5. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.
6. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock operating circuit.
7. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
8. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi AD Converter. Kaki ini harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
9. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi AD Converter. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.
2.4 Bahasa Pemrogra man ATM ega8535
Pemrograman mikrokontroler ATMega8535 dapat menggunakan low level language assembly
dan high level language C, Basic, Pascal, JAVA, dll tergantung compiler
yang digunakan. Bahasa Assembler mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika pemrograman satu jenis mikrokontroler AVR sudah dikuasai,
maka akan dengan mudah menguasai pemrograman keseluruhan mikrokontroler jenis mikrokontroler AVR. Namun bahasa assembler relatif lebih sulit dipelajari dari pada
bahasa C.
Untuk pembuatan suatu proyek yang besar akan memakan waktu yang lama serta penulisan programnya akan panjang. Sedangkan bahasa C memiliki keunggulan
dibanding bahasa assembler yaitu independent terhadap hardware serta lebih mudah untuk menangani project yang besar.
Bahasa C memiliki keuntungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler bahasa mesin, hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dapat
dilakukan dengan bahasa C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak diantara bahasa pemrograman tingkat tinggi dan assembly .
2.5 Software ATMega8535 Editor dan Simulator
2.5.1 Software ATMega8535 Editor
Instruksi- instruksi yang merupakan bahasa C tersebut dituliskan pada sebuah editor, yaitu CodeVision AVR. CodeVision AVR merupakan salah satu software kompiler
yang khusus digunakan untuk mikrokontroler keluarga AVR. Meskipun CodeVision AVR termasuk software komersial, namun kita tetap dapat menggunakannya dengan
mudah karena terdapat versi evaluasi yang disediakan secara gratis walaupun dengan kemampuan yang dibatasi.
Tampilan CodeVision AVR seperti dibawah ini:
Gambar 2.11 Tampilan CodeVision AVR
2.5.2 Software Downloader
Melakukan download program ke mikrokontroler dapat menggunakan ponyprog2000.
Gambar 2.12 Tampilan Ponyprog2000 2.6
Mikrokontroler ATmega 8
Mikrokontroler ATMega8 yang merupakan bagian dari keluarga mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel. AVR mempunyai 32 register general-
purpose , timercounter fleksibel dengan mode compare, interrup t internal dan
eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa dari mikrokontroler atmel AVR mempunyai ADC internal dan PWM
internal. AVR juga mempunyai In-Sistem Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram berulang-ulang dalam sistem
menggunakan hubungan serial SPI.
Gambar 2.13 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMEGA8
2.6.1 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMEGA8535
• VCC
Suplai tegangan digital. Besarnya tegangan berkisar antara 4,5 – 5,5V untuk ATmega8 dan 2,7 – 5,5V untuk ATmega8L.
• GND
Ground. Referensi nol suplai tegangan digital. •
PB7..PB0
PORTB adalah port IO dua-arah bidirectional 8-bit dengan resistor pull- up internal yang dapat dipilih. Buffer keluaran port ini memiliki karakteristik
yang simetrik ketika digunakan sebagai source ataupun sink. Ketika digunakan sebagai input, pin yang di pull- low secara eksternal akan memancarkan arus
jika resistor pull- up- nya diaktifkan. Pin-pin PORTB akan berada pada kondisi tri-state ketika RESET aktif, meskipun clock tidak running.
• PORTCPC5..PC0
PORTC adalah port IO dua-arah bidirectional 7-bit dengan resistor pull- up internal yang dapat dipilih. Buffer keluaran port ini memiliki karakteristik
yang simetrik ketika digunakan sebagai source ataupun sink. Ketika digunakan sebagai input, pin yang di pull- low secara eksternal akan memancarkan arus
jika resistor pull- up- nya diaktifkan. Pin-pin PORTC akan berada pada kondisi tri-state ketika RESET aktif, meskipun clock tidak running.
