Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

3. Tahap tersier, yaitu ketika output yang dihasilkan oleh tahap sekunder diolah dengan proses yang lebih canggih sehingga menghasilkan bahan pangan yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan turunan dari produk tersebut. Husodo dkk, 2004. Menurut Soekartawi 1999, nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu komoditi karena adanya input fungsional yang diperlakukan pada komoditi yang bersangkutan. Besarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor teknis yang terdiri dari kapasitas produksi, penerapan teknologi, kualitas produk, kuantitas bahan baku dan input penyerta serta faktor pasar yang meliputi harga jual output, harga bahan baku, nilai input lain dan upah tenaga kerja. Peningkatan nilai tambah dari suatu produk agribisnis pada dasarnya tidak terlepas dari aplikasi teknologi yang tepat dan sistem manajemen yang professional. Besarnya nilai tambah yang tergantung dari teknologi digunakan dalam proses produksi dan adanya perlakuan lebih lanjut terhadap produk yang dihasilkan. Suatu perusahaan dengan teknologi yang baik akan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik pula, sehingga harga produk olahan akan lebih tinggi dan akhirnya akan memperbesar nilai tambah yang diperoleh Suryana, 1990.

2.3. Kerangka Pemikiran

Tanaman tebu merupakan salah satu produk pertanian yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan gula. Dalam hal ini pengadaan input yaitu jumlah dan kontinuitas tebu, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan mesin dan ketersediaan teknologi sangat diperlukan dalam pembuatan gula. Universitas Sumatera Utara Tebu dapat dinikmati dalam bentuk segar dan juga dapat dilakukan proses pengolahan lebih lanjut agar dapat dikonsumsi. Tebu sebagai bahan baku yang diolah akan menimbulkan kegiatan pengolahan tebu yang dilakukan oleh pabrik gula. Pengolahan tebu dapat menghasilkan berbagai macam produk baru yang salah satu hasilnya adalah gula. Kegiatan pengolahan ini memberikan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Produksi tebu yang dihasilkan oleh Unit Kebun Sei Semayang ini langsung dikirim ke pabrik gula. Pabrik Gula Sei Semayang merupakan pabrik gula yang mengolah proses pengolahan tebu menjadi gula. Tebu dihasilkan berasal dari produksi sendiri serta tebu rakyat intensifikasi. Nilai tambah dalam pengolahan tebu menjadi gula ini merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena komoditas tersebut telah mengalami proses pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan dalam suatu proses produksi. Nilai tambah yang diperoleh merupakan selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada suatu tahap dengan nilai bahan baku dan input lain yang harus dikeluarkan selama proses produksi terjadi. Nilai tambah yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan yang besar apabila pengolahan yang diberikan dilakukan dengan baik dan menghasilkan suatu produk jadi yang berkualitas baik. Pengolahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih dan modern, serta adanya manajemen dan pemasaran yang baik. Gula merupakan hasil produk utama yang dihasilkan oleh Pabrik Gula Sei Semayang. Pabrik gula ini telah membantu pemerintah dalam menghasilkan gula Universitas Sumatera Utara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat banyak. Dalam hal ini, harga gula harus dapat dicapai oleh semua orang dan berharap masih memberikan keuntungan bagi pabrik gula itu sendiri. Skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut : Tebu Proses Pengolahan Produk Akhir Gula Nilai Tambah Keterangan : : Menyatakan hubungan Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Universitas Sumatera Utara

2.4. Hipotesis Penelitian