Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8 Rangkaian Converter

3.6. Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8

Rangkaian ini berfungsi sebagai pembentuk gelombang kotak 50 HZ. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini: ke rangkain converter ke mikrokontroler ATmega 8535 Gambar 3.6 Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA8 Mikrokont roler ini memiliki 20 port IO, yaitu port B, port C dan port D. Pin 14 sampai 19 adalah port B. Pin 23 sampai 28 adalah port C. Dan Pin 2 sampai 6 dan 11, 12 dan 13 adalah port D. Pin 7 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan pin 8 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu. Pada pin 1 dihubungkan dengan sebuah kapasitor dan sebuah resis tor yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktip. Lamanya waktu antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan aktipnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut.

3.7 Rangkaian Converter

Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Rangakaian ini mendapatkan pulsa 50 Hz dari mikrokontroler. Rangkaian ini menggunakan transistor sebagai saklar. Rangkaian converter ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Gambar 3.7 Rangkaian Converter Rangkaian ini akan merubah frekuensi 50 Hz dengan tegangan 5 volt yang dihasilkan mikrokontroler manjadi frekuensi 50 Hz dengan tegangan 12 volt. Rangkaian ini memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar. Jadi mikrokontroler hanya memberikan trigger untuk mengaktipkan transistor. Transistor yang digunakan pada rangkaian ini ada tiga jenis transistor, yaitu transistor C945. transistor ini merupakan transistor tipe NPN. Transistor ini langsung diaktipkan oleh mikrokontroler. Jika mikrokontroler diset high 1 maka transistor ini akan aktip. Namun jika mikrokontroler diset low 0, maka transistor ini tidak akan aktip. Transistor ini berfungsi untuk mentrigger transistor berikutnya. Transistor yang lain yang digunakan dalam rangkaian ini adalah transistor TIP 127. Transistor ini adalah transistor tipe PNP. Transistor ini ditrigger oleh transistor C945. Transistor ini akan aktip jika mendapat tegangan kurang dari 11,3 volt dan jika diberi tegangan lebih dari 11,3 volt, maka transistor tipe PNP tidak akan aktip. Selajutnya adalah transistor TIP 122. transistor ini merupakan transistor tipe NPN. Transistor ini juga ditrigger oleh transistor sebelumnya yaitu transistor C945. Transistor ini akan aktif jika diberi tegangan lebih besar dari 0,7 volt, dan transistor ini tidak akan aktip jika pada basisnya diberi tegangan lebih kecil dari 0,7 volt. Pada rangakain ini arus yang cukup besar dari baterei akan mengalir pada transistor TIP 122 dan TIP 127. Karena itu pada masing - masing transistor tersebut diberikan pendingin headsink agar tidak terlalu panas. Rangkaian ini terdiri dari 2 masukan. Masukan pertama berfungsi untuk menghasilkan tegangan positip dengan frekuensi 50 Hz. Dan masukan lainnya berfungsi untuk menghasilkan tegangan negatip dengan frekuensi 50 Hz. Output dari rangkaian ini dihubungkan dengan sebuah trafo yang berfungsi sebagai trafo Step Up. Sebagaimana fungsinya trafo step up akan mengubah tegangan masukan ya ng kecil menjadi tegangan keluaran yang besar sesuai dengan lilitannya. Output dari trafo dihubungkan dengan sebuah beban pemanas atau heater 250 watt. Ketika mikrokontroler diset high 1 transistror C945 akan aktif dan kolektor dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt maka transistor C945 saturasi, dan TIP 127 dan TIP 122 akan off sehingga keluarannya adalah 12 volt. Secara bersamaan diset low 0 pada input rangkaian yang lain dan hasil akhirnya memberikan tegangan 0 volt. Proses ini terjadi secara bergantian input rangkaian bagian atas diset high, bagian bawah diset low kemudian bagian atas diset low dan bagian bawah diset high terus menerus. Sehingga akan menghasilkan bentuk gelombang tegangan keluaran yang menjadi input bagi trafo seperti gambar berikut. Gambar 3.8 Bentuk Gelombang Tegangan Keluaran

3.8 Rangkaian Keypad