Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.27 Skema pemancangan pondasi tiang
Persamaan 2.19 merupakan formula dasar perhitungan kapasitas dukung pondasi tiang pancang dengan formula pancang. Kenyataan di lapangan, kehilangan energi selama
pemancangan akan terjadi sehingga perhitungan perlu dikoreksi. Faktor-faktor koreksi dikembangkan berdasarkan beberapa sebab yaitu :
1. Tumbukan yang tidak lenting sempurna 2. Koreksi jatuhnya hammer tidak jatuh bebas sempurna karena gesekan hammer dan
relnya. 3. Deformasi yang terjadi karena deformasi tiang
Berdasarkan pertimbangan beberapa faktor tersebut pada saat pemancangan, telah dikembangkan banyak formula dengan memasukkan koreksi empirik sebagai berikut:
2.14.1 Modified New ENR.
Qu =
.
.
.
.
2.20
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dimana : E
= Efisiensi hammer C
= 0.254 cm untuk unit S dan h dalam cm W
P
= Berat tiang ton W
R
= Berat hammer ton n
= Koefisien restitusi antara ram dan pile cap h
= Tinggi jatuh cm W
R
x h = Energi palu kgcm SF yang direkomendasikan = 6
2.14.2 Danish Formula
Qu =
2.21
Dimana: E
= Energi hammer kgcm diperoleh dari Tabel 2.6 S
= Penetrasi pukulan per cm cm L
= Panjang tiang cm A
= Luas penampang tiang m
2
Ep = Modulus elastisitas tiang kgcm
2
η = Efisiensi tiang pancang Tabel 2.4
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 2.14.3 Metode WIKA
Qu =
.
2.22 Dimana :
W = Berat ram ton
H = Tinggi jatuh hammer cm
K = Rebound
S = Penetrasi pukulan per cm
P = Berat tiang ton
e = Koefisien restitusi e = 0,25
Formula tiang pancang ini dihitung berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yaitu data kalendering . Data ini diambil pada saat pemancangan pada kertas milimeter blok.
Secara umum kalendering digunakan pada pekerjaan pemancangan tiang pancang untuk mengetahui daya dukung tanah secara empiris melalui perhitungan yang dihasilkan oleh
proses pemukulan alat pancang. Alat pancang tersebut berupa diesel hammer maupun hydraulic hammer
. Kalendering dalam proses pemancangan tiang pancang harus dilaksanakan dan dibentuk laporan untuk proyek. Perhitungan kalendering menghasilkan
output yang berupa daya dukung tanah dalam ton.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Harga Efisiensi hammer Sumber : Braja M Das, 2007
Hammer type Efficiency,
E
Single and double acting hammers 0,7 – 0,85
Diesel hammers 0,8 – 0,9
Drop hammers 0,7 – 0,9
Tabel 2.5 Koefisien restitusi Sumber : Braja M Das, 2007
Pile material Coefficient of restitution,
n
Cast iron hammer and concrete piles without cap
0,4 – 0,5
Wood cushion on steel piles 0,3 – 0,4
Wooden piles 0,25 – 0,3
Tabel 2.6 Karakteristik alat pancang diesel hammer Sumber : Buku katalog KOBE diesel hammer
Type Tenaga hammer
Jumlah pukulan
permenit Berat balok besi panjang
kN-m Kip-ft
Kg-cm kN
Kips Kg
K 150 379,9
280 3872940
45 – 60 147,2
33,11 15014,4
K 60 143,2
105,6 1460640
42 – 60 58,7
13,2 5987,4
K 45 123,5
91,1 1259700
39 – 60 44
9,9 4480
K 35 96
70,8 979200
39 – 60 34,3
7,7 3498,6
K 25 68,8
50,7 701760
39 – 60 24,5
5,5 2499
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Cara pengambilan grafik data kalendering hasil pemancangan tiang adalah : 1. Kertas grafik ditempelkan pada dinding tiang pemancang sebelum tiang tertanam
keseluruhan dan proses pemancangan belum selesai. 2. Kemudian alat tulis diletakkan diatas sokongan kayu dengan tujuan agar alat tulis
tidak bergerak pada saat penggambaran grafik penurunan tiang ke kertas grafik ketika berlangsung pemancangan tiang.
3. Pengambilan data ini diambil pada saat kira-kira penurunan tiang pancang mulai stabil.
4. Hasil kalendering pemancangan tiang yang diambil pada 10 pukulan terakhir, kemudian dirata-ratakan sehingga diperoleh penetrasi titik per pukulan s.
2.15 Penurunan elastis tiang kelompok