dengan substituen yang bersifat nonpolar atau agak polar. Sementara itu, senyawa-senyawa polar dan juga senyawa-senyawa yang mudah mengalami
ionisasi akan tertahan dalam fase air Rohman, 2007. Kebanyakan ekstraksi dilakukan dengan menggunakan corong pisah dalam
waktu beberapa menit. Pelarut organik yang dipilih untuk ekstraksi pelarut adalah mempunyai kelarutan yang rendah dalam air 10, dapat menguap sehingga
memudahkan penghilangan pelarut organik setelah dilakukan ekstraksi, dan mempunyai kemurnian yang tinggi untuk meminimalkan adanya kontaminasi
sampel Rohman, 2007.
2.6 Spektrofotometri UV-Visibel
Spektrofotometri serapan merupakan pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Teknik yang
sering digunakan dalam analisis farmasi meliputi spektroskopi serapan ultraviolet, sinar tampak, infra merah, dan serapan atom Ditjen POM, 1995. Keuntungan
utama dari metode spektrofotometri yaitu dapat menetapkan kadar suatu zat yang sangat kecil Bassett, 1991.
Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel adalah pengukuran panjang
gelombang dan intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorpsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup
untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Spektrofotometer Ultraviolet-Visible biasanya digunakan untuk molekul
dan ion organik atau kompleks di dalam larutan. Spektrum Ultraviolet-Visible sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di
dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorbansi pada panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm sedangkan sinar tampak berada pada
panjang gelombang 400-800 nm Dachriyanus, 2004. Warna sinar tampak dapat dihubungkan dengan panjang gelombangnya.
Sinar putih mengandung radiasi pada semua panjang gelombang di daerah sinar tampak. Sinar pada panjang gelombang tunggal radiasi monokromatik dapat
dipilih dari sinar putih. Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuran di daerah spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik dengan
kemampuan menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm Rohman, 2007.
Alat Spektrofotometri pada dasarnya terdiri atas sumber sinar, monokromator, tempat sel untuk zat yang diperiksa, detektor, penguat arus dan
alat ukur atau pencatat. Spektrofotometer dapat bekerja secara otomatik ataupun tidak, dan dapat mempunyai sistem sinar tunggal atau ganda Ditjen POM, 1979.
Sebagai sumber cahaya biasanya digunakan lampu hidrogen atau deuterium untuk pengukuran UV dan lampu tungsten untuk pengukuran pada
cahaya tampak. Panjang gelombang dari sumber cahaya akan dibagi oleh pemisah atau monokromator Dachriyanus, 2004.
Analisis kuantitatif secara spektrofotmetri dapat dilakukan dengan metode regresi dan pendekatan.
1. Metode Regresi Analisis kuantitatif dengan metode regresi dengan menggunakan
persamaan garis regresi yang didasarkan pada harga serapan dan konsentrasi baku yang dibuat dalam beberapa konsentrasi, paling sedikit menggunakan lima
konsentrasi yang meningkat yang dapat memberikan serapan linier, kemudian diplot menghasilkan suatu kurva kalibrasi. Konsentrasi suatu sampel dapat
dihitung berdasarkan kurva tersebut Holme and Peck, 1983. 2. Metode Pendekatan
Analisis kuantitatif dengan cara ini dilakukan dengan membandingkan serapan baku yang konsentrasinya diketahui dengan serapan sampel. Konsentrasi
sampel dapat dihitung melalui rumus perbandingan C = As.CbAb dimana As= serapan sampel, Ab=serapan baku, Cb=konsentrasi baku, dan C=konsentrasi
sampel Holme and Peck, 1983.
2.7 Parameter Validasi