Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mulyadi 1993: 97 menyatakan bahwa, penentuan harga pokok produksi bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang dikorbankan dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau jasa yang siap untuk dijual dan dipakai. Penentuan harga pokok produksi sangat penting dalam suatu perusahaan, karena merupakan salah satu elemen yang dapat digunakan sebagai pedoman dan sumber informasi bagi pimpinan dalam mengambil keputusan penentuan harga jual. Perusahaan harus mampu menentukan biaya yang timbul dalam produksi yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan, agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi dengan tepat. Penentuan harga pokok produksi pada setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda karena setiap perusahaan memiliki proses bisnis yang berbeda. Perusahaan tidak bisa sembarangan dalam menentukan harga pokok produksi, karena jika tidak tepat dalam menentukan harga pokok produksi akan mempengaruhi pengambilan keputusan penentuan harga jual. Apabila penentuan harga pokok produksi terlalu rendah maka harga jual juga rendah sehingga laba yang diperoleh tidak maksimal. Sehingga lama-kelamaan akan mengurangi minat untuk melakukan investasi baru bagi perusahaan tersebut, bahkan mungkin saja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan apabila biaya-biaya yang diperlukan mengalami peningkatan sedangkan harga jual tidak berubah. Sebaliknya bila penentuan harga pokok produksi terlalu tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI maka keputusan penentuan harga jual akan menjadi tinggi, akibatnya minat konsumen untuk membeli produk menjadi berkurang dan dapat mengakibatkan konsumen mungkin lari ke produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing apabila perusahaan pesaing dapat menawarkan produk sejenis dengan kualitas yang relatif sama dan harga yang cenderung lebih rendah. Apabila terjadi demikian maka hal ini akan berdampak mengurangi kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing di pasaran. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan yang lebih relevan dalam penentuan harga jual yang lebih tepat. Kebijakan penentuan harga jual oleh manajemen idealnya memastikan pemulihan recovery atas semua biaya dan mencapai laba yang diinginkan dalam kondisi sulit sekalipun Carter dan Usry, 2004. Meskipun penawaran dan permintaan biasanya merupakan faktor penentu dalam penetapan harga tetapi penetapan harga jual yang menguntungkan bagi perusahaan memerlukan pertimbangan atas biaya. Pertimbangan perusahaan dalam keputusan penentuan harga jual pada kenyataannya seringkali belum tepat karena banyak perusahaan, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM yang menentukan harga jual produk mereka tidak berdasarkan perhitungan dan prinsip akuntansi yang benar, melainkan menggunakan perkiraan manajemen atau pemilik. Maka dari itu tidak mengherankan apabila banyak UMKM yang kemudian gulung tikar karena penghasilan dari penjualan produk atau jasa mereka tidak dapat menutup seluruh biaya produksi dan menghasilkan laba yang diharapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Oleh karena itu penentuan harga jual harus tepat, dengan didasari oleh harga pokok produksi yang dikalkulasi dengan mark-up Mulyadi 2005: 348. Dalam penelitian Magdalena 2010, Pancawati 2014, dan Florensia, et al. 2015, menyatakan bahwa penetapan harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi sebenarnya, sehingga harga jual juga ditetapkan lebih rendah. Sebaliknya Cahyadi 2008, Erawati dan Syafitri 2012, dan Djumali, et al. 2014 menyatakan bahwa harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi daripada harga pokok produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan lebih tinggi. Berdasarkan gap tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti penentuan harga jual pada Kerajinan Agus Ceramics, karena memiliki proses bisnis berdasarkan pesanan konsumen. Proses bisnis seperti ini akan membuat pemilik usaha untuk bisa membuat produk yang berbeda-beda heterogen tergantung permintaan konsumen dan dapat menentukan harga jual diawal sebelum proses produksi dimulai untuk mendapatkan kesepakatan. Kerajinan Agus Ceramics masih mengandalkan intuisi pemilik dalam penentuan harga jual produknya. Pada prinsipnya penentuan harga jual Kerajinan Agus Ceramics hanya berfokus pada keuntungan yang diperoleh tanpa perhitungan biaya yang tepat dan terperinci. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Evaluasi Penetapan Harga Jual Produk pada Kerajinan Agus Ceramics .” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah