2.4 Kerangka Pemikiran
Usahatani Kopi Ateng merupakan suatu kegiatan yang produktif bagi masyarakat di daerah Kabupaten Simalungun. Dalam melakukan usahatani petani pasti
membutuhkan input produksi yang diperlukan untuk menghasilkan output usahatani kopi. Output langsung dari usahatani Kopi Ateng berupa produksi Kopi
Ateng dalam bentuk gelondong merah cherry red. Petani dalam menjual hasil produksinya dapat menggunakan alternatif bentuk penjualan Kopi Ateng sesuai
kebutuhan dan permintaan. Penjualan kopi Ateng dapat berupa gelondong merah cherry red secara
langsung, atau dengan perlakuan pasca panen seperti kopi biji. Dalam penjualan Kopi Ateng dalam bentuk kopi biji terdapat nilai tambah value added yang
diperoleh petani. Kopi Ateng yang dijual dalam bentuk kopi biji memiliki nilai tambah value
added berupa tenga kerja. Kopi Ateng dalam bentuk kopi biji dijual dengan harga jual lebih tinggi dibandingkan bentuk gelondong merah cherry red.
Universitas Sumatera Utara
Secara sistematika kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan : : Menyatakan Hubungan
Gambar 1: Skema Kerangka Pemikiran
Usahatani Kopi Ateng
Produksi
Penjualan
Kopi Biji Gelondong
Merah Cherry red
Pendapatan Nilai Tambah
Value Added
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, tinjauan pustaka, dan kerangka pemikiran maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pendapatan antara usahatani kopi Ateng yang dijual dalam
bentuk gelondong merah cherry red dengan kopi biji. 2.
Ada nilai tambah value added yang diperoleh petani yang menjual kopi dalam bentuk kopi biji.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Bangun Das Mariah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ini ditentukan secara
metode purposive. Purposive maksudnya dalam hal ini adalah pengambilan daerah penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu. Daerah penelitian dipilih
secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah penelitian ini merupakan salah satu daerah penghasil komoditi Kopi Ateng di Kabupaten Simalungun.
Tabel 2. Luas Lahan dan Produksi Kopi Arabika Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Simalungun Tahun 2013
Kecamatan Luas Areal
Ha Produksi Ton
Jumlah Petani KK
1. Silimakuta
2. Pamatang Silimahuta
3. Purba
4. Haranggaol Horison
5. Dolok Pardamean
6. Sidamanik
7. Pamatang Sidamanik
8. Girsang Sipangan Bolon
9. Tanah Jawa
10. Hatonduhan
11. Dolok Panribuan
12. Jorlang Hataran
13. Panei
554,01 972,03
1266,94 55,00
877,84 555,55
388,94 404,28
9,15 15,25
146,89 83,21
186,97 767,07
1390,16 1733,47
50,52 1.260,10
583,07 402,03
502,17 13,38
21,72 201,69
125,08 247,76
824 1.074
1.515 100
1.518 1.301
842 1.035
87 115
697 998
1.165
Universitas Sumatera Utara