• PC6RESET
Jika Fuse RSTDISBL diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai pin IO akan tetapi dengan karakteristik yang berbeda dengan PC5..PC0. Jika Fuse
RSTDISBL tidak diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai masukan Reset. Sinyal LOW pada pin ini dengan lebar minimum 1,5 mikrodetik akan
membawa mikrokontroler ke kondisi Reset, meskipun clock tidak running.
• PORTD PD7..PD0
PORTD adalah port IO dua-arah bidirectional 8-bit dengan resistor pull- up internal yang dapat dipilih. Buffer keluaran port ini memiliki karakteristik
yang simetrik ketika digunakan sebagai source ataupun sink. Ketika digunakan sebagai input, pin yang di pull- low secara eksternal akan memancarkan arus
jika resistor pull- up-nya diaktifkan. Pin-pin PORTD akan berada pada kondisi tri-state ketika RESET aktif, meskipun clock tidak running.
• RESET
Pin masukan Reset. Sinyal LOW pada pin ini dengan lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi Reset, meskipun clock
tidak running. Sinyal dengan lebar kurang dari 1,5 mikrodetik tidak menjamin terjadinya kondisi Reset.
• AVCC
AVCC adalah pin suplai tegangan untuk ADC, PC3..PC0, dan ADC7..ADC6. Pin ini harus dihubungkan dengan VCC, meskipun ADC tidak digunakan. Jika
ADC digunakan, VCC harus dihubungkan ke AVCC melalui low-pass filter untuk mengurangi noise.
• AREF
Pin Analog Reference untuk ADC. •
ADC7..ADC6
Analog input ADC. Hanya ada pada ATmega8 dengan package TQFP dan QFPMLF.
Kelebihan dari ATMega8 adalah sebagai berikut : •
Mempunyai performa yang tinggi berkecepatan akses maksimum 16MHz dan hemat daya
• Memori untuk program flash cukup besar yaitu 8K Byte
• Memori internal SRAM sebesar 1K Byte
• EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
• Port komunikasi SPI
• Komunikasi serial standar USART
• Tersedia 3 chanel timercounter 2 untuk 8 bits dan 1 untuk 16 bits
2.7 Kalor
Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.. Satuan kalor adalah kalori, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur 1 gr air sebesar 1 C
Dalam sistem British, 1 Btu British Thermal Unit adalah kalor untuk menaikkan temperatur 1 lb air dari 63 F menjadi 64 F.
1 kal = 4,186 J = 3,968 x 10
-3
Btu 1 J = 0,2389 kal = 9,478 x 10
-4
Btu 1 Btu = 1055 J = 252,0 kal
Energi kalor Q merupakan energi ya ng berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan,
bisa dikatakan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya
perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih
tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju sistem. Q = m c
∆ T …………………………………………………………..2.11
dengan : Q = Energi kalor J
m = Massa benda Kg c = Kalor jenis benda JKgK
?T = Perubahan suhu K Berikut ini adalah tabel nilai kalor jenis air dan beberapa zat- zat lain. Terlihat
bahwa air memiliki kalor jenis terbesar dibandingkan dengan zat-zat yang lain,
termasuk zat- zat yang tidak disebut di dalam tabel. Ini berarti bahwa air memerlukan kalor lebih banyak daripada zat lain untuk massa dan kenaikan suhu yang sama. Air
juga melepaskan kalor yang lebih besar dibandingkan dengan zat- zat lain jika suhunya diturunkan.
Tabel. 2.3 Kalor Jenis Zat
Zat Kalor jenis
x 10
2
Jkg K Zat
Kalor jenis x 10
2
Jkg K Air
41,8 Kuningan
3,76 Air laut
39,0 Raksa
1,40 Aluminium
9,03 Seng
3,88 Besi
4,50 Sporitus
2,40 Es
20,6 Tembaga
3,85 Kaca
6,70 Timbal
1,30
BAB III PERANCANGAN ALAT
3.1 Diagram Blok Rangkaian