menengah atas SMA ke atas, sedangkan dinilai buruk jika nilainya 23 untuk sekolah dasar SD, 25 untuk sekolah menengah pertama SMP
dan 26 untuk sekolah menengah atas SMA ke atas Turana, 2011. 3.
Physical Activities Scale for the Elderly PASE Physical Activities Scale for Elderly PASE merupakan kuesioner
untuk menilai aktivitas fisik lanjut usia. PASE terdiri dari tiga macam aktivitas, yaitu leisure time activity aktivitas waktu luang yang terdiri dari
6 pertanyaan, house hold activity aktivitas rumah tangga yang terdiri dari 3 pertanyaan dan work related activity aktivitas relawan yang terdiri dari 1
pertanyaan. Peneliti memodivikasi kuesioner PASE, dikarenakan kuesioner PASE kurang relevan dengan kegiatan atau aktivitas fisik yang ada di
PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Peneliti mengambil 8 pertanyaan dari kategori aktivitas waktu luang dan aktivitas rumah tangga.
Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala Likert, dimana jawaban responden menggunakan rentang skala 0 sampai 3 yaitu tidak pernah 0,
jarang 1, kadang-kadang 2 dan sering 3.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 2012. Uji validitas merupakan suatu
indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini, beberapa item pertanyaan dapat digunakan untuk
mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing skor item pertanyaan dari setiap
variabel dengan total skor variabel tersebut Hidayat, 2007. Perhitungan dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat hasil perhitungan t hitung. Apabila t hitung t tabel, maka pertanyaan tersebut valid,
sedangkan apabila t hitung t tabel, maka petanyaan tidak valid. Uji validitas ini juga bisa dilakukan dengan pengujian validitas konstruksi
dengan analisis faktor dan mengkorelasikan skor item instrumen dalam satu faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan
besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruksi yang kuat Sugiyono, 2010.
Pada penelitian ini, uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 15 Mei 2014. Uji coba dilakukan terhadap 30 lanjut usia di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur dengan hasil tiap - tiap item pertanyaan pada variabel aktivitas fisik yang menggunakan kuesioner
PASE, berkisar antara 0,365 sampai 0,645. Nilai t hitung ini kemudian dibandingkan dengan t tabel Pearson Product Moment pada signifikan 5
dengan uji 2 ekor two tailed dan n = 30, yaitu sebesar 0,361. Dari uji ini, item 5 dan 8 dinyatakan tidak valid karena nilai t hitung kurang dari 0,361
sehingga item - item ini tidak bisa digunakan. Selanjutnya, dilakukan uji validitas yang kedua tanpa menggunakan item 5 dan 8 didapatkan suatu
hasil t hitung tiap-tiap item pertanyaan yang berkisar antara 0,365 sampai 0,645 dan semua item pertanyaan dinyatakan valid karena nilai t hitung