Pengunjung rata –rata = 40 orang Maka total kebutuhan airnya = 4,167 x 110
= 166,68 ltrjam x 0,99623 kgltr = 166,05 kgjam
Tabel 7.2 Pemakaian air untuk berbagai kebutuhan
Kebutuhan Jumlah air kgjam
Domestik dan Kantor 153,59
Laboratorium 54,17
tempat ibadah 166,05
Total 373,81
Sehingga total kebutuhan air Pabrik Pembuatan Pupuk Cair adalah = 373,81 kgjam
7.2 Kebutuhan Listrik
Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut : 1. Unit Proses, daya yang dibutuhkan pada unit proses sebesar 30,36 Hp dengan
rincian pada Tabel 7.3 sebagai berikut:
Tabel 7.3
Kebutuhan daya pada unit proses
Nama Alat Kebutuhan Daya Hp
Screw Conveyor C-101 0,100
Screw Conveyor C-102 0,010
Screw Conveyor C-103 0,100
Screw Conveyor C-104 0,010
Blower B-212 4,5
Pompa P-01 0,5
Pompa P-02 1
Pompa P-03 0,125
Pompa P-04 0,125
Pompa P-05 0,5
Pompa P-06 0,5
Universitas Sumatera Utara
Pompa P-07 1
Pompa P-07 1
Tangki M-01 12
Reaktor R-01 4,5
Tangki M-02 5,5
Reaktor R-02 4,5
Tangki M-02 5,5
Jumlah 30,36
3. Ruang kontrol dan laboratorium = 30 Hp 4. Penerangan dan kantor
= 30 Hp 5. Bengkel
= 40 Hp 6. Perumahan
= 190 Hp Total kebutuhan listrik = 30,36 + 30 + 30 + 40 +190
= 320,36 Hp × 0,7457 kWHp = 238,89 kW Sumber air dan air pemanas untuk pabrik pembuatan Pupuk Cair dari hasil
fermentasi termofilik limbah cair kelapa sawit sistem recycle menjadi energi listrik adalah berasal dari pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina. Karena pabrik pembuatan
Pupuk Cair dari hasil fermentasi termofilik limbah cair kelapa sawit sistem recycle menjadi energi listrik ini adalah hasil kerjasama dengan pabrik kelapa sawit PTPN
IV Adolina. Sehingga kebutuhan air, air pemanas, air pendingin dan listrik diperoleh langsung dari pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina.
7.3 Limbah Pabrik Pembuatan Pupuk Cair
Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat
membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah pabrik Pupuk Cair meliputi : 1. Limbah proses berupa limbah cair yang mana limbah tersebut dapat diolah dan
Universitas Sumatera Utara
dijual kembali menjadi pupuk cair atau bisa juga digunakan sebagai pupuk pada pohon kelapa sawit yang masih kecil. Adapun karakteristik limbah cair
kelapa sawit adalah sebagai berikut:
2. Limbah domestik Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari kamar
mandi di lokasi pabrik, berupa limbah padat dan cair. 3. Limbah laboratorium
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan dan mutu
produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan pengembangan proses. Limbah laboratorium termasuk kategori limbah B3 Bahan
Berbahaya dan Beracun sehingga dalam penanganannya harus dikirim ke pengumpul limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. dari sumber yang spesifik sehingga dalam penanganannya harus dikirim
ke pengumpul limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.
Diperkirakan jumlah air buangan pabrik : 1. Pencucian peralatan pabrik = 20 ljam
2. Limbah domestik dan kantor Diperkirakan air buangan tiap orang untuk :
- domestik = 20 lhari Metcalf, 1991 Jumlah karyawan = 44orang
Jadi, jumlah limbah domestik dan kantor = 44 ×20 lhari × 1 hari 24 jam = 30,83 ljam
3. Laboratorium 20 ljam Total air buangan pabrik 20 + 30,83 + 20 = 70,83 ljam = 0,07 m
3
jam
Karena total air buangan pabrik pembuatan Pupuk Cair tergolong sedikit sehingga air buangan dialirkan ke pengolahan limbah yang dimiliki PTPN IV
Adolina.
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik Peters, 2004.
Susunan peralatan dan fasilitas dalam rancangan proses merupakan syarat penting dalam mempersiapkan biaya sebelum mendirikan pabrik atau untuk design
yang meliputi design perpipaan, fasilitas bangunan fisik, tata letak peralatan dan kelistrikan. Lokasi suatu pabrik merupakan bagian penting untuk mempengaruhi
kedudukan pabrik dalam persaingan. Penentuan lokasi pabrik yang tepat tidak semudah yang diperkirakan, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Idealnya,
lokasi yang dipilih harus dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang dan dapat memberikan kemungkinan untuk memperluas pabrik.
Dengan adanya penentuan lokasi pabrik yang baik dan tepat akan menentukan hal- hal sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk melayani konsumen dengan memuaskan. b. Kemampuan untuk mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinue
dengan harga yang layak dan memuaskan. c. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga buruh yang cukup.
d. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.
Universitas Sumatera Utara