2. Nonprobability Sampling Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
a. Sampling Sistematis Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah atau kuota yang diinginkan.
c. Sampling Aksidental Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data. d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian disiplin pegawai, maka sampel yang
dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja. e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan n=bila jumlah populasi relatif
kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.
2.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka dia harus
menggunakan timbangan. Timbangan adalah alat pengukur yang valid bila dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang mengukur berat. Untuk
mengetahui validitas suatu instrumen penelitian dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan
rumus teknik korelasi “product moment”, yang rumusnya sebagai berikut Singarimbun dan Effendi, 1989:
r = N
∑XY − ∑X ∑Y �[N∑X
2
− ∑X
2
] [N ∑Y
2
− ∑Y
2
] Setelah diperoleh harga r hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan instrumen
tersebut valid atau tidak valid, harga r hitung tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel tabel r product moment. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama atau hasil pengukuran relatif konsisten. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara
eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest stability, equivalent, dan gabungan keduanya. Salah satu teknik yang
dapat digunakan adalah “Alfa Cronbach” dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2006:
Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach: r
i
= k
k − 1
�1 − ∑S
i 2
S
t 2
�
Keterangan: k
: mean kuadrat antara subyek ∑S
i 2
: mean kuadrat kesalahan S
t 2
: varians total
Rumus untuk varians total dan varians item:
Universitas Sumatera Utara
�
� 2
= ∑�
� 2
� − ∑�
� 2
�
2
�
� 2
= ��
�
� − ��
�
�
2
Keterangan: ��
�
: jumlah kuadrat seluruh skor item ��
�
: jumlah kuadrat subyek
Contoh: Misalkan hasil uji coba instrumen yang berupa kuesioner dengan skala 1 sampai
5 menghasilkan data sebagai berikut: Tabel 2.1. Tabulasi Jawaban Responden
Responden Nomor Pernyataan
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a 5 4 5 4 5
4 4 5 4 5 45
b 4 5 4 5 4
5 5 4 5 4 45
c 3 4 4 3 4
2 4 5 4 4 39
d 5 5 4 3 4
5 4 3 4 1 38
e 3 3 4 4 3
4 4 4 4 1 34
f 2 1 2 1 2 2
2 2 1 5 21 g
2 3 5 1 2 2 3 3 1 5 26
h 1 1 1 2 1 2
2 1 2 5 16 i
4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 40
j 3 2 2 2 2 3
2 2 2 5 24 Untuk pengujian validitas instrumen penelitian dengan data responden seperti
pada tabel 2.1. akan dilakukan contoh perhitungan dengan menguji pernyataan 2. Hasil perhitungan korelasi antara pernyataan nomor 2 dengan skor total
ditunjukkan dalam tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Tabel Perhitungan Korelasi Responden
X Y
X
2
Y
2
XY a
4 45
16 2.025
180 b
5 45
25 2.025
225 c
4 39
16 1.521
156 d
5 38
25 1.444
190 e
3 34
9 1.156
102 f
1 21
1 441
21 g
3 26
9 676
78 h
1 16
1 256
16 i
4 40
16 1.600
160 j
2 24
4 576
48 Total 32
328 122
11.720 1.176 Keterangan:
X : Skor pernyataan 2
Y : Skor total
Hasil perhitungan dalam tabel 2.2. dimasukkan ke dalam rumus korelasi “product moment”, sehingga diperoleh:
r = N
∑XY − ∑X ∑Y �[N∑X
2
− ∑X
2
] [N ∑Y
2
− ∑Y
2
] r =
10 1.176 − 32 ∗ 328
�[10 ∗ 122 − 32
2
] [10 ∗ 11.720 − 328
2
] r =
1.264 1.372,857
= 0,921 Pada tabel 2.1. terdapat 10 pernyataan dalam kuesioner, maka ada 10 perhitungan
korelasi product moment yang dilakukan. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan 1 = 0,876 Pernyataan 2 = 0,927
Pernyataan 3 = 0,771 Pernyataan 4 = 0,848
Pernyataan 5 = 0,937 Pernyataan 6 = 0,764
Pernyataan 7 = 0,938 Pernyataan 8 = 0,871
Pernyataan 9 = 0,888 Pernyataan 10 = -0,426
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Untuk taraf signifikansi 5 nilai r tabel product
moment adalah 0,632. Berhubung angka yang diperoleh dari pernyataan 1 sampai pernyataan 9 adalah di atas 0,632, maka pernyataan 1 sampai 9 adalah valid.
Pernyataan 10 tidak valid karena nilai r hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai r tabel.
Pernyataan 1 sampai 9 yang telah terbukti valid kemudian akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach.
�
� 2
= ∑�
� 2
� − ∑�
� 2
�
2
�
� 2
= 9.627
10 −
293 10
2
= 104,21 �
� 2
= ��
�
� − ��
�
�
2
�
� 2
= 1.107
10 −
9.559 10
2
= 15,14 r
i
= k
k − 1
�1 − ∑S
i 2
S
t 2
�
r
i
= 10
10 − 1
�1 − 15,11
104,21 � = 0,95
Universitas Sumatera Utara
Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai hasil pengukuran lebih besar dari 0,60. Karena nilai hasil pengukuran instrumen 9 pernyataan dengan teknik Alfa
Cronbach lebih besar dari 0,60, maka pernyataan disebut reliabel.
2.5 Metode Servqual