Siklus Hidup Nyamuk Ae. aegypti

habitat bertelur Aedes aegypti banyak dilaporkan oleh peneliti serangga vektor tersebut dari berbagai negeri. Selanjutnya dinyatakan oleh Saryono 2008 bahwa telur Ae. aegypti dapat bertahan pada kondisi kering. Jika air tergenang beberapa telur mungkin menetas dalam beberapa menit, sedangkan yang lain mugkin membutuhkan waktu lama terbenam dalam air, kemudian penetasan berlangsung dalam beberapa hari atau minggu. Seekor nyamuk betina meletakkan telurnya rata-rata sebanyak 100 butir setiap kali bertelur. Telur dapat bertahan sampai berbulan- bulan dalam suhu 2-24°C, namun akan menetas dalam waktu 1-2 hari pada kelembaban rendah. Telur diletakkan di air menetas menjadi larva dalam waktu 2-7 hari pada suhu 16°C Depkes RI, 2004. b. Larva atau Jentik Larva Aedes memiliki sifon yang pendek dan hanya ada sepasang sisir subventral yang jaraknya tidak lebih dari ¼ bagian dari pangkal sifon dengan satu kumpulan rambut. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Keempat instar itu dapat diselesaikan dalam waktu 4 hari – 2 minggu tergantung keadaan lingkungan seperti suhu air dan persediaan makanan Depkes RI, 2005. c. Pupa Menurut Nadesul 2007 pupa adalah fase inaktif yang tidak membutuhkan makan, namun tetap membutuhkan oksigen untuk bernafas. Untuk keperluan pernafasannya pupa berada di dekat permukaan air. Lama fase pupa bergantung pada suhu air dan spesies nyamuk yang lamanya dapat berkisar antara satu hari sampai beberapa minggu. Setelah melewati waktu itu maka pupa membuka dan melepaskan kulitnya, kemudian imago keluar ke permukaan air yang dalam waktu singkat siap terbang. Pupa sangat sensitif terhadap pergerakan air dan belum dapat dibedakan antara jantan dan betina. d. Nyamuk dewasa Nyamuk dewasa yang baru saja keluar dari pupa akan istirahat di permukaan air untuk sementara waktu menunggu sayapnya kering dan tubuhnya menjadi lebih kuat. Nyamuk akan segera melakukan perkawinan dan yang betina akan menghisap darah untuk perkembangan telur yang akan dihasilkannya sedangkan nyamuk jantan akan mencari nektar. Pada umumnya umur nyamuk adalah 7- 20 hari Sayono dan Sumanto, 2012.

2.5.4 Habitat Nyamuk Ae. aegypti

Menurut Anggraini 2010 Nyamuk Aedes aegypti menyenangi area gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah. Nyamuk ini banyak ditemukan di bawah meja, bangku, kamar yang gelap, atau dibalik baju-baju yang digantung. Nyamuk ini menggigit pada siang hari pukul 09.00-10.00 dan sore hari pukul 16.00-17.00. Nyamuk Ae. aegypti berkembang biak di tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari dan barang-barang lain yang memungkinkan air tergenang yang tidak beralaskan tanah, misalnya bak mandiWC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bungapot tanaman air, kaleng bekas dan ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dan lain-lain yang dibuang sembarang tempat Depkes RI, 2007.

2.6 Zat Penolak Repellent

Menurut Satroutomo 1992 Repellent adalah bahan-bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk menjauhkan serangga dari manusia, sehingga manusia terhindar dari gangguan atau gigitan serangga. Bagi manusia dan hewan, zat penolak digunakan untuk mencegah serangan nyamuk yang dapat menyebarkan agen-agen penyakit, terutama pada tempat-tempat yang tidak memungkinkan untuk digunakan insektisida. Mekanisme kerja zat penolak sampai saat ini belum diketahui secara pasti atau belum diungkapkan seluruhnya, tetapi ada teori lama yang mengatakan bahwa repelan akan menetralisir bau badan manusia atau binatang sehingga serangga menjadi tidak tertarik Sasroutomo, 1992.

2.7 Lotion

Lotion adalah sediaan farmasi yang digolongkan menjadi dua sediaan, yaitu sediaan cair dan sediaan setengah padat baik berupa suspensi atau dispersi. Dalam pembuatannya, lotion dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet, dan zat pewangi yang cocok Depkes RI,1997. Menurut Pangestu 2013 lotion adalah sedian kosmetika golongan emolien pelembut yang mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum, membuat kulit tangan dan badan menjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Menurut Pangestu 2013 lotion digunakan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung, berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit.