Manajemen Piutang Analisis Pemberian Kredit Dan Penagihan Piutang Pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan.

E. Manajemen Piutang

Kekuatan tekanan persaingan competitive pressures force yang dialami menyebabkan perusahaan melakukan kredit. Piutang timbul karena ada transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit dan pihak bank memeberi kredit kepada nasabah. Penjualan secara kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan piutang dan kemudian pada hari jatuh tempo terjadi kas masuk yang berasal dari pengumpulan piutang. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Pihak manager keuangan dalam pemberian kredit harus mampu membangun sebuah sistem manajemen piutang yang optimal yaitu berkaitan dengan membangun syarat kredit, memilih system monitoring yang terapkan untuk menjaga agar piutang ragu-ragu bad debts dapat dikendalikan, mencegah agar arus kas keluar jangan menurun dan menetapkan tindakan korektif jika muncul perubahan diluar batas yang ditoleransi. Usaha-usaha yang dilakukan oleh pejabat-pejabat kredit dalam perkreditan ditujukan agar kredit yang diberikan dapat kembali dengan baik dan membawa keuntungan yang diharapkan. Akan tetapi dalam perkembangan penagihan piutang, tidak semua kredit yang diberikan berjalan lancar, sebagian lagi tidak lancar bahkan menuju arah kemacetan. Hal ini disebabkan oleh dua unsur yaitu : 1. Pihak Peruasahaan pembiayaan Pihak analisis perusahaan pembiayaan kurang teliti atau kemampuan pihak perusahaan yang kurang dalam menilai mutu permintaan kredit yang diajukan, analisis kredit tidak berdasarkan data yang akurat, data mengenai Universitas Sumatera Utara kredit nasabah tidak didokumentasikan dengan baik, kurangnya pengawasan dan pemantauan atas keadaan nasabah secara terus menerus dan teratur. 2. Pihak Nasabah Kredit masalah dapat terjadi akibat : a. Adanya unsur kesengajaan Nasabah atau debitur sengaja untuk tidak membayar kewajiban atau beritikat tidak baik kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet. b. Adanya unsur ketidak sengajaan Debitur mau membayar akan tetapi kemampuan membayar kredit tidak ada. Hal ini disebabkan karena terganggunya kelancaran usaha, kemampuan manajemen yang buruk, musibah yang dialami, kemampuan pemasaran menurun dan kecerobohan nasabah. Menurut Sutojo 2000:345 penyelamatan kredit macet dapat dilakukan dengan cara yaitu : a. Rescheduling Penjadwalan kembali Bank memberi kelonggaran kepada debitur untuk penjadwalan kembali pelunasan kredit yang telah jatuh tempo dengan memperpanjang jangka waktu kredit. Debitur diberi keringanan dalam masalah jangka waktu kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu dari 6 enam bulan menjadi 1 satu tahun sehingga debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikan kredit. Pihak bank juga memberikan kesempatan pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur yaitu jangka waktu Universitas Sumatera Utara angsuran kredit diperpanjang pembayarannya, misalnya dari 36 tiga puluh enam kali angsuran menjadi 48 empat puluh delapan kali sehingga jumlah angsuran pun menjadi lebih kecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran. b. Reconditioning persyaratan kembali Mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti bunga dijadikan sebagai hutang pokok, penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, penurunan suku bunga dan pembebasan bunga. c. Restructuring penataan kembali Penataan kembali persyaratan kredit dengan meninjau kembali isi perjanjian kredit. d. Combination Penggabungan dari rescheduling, resconditioning dan restructuring. e. Penyitaan Jaminan Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir jika nasabah atau debitur sudah benar-benar tidak mempunyai itikad baik ataupun tidak mampu lagi membayar semua kewajibannya.

F. Sistem Penagihan Piutang