengan Akte Notaris Imas Fatimah
Nomor 2 tanggal 1 April 1991 dengan persetujuan Mentri Kehakiman Nomor C2- 4939-HT.01.04TH-91 tanggal 20 September 1991.
Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan nilai kerja dimana PT Perkebunan II dan PT Perkebunan IX yang didirikan dengan Akte
Notaris GHS. Loemban Tobing, SH Nomor 6 tanggal 1 April 1974 dan sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajuni, SH Nomor 100 tanggal 18 September 1983 di lebur dan
digabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan Nusantara II yang dibentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH Nomor 35 tertanggal 11 Maret 1996. Akte
pendirian ini kemudian disahkan oleh Mentri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 81.
Pendirian perusahaan yang merupakan hasil peleburan PTP-II dan PTP-IX berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 tahun 1996. Kemudian pada tanggal 8
Oktober 2002 terjadi perubahaan modal dasar perseroan sesuai Akte Notaris Sri Rahayu H. Prasatyo, SH.1:34PM 7212008.
b. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Mewujudkan PT. Perkebunan Nusantara II PERSERO menjadi perusahaan agribisnis yang maju serta memiliki daya saing yang kuat.
2. Misi
Universitas Sumatera Utara
a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan sektor perkebunan
bagi pendapatan nasional yang diperoleh dari produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi untuk konsumsi dalam negeri maupun
luar negri. b.
Menyediakan lapangan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya dan meningkatkan taraf hidup petani plasmaPIR dan
petani tebu rakyat serta karyawan perkebunan pada khususnya c.
Memelihara kekayaan khususnya dan menjaga kelestarian alam serta meningkatkan kesuburan tanah, sumber dan tatanan air.
c. Bidang Usaha Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara II PERSERO Tanjung Morawa memiliki 28 lokasi kebun, dua pabrik dan tujuh unit usaha. Kebun yang menjadi tanggung jawab
PT. Perkebunan Nusantara II PERSERO berada di kabupaten Deli Serdang, Sergei, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Propinsi Papua. Dua pabrik yang dimiliki berada di
Deli Serdang dan Langkat. Unit usaha yang dimiliki seperti empat rumah sakit, satu balai penelitian, satu risetpengembangan tebu dan satu bengkel pusat.
d. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan hierarki dan
pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Pembagian tugas dan tanggungjawab yang tercantum dalam struktur organisasi dimaksudkan agar masing-masing personel yang duduk dalam struktur
organisasi memadukan keterampilan mereka dalam suatu kerjasama yang baik dan keserasian bertindak dalam pencapain tujuan yang telah direncanakan.
Adapun pembagian tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara II PERSERO adalah sebagai berikut :
1. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris Direktur serta setingkat dibawahnya.
Tugas wan wewenang RUPS adalah: a.
Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris b.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penanggungan aset perusahaan dalam mencapai tujuan.
c. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya oleh para pemegang saham. 2.
Dewan Komisaris adalah: a.
Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perseroan.
b. Memberi nasehat kepada Direksi termasuk melaksanakan rencana
jangka panjang perusahaan, rencana kerja dan anggaran perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan
anggaran dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
3. Direktur Utama
Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris
4. Direktur Produksi
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang tanaman,
produksi, teknik, dan teknologi, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsinya.
5. Direktur Keuangan
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang pengadaan,
keuangan dan akuntansi. 6.
Direktur SDMUmum Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, masalah hubungan antara kerja
dan sosial umum.
Universitas Sumatera Utara
7. Direktur Pemasaran dan renbang
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang pemasaran
dan pengembangan. 8.
Bagian Sekretariat Berfungsi sebagai pembantu Direksi di bidang-bidang yang berhubungan
administrasi Sekretariat Direksi, dan masalah protokol serta humas. 9.
Bagian Satuan Pengawasan Intern Membantu Direksi dalam mengadakan penilaian atas sistem pengendalian
pengelolaan manajemen dan pelaksanaannya di bidang-bidang tanaman, teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran, dan pengadaan
serta memberikan saran-saran perbaikan. 10.
Bagian Perencanaan Pengkajian Membantu Direktur Pemasaran dalam melaksanakan penilaian atas sistem
pengendalianpengelolaan manajemen dan pelaksanaannya di bidang tanaman, teknik dan teknologi, keuangan, SDM dan umum, pemasaran dan
pengadaan serta memberikan saran-saran perbaikan 11.
Bagian Tanaman Membantu Direktur Produksi dalam menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan dengan produksi, pemeliharaan tanaman, investasi tanaman serta peremajaan, rehabilitasi, konversi, diversifikasi, pupuk, dan
bahan pertanian dari gidang ke lapangan dan hasil tanaman pabrik kebun.
Universitas Sumatera Utara
12. Bagian pengembangan
Membantu Direktur Pemasaran dalam melaksanakan pengembangan di bidang tanaman
13. Bagian Pembiayaan
Membantu Direktur Keuangan dalam menyelenggarakan pengadaan sumber dan penggunaan dana
14. Bagian Pengadaan
Membantu Direktur Keuangan dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pengadaan barang-barang lokal maupun impor
15. Bagian Akuntansi dan Teknologi Informasi
Membantu Direktur Keuangan dalam menjalankan kebijakan manajemen di bidang akuntansi manajemen, verifikasimemeriksa kelengkapan informasi
dan kelengkapan pendukungnya 16.
Bagian Pemasaran Membantu Direktur Pemasaran dalam merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan komoditi primer yang kelapa sawit, karet, kakao, tembakau dan tebu
17. Bagian Sumber Daya Manusia
Membantu Direktur SDMUmum dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang mencakup kegiatan administrasi karyawan, pensiun
karyawan dan pemenuhan sosial dan kesejahteraan serta hubungan antar kerja.
Universitas Sumatera Utara
18. Bagian Umum
Membantu Direksi SDMUmum yang berhubungan dengan masalah umum Rumah Tangga Kantor Direksi.
19. Bagian Hukum dan Pertanahan
Membantu Direksi SDMUmum dalam melaksanakan masalah hukum dan agraria.
20. Bagian Teknik dan Pengelompokan Tanaman Semusim
Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjaan tanaman semusim yang berhubungan dengan mesin-mesininstalasi listrik dan
bangunan. Melaksanakan pekerjaan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksankan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan
meningkatkan produksi dan kinerja lingkungan. 21.
Bagian Teknik dan Pengelompokan Tanaman Tahunan Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjaan tanaman
tahunan yang berhubungan dengan mesin-mesininstalasi dan bangunan. Melaksanakan pekerjaan yang dapat mempertahankan dan meningkatkan
mutu produksi dan kinerja lingkungan 22.
Bagian Pengendalian Mutu dan Lingkungan Hidup Membantu Direktur Produksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan produksi dan kinerja lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
23. KebunDinas
Merupakan aparatalat perusahaan untuk menghasilkan komoditi kelapa sawit, karet, kakao, tembakau, tebu dan jasa-jasa lainnya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
e. Kebijakan Perusaaan