d 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada
perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
2 Tuberkulosis paru BTA negatif
Kasus yang tidak memenuhi definisi pada tuberkulosis
paru BTA positif. Kriteria diagnostik
tuberkulosis paru BTA negatif harus meliputi:
a Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif. b Foto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberkulosis.
c Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT, bagi pasien dengan HIV negatif.
d Ditentukan dipertimbangkan oleh dokter untuk diberi pengobatan Depkes RI, 2011.
2.1.8. Pengobatan
Menurut PDPI 2006, pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif 2-3 bulan dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang
digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan. Jenis obat utama lini 1 yang digunakan adalah INH, rifampisin, pirazinamid, streptomisin dan etambutol.
Sedangkan jenis obat tambahan yang digunakan adalah kanamisin, amikasin dan kuinolon.
Pada tahap intensif awal pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.
Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,
biasanya pasien menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.
Sebagian besar pasien tuberkulosis
BTA positif menjadi BTA negatif konversi dalam 2 bulan. Kemudian pada tahap
lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister
sehingga mencegah terjadinya kekambuhan. Menurut Amin dan Bahar 2009, WHO telah menetapkan regimen
pengobatan standar yang membagi pasien menjadi empat kategori berbeda menurut definisi kasus tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Regimen Pengobatan Saat Ini Kategori
Pasien TB Resimen Pengobatan
Fase Awal Fase Lanjutan
1 TBP sputum BTA positif
baru Bentuk TBP berat, TB ekstra-paru berat, TBP
BTA-negatif 2 SHRZ EHRZ
2 SHRZ EHRZ 2 SHRZ EHRZ
6 HE 4 HR
4 H
3
R
3
2 Relaps
Kegagalan pengobatan Kembali ke default
2 SHZE 1 HRZE 2 SHZE 1 HRZE
5 H
3
R
3
E
3
5 HRE
3 TBP sputum BTA-negatif
TB ekstra-paru menengah berat
2 HRZ atau 2 H
3
R
3
Z
3
2 HRZ atau 2 H
3
R
3
Z
3
2 HRZ atau 2 H
3
R
3
Z
3
6 HE 2 HR4H
2 H
3
R
3
4H 4
Kasus kronis masih BTA- positif setelah pengobatan
ulang yang disupervisi Tidak dapat diaplikasikan
mempertimbangkan menggunakan obat-obatan barisan kedua
Singkatan : TB = Tuberkulosis, TBP = Tuberkulosis Paru, S = Streptomisin, H = Isoniazid, R = Rifampisin, Z = Pirazinamide, E = Etambutol
Sumber : Amin Bahar, 2009
2.1.9. Efek Samping OAT dan Penatalaksanaannya
Tabel berikut, menjelaskan efek samping ringan maupun berat dengan pendekatan gejala.
Tabel 2.2. Efek Samping Ringan OAT Efek Samping
Penyebab Penatalaksanaan
Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut
Rifampisin Semua OAT diminum malam
sebelum tidur Nyeri Sendi
Pirasinamid Beri Aspirin
Kesemutan sd rasa terbakar di kaki
INH Beri vitamin B6 piridoxin
100mg per hari Warna kemerahan pada air seni
urine Rifampisin
Tidak perlu diberi apa-apa, tapi perlu penjelasan kepada pasien
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Efek samping berat OAT Efek Samping
Penyebab Penatalaksanaan
Gatal dan kemerahan kulit Semua jenis OAT
Ikuti petunjuk penatalaksanaan dibawah.
Tuli Streptomisin
Streptomisin dihentikan, ganti
Etambutol. Gangguan keseimbangan
Streptomisin Streptomisin
dihentikan, ganti
Etambutol. Ikterus tanpa penyebab lain
Hampir semua OAT
Hentikan semua OAT sampai ikterus menghilang.
Bingung dan muntah- muntah permulaan ikterus
karena obat Hampir semua
OAT Hentikan semua OAT,
segera lakukan tes fungsi hati.
Gangguan penglihatan Etambutol
Hentikan Etambutol. Purpura dan renjatan syok
Rifampisin Hentikan Rifampisin.
Singkatan : INH = Isoniazid, OAT = Obat Anti Tuberkulosis Sumber : Depkes RI, 2011
Jika seorang pasien dalam pengobatan OAT mulai mengeluh gatal-gatal singkirkan dulu kemungkinan penyebab lain. Berikan dulu anti-histamin, sambil
meneruskan OAT dengan pengawasan ketat. Gatal-gatal tersebut pada sebagian pasien hilang, namun pada sebagian pasien malahan terjadi suatu kemerahan
kulit. Bila keadaan seperti ini, hentikan semua OAT. Tunggu sampai kemerahan kulit tersebut hilang. Jika gejala efek samping ini bertambah berat, pasien perlu
dirujuk Depkes RI, 2011.
2.1.10. Komplikasi