Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 71 orang 60,2, sedangkan responden berjenis kelamin laki - laki sebanyak 47 orang 39,8.

c. Pendidikan Terakhir

Sebagian besar lanjut usia yang tinggal di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna berlatar belakang pendidikan Sekolah Dasar SD atau sederajat, yakni sebanyak 95 orang 80,5. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut: Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna n=118 Pendidikan Terakhir N Sekolah Dasar SD 95 80,5 Sekolah Menengah Pertama SMP 14 11,9 Sekolah Menengah Atas SMA 5 4,2 Perguruan Tinggi PT 4 3,4 Total 118 100 2. Variabel Dependen dan Independen a. Aktivitas Fisik Lanjut Usia Aktivitas fisik lanjut usia dikategorikan menjadi 2, yaitu aktivitas fisik baik dan aktivitas fisik kurang. Aktivitas fisik dikategorikan baik jika ≥ 15 dan aktivitas fisik dikategorikan buruk jika 15. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara aktivitas fisik baik dan aktivitas fisik kurang. Responden yang mempunyai aktivitas fisik baik sebanyak 62 orang 52,5, sedangkan yang termasuk dalam aktivitas fisik kurang sebanyak 56 orang 47,5. Hal ini bisa dilihat pada tabel 5.5 berikut ini: Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Aktivitas Fisik di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna n=118 Aktivitas Fisik N Baik 62 52,5 Kurang 56 47,5 Total 118 100

b. Tingkat Kognitif Lanjut Usia

Pengelompokkan responden berdasarkan kategori tingkat kognitif dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini: Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Kognitif di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna n=118 Tingkat Kognitif N Baik 50 42,4 Buruk 68 57,6 Total 118 100 Dari seluruh lanjut usia yang menjadi responden dalam penelitian ini, 50 orang diantaranya berkognitif baik 42,4 dan 68 orang dinyatakan berkognitif buruk 57,6.

C. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis data dari dua variabel yang berbeda. Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan aktivitas fisik dengan tingkat kognitif lanjut usia di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut: Tabel 5.7 Korelasi Data Demografi Usia, Jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir dan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kognitif Lanjut Usia di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna n=118 Variabel Tingkat Kognitif p-value Baik Buruk N N Usia tahun 60 – 74 41 34,7 46 39,0 0,149 75 – 90 9 7,6 20 16,9 90 0,0 2 1,7 Jenis Kelamin Laki - Laki 22 18,6 25 21,2 0,452 Perempuan 28 23,7 43 36,4 Pendidikan Terakhir SD 37 31,4 58 49,2 0,486 SMP 8 6,8 6 5,1 SMA 3 2,5 2 1,7 PT 2 1,7 2 1,7 Aktivitas Fisik Baik 44 37,3 18 15,3 Kurang 6 5,1 50 42,4 0,000 Dari tabel 5.7 di atas, hasil uji statistik antara usia dan tingkat kognitif lanjut usia didapatkan bahwa rata – rata lanjut usia yang berusia antara 60 – 74 tahun memiliki tingkat kognitif yang buruk, yaitu sebanyak 46 orang 39,0. Hasil uji statistik antara jenis kelamin dengan tingkat kognitif didapatkan perbedaan yang signifikan, yaitu lanjut usia berjenis kelamin perempuan yang memiliki tingkat kognitif buruk sebanyak 43 orang 36,4. Hasil uji statistik antara pendidikan terakhir dengan tingkat kognitif didapatkan hasil bahwa sebagian besar lanjut usia yang berlatar pendidikan SD memiliki tingkat kognitif buruk, yaitu sebanyak 58 orang 49,2. Hasil uji statistik antara aktivitas fisik dengan tingkat kognitif didapatkan bahwa sebagian besar lanjut usia yang beraktivitas kurang memiliki tingkat kognitif buruk, yaitu sebanyak 50 orang 42,4. Hasil uji korelasi didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara usia p-value = 0,149, jenis kelamin p-value = 0,452 dan pendidikan terakhir p-value = 0,486 dengan tingkat kognitif lanjut usia. Uji korelasi antara aktivitas fisik dengan tingkat kognitif lanjut usia didapatkan p-value = 0,000, hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel aktivitas fisik dengan variabel tingkat kognitif lanjut usia p ≤ 0,05. Dari hasil koefisien korelasi diketahui r = 0,609. Hal itu menunjukkan bahwa dua variabel mempunyai hubungan yang kuat, karena berada pada rentang koefisien korelasi antara 0,50 - 0,69.