Dinata 2008 menambahkan bahwa flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang dapat bersifat menghambat makan serangga dan
juga bersifat toksik. Mannfaat flavonoid bagi tumbuhan yaitu sebagai pengatur tumbuhan, pengatur fotosintesis, serta sebagai pengatur kerja
antimikroba dan antivirus. Bagi manusia flavonoid bermanfaat sebagai antioksidan terhadap penyakit kanker dan ginjal. Kegunaan flavonoid lainnya
adalah sebagai bahan aktif dalam pembuatan insektisida nabati.
2.4 Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Tanaman yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan
senyawa yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dan lain- lain. Senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman dapat digolongkan ke
dalam golongan minyak atsiri, alkoloid, flavanoid dan lain-lain. Senyawa aktif yang dikandung dalam tanaman telah diketahui akan mempermudah
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat Depkes RI, 2000.
2.5 Nyamuk Aedes aegypti
2.5.1 Klasifikasi dan Morfologi Nyamuk Ae. aegypti
a. Klasifikasi
Klasifikasi nyamuk Ae. aegypti menurut Judarwanto 2007 adalah
sebagai berikut : Kingdom
: Animalia Phylum
: Arthropoda Class
: Insecta Order
: Diptera Family
: Culicidae Genus
: Aedes Species
: Ae. aegypti
b. Morfologi
Lestari dkk. 2010 mengatakan bahwa nyamuk Ae. aegypti memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki kaki panjang
dan merupakan serangga yang memiliki sepasang sayap sehingga tergolong pada ordo Diptera dan family Culicidae. Nyamuk jantan
Gambar 3a berukuran lebih kecil daripada nyamuk betina Gambar 3b.
a b
Gambar 3. Morfologi nyamuk Aedes aegypti dewasa a jantan dan b betina
Sumber: Judarwanto 2007
Selanjutnya Lestari dkk. 2010 menerangkan bahwa nyamuk betina memiliki sepasang antena berbentuk filiform panjang dan
langsing serta terdiri atas 15 segmen. Antena dapat digunakan sebagai kunci untuk membedakan kelamin pada nyamuk dewasa.
Antena nyamuk jantan lebih lebat daripada nyamuk betina. Antena pada nyamuk jantan disebut plumose sedangkan pada nyamuk
betina yang jumlahnya lebih sedikit disebut pilose. Supartha 2008 menyatakan bahwa Secara morfologis Ae. aegypti
dan Ae. albopictus sangat mirip, berukuran tubuh kecil. Panjang 3- 4 mm, mempunyai bintik hitam dan putih pada badan dan kaki
serta terdapat strip putih di kaki. Namun dapat dibedakan dari strip putih yang terdapat pada bagian skutumnya. Skutum Ae. aegypti
berwarna hitam dengan dua strip putih sejajar di bagian dorsal tengah yang diapit oleh dua garis lengkung berwarna putih.