3. Pada variabel kemandirian pribadi X
3
t
hitung
5,571 t
tabel
2,02, hal ini berarti variabel kemandirian pribadi X
3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan hal ini terlihat pada nilai signifikan 0,000 0,05.
Hasil penyesuaian pada kriteria uji hipotesis yaitu jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, memberi kesimpulan bahwa variabel motif berprestasi X
2
dan kemandirian pribadi X
3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan para pemilik warung di Pasar Kaget Kabanjahe. Sedangkan variabel pengetahuan
kewirausahaan X
1
tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan para pemilik warung di Pasar Kaget Kabanjahe. Perbandingan nilai kontribusi setiap
variabel X
1
, X
2
, dan X
3
menunjukkan bahwa variabel kemandirian pribadi X
3
merupakan yang paling dominan, dan diikuti oleh variabel motif berprestasi X
2
.
c. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.
Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R²
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .910
a
.828 .814
.83776 a. Predictors: Constant, KemandirianPribadi, PengetahuanKewirausahaan,
MotifBerprestasi
Sumber: Hasil Pemgolahan SPSS 16.0 Juni, 2011
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa : a.
R = 0,910 berarti hubungan antara variabel pengetahuan kewirausahaan X
1
, motif berprestasi X
2
dan kemandirian pribadi X
3
terhadap perilaku kewirausahaan Y sebesar 91. Artinya hubungannya sangat
erat. b.
Adjusted R Square sebesar 0,814 berarti 81,4 variabel perilaku kewirausahaan dapat dijelaskan oleh pengetahuan kewirausahaan X
1
, motif berprestasi X
2
dan kemandirian pribadi X
3
. Sedangkan sisanya 18,6 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini. c.
Standard Error of the Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya
sebesar 0,83776. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier terbukti bahwa pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kewirausahaan
sebesar 15. Namun pada penelitian ini, penulis meneliti variabel motif berprestasi dan kemandirian pribadi, hasil penelitian ini sangat mendukung yang dilakukan oleh
penulis, dimana hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa motif berprestasi dan kemandirian pribadi berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kewirausahaan
sebesar 39,3 dan 52,4. Berdasarkan hasil penlitian dapat dibuktikan bahwa variabel motif berprestasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap perilaku
kewirausahaan. Bahkan berdasarkan penelitian ini, variabel kemandirian pribadi lebih dominan dibanding variabel bebas yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel motif berprestasi dan kemandirian pribadi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan. Namun variabel pengetahuan
kewirausahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kewirausahaan. Kemandirian mengandung suatu maksud bahwa dengan segala usaha yang dilakukan
mulai dari perencanaan, penetapan tujan, bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu
menyelesaikan masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras. Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut Suryana, 2006:53:
6 Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
Universitas Sumatera Utara
7 Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan. 8
Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi. 9
Berani menghadapi menghadapi risiko dengan penuh perhitungan. 10
Menyukai dan melihat tantangan yang secara seimbang fifty-fifty.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian mengenai Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan ini menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Secara parsial diperoleh bahwa variabel motif berprestasi X
2
dan Kemandirian Pribadi X
3
berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik warung di pasar kaget Kabanjahe dengan besar t
hitung
masing-masing variabel 3,995 dan 5,571. Sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan X
1
tidak berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik usaha warung di pasar kaget Kabanjahe dengan besar t
hitung
1,924 atau lebih rendah dari t
tabel
2,02. 2.
Secara serentak variabel Pengetahuan Kewirausahaan X
1
, Motif Berprestasi X
2
dan Kemandirian Pribadi X
3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan pemilik usaha warung di pasar kaget Kabanjahe dengan
nilai F
hitung
56,286 atau lebih besar dari F
tabel
2,46. 3.
Variabel kemandirian pribadi X
3
memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan perilaku kewirausahaan dengan koefisien variabel 0,747. Variabel
motif berprestasi X
2
memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap peningkatan perilaku kewirausahaan pemilik usaha warung di pasar kaget
Kabanjahe dengan koefisien variabel sebesar 0,441. Sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan X
1
memberikan kontribusi terkecil terhadap perilaku kewirausahaan dengan koefisien variabel 0,207.
Universitas Sumatera Utara