C. Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia
1. Pengertian Kognitif
Kognitif berasal dari bahasa Latin, yaitu cognitio yang artinya adalah berpikir. Hal ini merujuk kepada kemampuan seseorang dan mengerti
dunianya, yang dicapai dari sejumlah fungsi yang kompleks termasuk orientasi terhadap waktu, tempat dan individu, kemampuan aritmatika,
berfikir abstrak, kemampuan fokus untuk berpikir logis Pincus dkk., 2003.
Menurut Ramdhani 2008, kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berfikir. Proses yang dilakukan
adalah memperoleh pengetahuan dan manipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, membayangkan
dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensia.
Pengertian lain dari kognitif menurut Sulianti 2000 adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap lingkungannya
berupa perhatian, bahasa, memori, visuospasial dan fungsi memutuskan. Penurunan dari fungsi kognitif biasanya berhubungan dengan penurunan
fungsi belahan otak kanan yang berlangsungnya lebih cepat daripada yang kiri. Tidak heran bila pada para lanjut usia terjadi penurunan berupa
kemunduran daya ingat visual, sulit berkonsentrasi dan cepat beralih perhatian. Juga terjadi kelambanan pada tugas motorik sederhana seperti
berlari, mengetuk jari, kelambanan dalam persepsi sensoris serta dalam reaksi tugas kompleks. Sifat gangguan ini sangat individual, tidak sama
tingkatnya satu orang dengan orang lain. Kemunduran yang paling dominan ditemui adalah menurunnya kemampuan memori atau daya ingat.
Fungsi kognitif merupakan satu proses mental manusia yang meliputi perhatian persepsi, proses berpikir, pengetahuan dan memori. Sebanyak
75 dari bagian otak besar merupakan area kognitif Saladin, 2007. Kemampuan kognitif seseorang berbeda dengan orang lain. Dari hasil
penelitian diketahui, bahwa kemunduran subsistem yang membangun proses memori dan belajar mengalami tingkat kemunduran yang tidak
sama. Memori merupakan proses yang rumit karena menghubungkan masa lalu dengan masa sekarang Lumbantobing, 2006.
2. Struktur dan Fungsi Otak Lanjut Usia
Di dalam otak manusia, diperkirakan terdapat 1 trilyun sel otak. Sebanyak 100 milliar sel otak tersebut adalah sel otak aktif sementara
sisanya adalah sel pendukung. Perkembangan otak menjadi tua terbukti dapat berlanjut terus sampai usia berapapun jika saja otak memperoleh
stimulus yang terus menerus, baik fisik maupun mental. Hal ini disebut juga kemampuan plastisitas otak yang terjadi juga pada lanjut usia
Kusumoputro, 2003. Proses menua sehat normal aging secara fisiologis juga terjadi
kemunduran fungsi kognitif seperti kemunduran daya ingat memori terutama memori kerja working memory yang amat berperan dalam
aktivitas hidup sehari - hari. Selain itu fungsi belahan otak sisi kanan sebagai pusat intelegensi dasar akan mengalami kemunduran lebih cepat
daripada belahan otak sisi kiri sebagai pusat inteligensi kristal yang