Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung tekanan aksial pada masing-masing tiang adalah sebagai berikut :
Qi =
V n
±
M
y
. x
i
∑
x
2
±
M
x
. y
i
∑
y
2
2.16
dimana : Qi
= Beban aksial pada tiang ke-i. V
= Jumlah beban vertikal yang bekerja pada pusat kelompok tiang. Mx
= Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu x. My
= Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu y. n
= Banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang pile group. xi,yi = Absis atau jarak tiang ke pusat berat kelompok tiang ke tiang nomor-i.
Σx
2
= Jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang. Σy
2
= Jumlah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang.
2.13 Faktor keamanan
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka kapasitas ultimit tiang dibagi dengan faktor aman tertentu. Fungsi faktor aman adalah sebagai berikut :
1. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang bekerja.
2. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam diantara tiang-tiang masih dalam batas-batas toleransi.
3. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok tiang masih dalam batas – batas toleransi.
Besarnya beban bekerja working load atau kapasitas dukung tiang ijin Qa dengan memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai kapasitas ultimit Qu dibagi
dengan faktor aman F yang sesuai. Variasi besarnya faktor aman yang telah banyak digunakan untuk perancangan tiang
pancang adalah sebagai berikut : Q =
,
2.17 Faktor keamanan tidak sama untuk tahanan gesek dinding dan tahanan ujung
menurut beberapa peneliti. Kapasitas izin tersebut dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Q = +
,
2.18 Penggunaan faktor keamanan 1,5 untuk tahanan gesek dinding Qs yang harganya
lebih kecil dari faktor keamanan tahanan ujung yang besarnya 3, karena nilai puncak tahanan gesek dinding dicapai bila tiang mengalami penurunan 2 sampai 7 mm, sedang
tahanan ujung Qb membutuhkan penurunan yang lebih besar agar tahanan ujungnya bekerja secara penuh. Jadi maksud penggunaan faktor keamanan tersebut adalah untuk
meyakinkan keamanan tiang terhadap keruntuhan dengan mempertimbangkan penurunan tiang pada beban kerja yang diterapkan.
Pemilihan faktor aman F untuk perancangan pondasi tiang mempertimbangkan faktor-faktor menurut Reese dan O’neill 1989 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1. Tipe dan kepentingan dari struktur 2. Variabilitas tanah
3. Ketelitian penyelidikan tanah 4. Pengawasankontrol kualitas di lapangan
5. Tipe dan jumlah uji tanah yang dilakukan 6. Ketersediaan data di tempat
2.14 Data kalendering