Defenisi dan Batasan Operasional Batasan Operasioal

Keterangan : HOK : Hari Orang Kerja TK : Tenaga Kerja Analisis nilai tambah metode Hayami menghasilkan beberapa informasi sebagai berikut : 1. Nilai tambah Rp adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku dan bahan tambahan. 2. Rasio nilai tambah menunjukkan nilai tambah dari nilai produk. 3. Imbalan tenaga kerja langsung Rp menunjukkan upah yang diterima tenaga kerja langsung dalam mengolah satu satuan bahan baku. Dari hasil perhitungan tersebut akan diperoleh keterangan sebagai berikut: 1. Perkiraan nilai tambah dalam rupiah 2. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan dalam 3. Imbalan bagi modal dan manajemen keuntungan yang diterima perusahaan dalam rupiah.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Defenisi dan batasan operasional dalam penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas penafsiran dan pengertian maka digunakan defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Defenisi

1. Petani kopi Ateng adalah orang yang melakukan usahatani Kopi Ateng sebagai mata pencaharian pokoknya dan menjual kopi Ateng dalam bentuk gelondong merah cherry red dan kopi biji. Universitas Sumatera Utara 2. Usahatani kopi Ateng adalah kombinasi yang tersusun dari faktor produksi yaitu modal, alam, tenaga kerja, dan keahlian yang ditujukan untuk proses produksi yang nantinya menghasilkan output dan keberhasilannya tergantung kemampuan petani mengelolanya. 3. Produksi adalah semua hasil tanaman kopi Ateng yang dibudidayakan petani kopi dalam bentuk gelondong merah maupun kopi biji Kg. 4. Luas lahan adalah areal pertanaman kopi yang dimiliki oleh petani diukur dengan satuan hektar. 5. Kopi adalah jenis tanaman berkeping dua dikotil dan memiliki akar tunggang. 6. Kopi biji adalah biji kopi yang sudah dijemur terlebih dahulu dibawah sinar matahari. 7. Gelondong merah cherry red adalah bentuk buah panen atau biji kopi yang langsung dijual setelah dipetik dari pohonnya. 8. Nilai tambah value added adalah selisih penjualan dan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku dan pembelian material pendukung. 9. Pendapatan adalah semua penerimaan usahatani kopi Ateng dikurangi semua biaya selama 1 tahun terakhir dalam bentuk gelondong merah maupun kopi biji. Universitas Sumatera Utara

3.6 Batasan Operasioal

1. Penelitian dilakukan di Desa Bangun Das Mariah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. 2. Sampel penelitian adalah petani kopi Ateng yang masing-masing menjual dalam bentuk gelondong merah cherry red dan kopi biji. 3. Waktu penelitian dilaksanakan pada April 2015. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah 4.1.1 Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah Desa Bangun Das Mariah merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pada sektor pertanian khususnya dalam berusahatani kopi. Desa Bangun Das Mariah terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar 25°C dengan curah hujan rata-rata 300mmtahun. Secara administratif Desa Bangun Das Mariah mempunyai batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Simpang Sigodang Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sipoldas Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Simpang Raya Dasma Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangun Rakyat 4.1.2 Tata Guna Lahan Desa Bangun Das Mariah mempunyai luas lahan 350 Ha. Sebagian besar lahan digunakan sebagai lahan pertanian bukan sawah. Penggunaan lahan yang paling luas adalah untuk pertanian bukan sawah dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah, pemukiman dan perkantoran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara