Pondasi dangkal Pondasi dalam

Universitas Sumatera Utara alternatif atau jenis pondasi, kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada di dalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan di lapangan yaitu Sondir DCP, pengeboran tanah, pengujian Standard Penetration Test SPT dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil di lapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium.

2.4 Macam-macam Pondasi

Pondasi merupakan bagian paling bawah bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah yang berada di bawahnya. Klasifikasi pondasi dibagi 2 dua yaitu:

2.4.1 Pondasi dangkal

Pondasi dangkal didefinisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya secara langsung. Pondasi ini memiliki kedalaman relatif dangkal hanya beberapa meter ke dalam tanah. Pondasi ini biasanya digunakan pada kedalaman 0,8 – 1 meter. Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi beban ringan dan kondisi lapisan permukaan cukup baik. Beberapa pondasi dangkal yang sering digunakan : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a. Pondasi telapak Pondasi telapak yaitu suatu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bilamana terdapat lapisan tanah yang cukup tebal dengan kualitas yang baik yang mampu mendukung bangunan itu pada permukaan tanah Gambar 2.1. Gambar 2.1 Pondasi telapak b. Pondasi rakit Pondasi rakit merupakan pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila susunan jarak kolomnya sedemikian dekat di semua arahnya Gambar 2.2. Gambar 2.2 Pondasi rakit Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c. Pondasi memanjang Pondasi memanjang yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila dipakai pondasi telapak sisinya akan terhimpit satu sama lainnya Gambar 2.3. Gambar 2.3 Pondasi memanjang

2.4.2 Pondasi dalam

Pondasi dalam digunakan untuk menyalurkan beban bangunan yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang keras. Pondasi dalam digunakan ketika lapisan tanah atas tidak memiliki daya dukung dan ketika penggunaaan pondasi dangkal hanya akan menyebabkan kerusakan struktur atau ketidakstabilan. Pondasi dalam digunakan dengan kedalaman lebih dari 2 meter dan biasanya digunakan pada bangunan bertingkat atau karena lapisan tanah keras yang terlalu dalam. Berikut ini adalah beberapa contoh pondasi dalam : a. Pondasi tiang pile foundation merupakan sebuah tiang yang dipancang ke dalam tanah sampai kedalaman yang cukup untuk menimbulkan tahanan gesek pada selimutnya atau tahanan ujungnya Gambar 2.4. Pondasi tiang digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman normal tidak mampu mendukung bebannya, sedangkan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Pondasi tiang b. Pondasi sumuran pier foundation Pondasi yang merupakan peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam Gambar 2.5, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman Df dibagi lebarnya B lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal DfB ≤ 1 Gambar 2.5 Pondasi sumuran Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.5 Pondasi Tiang Pancang Tiang pancang saat ini banyak digunakan di Indonesia sebagai pondasi bangunan, seperti jembatan, gedung bertingkat, pabrik atau gedung-gedung industri, menara, dermaga, bangunan mesin-mesin berat, dan lain-lain. Bangunan-bangunan tersebut merupakan konstruksi-konstruksi yang memiliki dan menerima beban yang relatif berat. Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi biasanya bertitik tolak pada beberapa hal mendasar seperti anggapan adanya beban yang besar sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangkutan relatif lunak lembek sehingga pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan. Mengingat pembuatan pondasi tiang pancang dibandingkan dengan pembuatan pondasi lain, pondasi ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut : 1 Waktu pelaksanaannya relatif cepat. 2 Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah. 3 Kekuatan tiang yang dihasilkan dapat diandalkan karena tiang dibuat di pabrik dengan pemeriksaan kualitas yang ketat. 4 Pelaksanaannya lebih mudah. Pondasi tiang juga mempunyai kelemahan sebagai berikut : 1 Pemancangan sulit dilakukan apabila diameter tiang terlalu besar. 2 Harga pondasi tiang mahal. 3 Pada pelaksanaan pemancangan tiang menimbulkan getaran dan kebisingan pada daerah sekitar yang berpenduduk padat. 4 Bila panjang tiang pancang kurang, maka dilakukan penyambungan. Penyambungan ini sulit dan memerlukan alat penyambung khusus. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.6 Penggolongan Pondasi Tiang Pancang Pada perencanaan pondasi, pemilihan jenis pondasi tiang pancang untuk berbagai jenis keadaan tergantung pada banyak variabel. Faktor - faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam pemilihan tiang pancang antara lain type dari tanah dasar yang meliputi jenis tanah dasar dan ciri - ciri topografinya, alasan teknis pada waktu pelaksanaan pemancangan dan jenis bangunan yang akan dibangun. Pondasi tiang dapat digolongkan berdasarkan material yang digunakan dan berdasarkan cara penyaluran beban yang diterima tiang ke dalam tanah.

2.6.1 Pondasi tiang menurut bahan yang digunakan