terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kecukupan gizi seseorang.
Bahan makanan sumber zat tenaga adalah beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mie, yang mengandung karbohidrat, serta minyak,
margarine dan santan yang mengandung lemak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Sedangkan yang berasal dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya, seperti keju. Zat
pembangun atau protein berperan sangat penting untuk perkembangan kualitas tingkat kecerdasan seseorang Almatsier, 2001.
Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah- buahan. Bahan makanan mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
2.2.5. Menggunakan Garam Beryodium.
Garam beryodium yang dikonsumsi setiap hari bermanfaat untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY. GAKY dapat
menghambat perkembangan tingkat kecerdasan pada anak-anak, penyakit gondok, endemik dan kretin.Yodium dapat diperoleh dari berbagai jenis bahan makanan baik
yang berasal dari nabati maupun hewani. Kandungan yodium dalam bahan makanan sangat bervariasi tetapi sumber makanan yang berasal dari laut merupakan sumber
yodium yang terbaik FKM UI, 2007. Sumber yodium yang paling sering didengar adalah garam. Garam
mengandung natrium. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya
Universitas Sumatera Utara
penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan pencetus terjadinya stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah otak. Stroke menyebabkan kematian pada
orang dewasa di atas usia 40 tahun. Sedangkan, penyakit tekanan darah tinggi membawa resiko timbulnya penyakit jantung pada usia dewasa. Karena itu hindari
konsumsi garam berlebihan. Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram atau 1 sendok teh setiap harinya.
2.2.6. Minum suplemen gizi kapsul Vitamin A dosis tinggi, Fe sesuai anjuran.
Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi. Anemia gizi dapat diderita oleh semua golongan
umur. Terutama ibu hamil, anak balita, anak sekolah dan tenaga kerja wanita. Karena itu, mengkonsumsi makanan sumber zat besi antara lain adalah semua sayur berwarna
hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging Almatsier, 2001. Khusus bagi ibu hamil dan penderita anemia gizi diharuskan untuk
mengkonsumsi tablet tambah darah pil besi sesuai dengan anjuran. Buta akibat kurang gizi dapat menghinggapi siapa saja. Sekitar 125 juta balita
di dunia mengalami kekurangan vitamin A subklinis, sementara 1,3 juta dari jumlah itu telah menampakkan tanda klinis xeroftalmia WHO, 1997. Itu berarti bahwa
resiko mereka untuk terjangkit infeksi membesar sebanyak 20 kali Arisman, 2003. Untuk itu bayi dan balita perlu diberika kapsul vitamin A dua kali dalam setahun
yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Yang Ditimbulkan Akibat Keluarga Tidak Sadar Gizi 2.3.1.