berlangsung hingga mencapai duty cycle yang ditentukan. Dari gambar 4.5, Grafik hubungan temperatur terhadap waktu dengan duty cycle 100 dapat dilihat bahwa
kenaikan suhu lebih stabil sehingga grafiknya lebih linear dibandingkan dengan grafik yang lain yang memiliki duty cycle 75, 50, dan 25.
4.2.3 Perhitungan jumlah gelombang yang dibutuhkan
Berdasarkan data yang diproleh pada tabel 4.2, tabel 4.3, tabel 4.4, dan tabel 4.5 dapat dicari jumlah gelombang dengan menggunakan rumus :
n = f x t
dimana: n = jumlah gelombang
f = frekuensi Hertz t = waktu sekon
A. Dengan Duty cycle 100
a. Untuk suhu 30
C n = 50 x 600
= 30.000 b.
Untuk suhu 31 C
n = 50 x 1.200 = 60.000
c. Untuk suhu 32
C n = 50 x 1.800
= 90.000 d.
Untuk suhu 33 C
n = 50 x 2.400 = 120.000
e. Untuk suhu 34
C n = 50 x 3000
= 150.000 f.
Untuk suhu 38 C
n = 50 x 3.600 = 180.000
B. Dengan Duty cycle 75
a. Untuk suhu 30
C n = 50 x 600
= 30.000 b.
Untuk suhu 31 C
n = 50 x 1.200 = 60.000
c. Untuk suhu 32
C n = 50 x 1.800
= 90.000 d.
Untuk suhu 33 C
n = 50 x 2.400 = 120.000
e. Untuk suhu 34
C n = 50 x 3.000
= 150.000 f.
Untuk suhu 37 C
n = 50 x 3.600 = 180.000
C. Dengan Duty cycle 50
a. Untuk suhu 30
C n = 50 x 600
= 30.000 b.
Untuk suhu 31 C
n = 50 x 1.200 = 60.000
c. Untuk suhu 32
C n = 50 x 1.800
= 90.000 d.
Untuk suhu 33 C
n = 50 x 2.400 = 120.000
e. Untuk suhu 34
C n = 50 x 3.600
= 180.000
D. Dengan Duty cycle 25
a. Untuk suhu 30
C n = 50 x 1.200
= 60.000 b.
Untuk suhu 31 C
n = 50 x 2.400 = 120.000
c. Untuk suhu 32
C n = 50 x 3.000
= 150.000
4.2.4 Menghitung Energi Kalor
Berdasarkan data yang diproleh pada tabel 4.2, tabel 4.3, tabel 4.4, dan tabel 4.5 dapat dihitung energi kalor yang dibutuhkan untuk masing- masing duty cycle
dengan menggunakan rumus energi kalor :
Q = m c ?T
dengan : Q = Energi kalor J
m = Massa benda Kg c = Kalor jenis benda JKgK
?T = Perubahan suhu K untuk air, c = 41,8 x 10
2
JKgK m
air
= 480 mL = 48 x 10
-2
L = 48 x 10
-2
Kg
A. Dengan Duty cycle 100
Suhu awal : 29 C. Dengan menggunakan rumus Q = m c ?T maka dapat
dihitung: a.
Untuk suhu 30 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
303 - 302 Q = 2.006,4 1
Q = 2.006,4 J b.
Untuk suhu 31 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
304 - 302 Q = 2.006,4 2
Q = 4.012,8 J c.
Untuk suhu 32 C
Q = 48x10
-2
41,8 x 10
2
305 - 302 Q = 2.006,4 3
Q = 6.019,2 J d.
Untuk suhu 33 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
306 - 302 Q = 2.006,4 4
Q = 8.025,6 J e.
Untuk suhu 34 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
307 - 302 Q = 2.006,4 5
Q = 10.032 J f.
Untuk suhu 38 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
311 - 302 Q = 2.006,4 9
Q = 18.057,6 J
B. Dengan Duty cycle 75
a. Untuk suhu 30
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
303 - 302 Q = 2.006,4 1
Q = 2.006,4 J
b. Untuk suhu 31
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
304 - 302 Q = 2.006,4 2
Q = 4.012,8 J c.
Untuk suhu 32 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
305 - 302 Q = 2.006,4 3
Q = 6.019,2 J d.
Untuk suhu 33 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
306 - 302 Q = 2.006,4 4
Q = 8.025,6 J e.
Untuk suhu 34 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
307 - 302 Q = 2.006,4 5
Q = 10.032 J f.
Untuk suhu 37 C
Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
310 - 302 Q = 2.006,4 8
Q = 16.051,2 J
C. Dengan Duty cycle 50
a. Untuk suhu 30
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
303 - 302 Q = 2.006,4 1
Q = 2.006,4 J
b. Untuk suhu 31
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
304 - 302 Q = 2.006,4 2
Q = 4.012,8 J
c. Untuk suhu 32
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
305 - 302 Q = 2.006,4 3
Q = 6.019,2 J
d. Untuk suhu 33
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
306 - 302 Q = 2.006,4 4
Q = 8.025,6 J
e. Untuk suhu 34
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
307 - 302 Q = 2.006,4 5
Q = 10.032 J
D. Dengan Duty cycle 25
a. Untuk suhu 30
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
303 - 302 Q = 2.006,4 1
Q = 2.006,4 J
b. Untuk suhu 31
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
304 - 302 Q = 2.006,4 2
Q = 4.012,8 J
c. Untuk suhu 32
C Q = 48 x10
-2
41,8 x 10
2
305 - 302 Q = 2006,4 3
Q = 6.019,2 J
Dari perhitungan jumlah gelombang yang dibutuhkan dan energi kalor, terlihat bahwa semakin besar nilai temperatur yang diinginkan maka jumlah energi kalor yang
dibutuhkan akan semakin besar, demikian juga jumlah gelombang yang terjadi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6 Data Perhitungan Jumlah gelombang dan energi kalor yang dibutuhkan untuk variasi temperatur yang diiginkan.
Duty Cycle Suhu
C Waktu yang
dibutuhkan menit
Jumlah Gelombang
Energi Kalor yang
dibutuhkan J
29 30
10 30.000
2006,4 31
20 60.000
4012,8 32
30 90.000
6019,2 33
40 120.000
8025,6 34
50 150.000
10032 100
38 60
180.000 18057,6
29 30
10 30.000
2006,4 31
20 60.000
4012,8 32
30 90.000
6019,2 33
40 120.000
8025,6 34
50 150.000
10032 75
37 60
180.000 16051,2
29 30
10 30.000
2006,4 31
20 60.000
4012,8 32
30 90.000
6019,2 33
40 120.000
8025,6 50
34 60
180.000 10032
29 30
20 60.000
2006,4 31
40 120.000
4012,8 25
32 50
150.000 6019,2
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan