Sementara skutum Aedes albopictus yang juga berwarna hitam hanya berisi satu garis putih tebal di bagian dorsalnya.
2.5.2 Penyebaran Kasus DBD karena Nyamuk Ae. aegypti sebagai
Vektornya
Di Indonesia DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 41 tahun terakhir. Sejak tahun 1968 telah terjadi
peningkatan penyebaran jumlah provinsi dan kabupatenkota yang endemis DBD. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah dan
penyebaran kasus DBD dari tahun 1968 sampai dengan tahun 2009 Tabel.1 Depkes RI, 2009.
Ae. aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus
dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Ae. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning yellow
fever dan chikunguya Anggraini, 2010. Selanjutnya dikatakan bahwa penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua
daerah tropis di seluruh dunia. Ae. aegypti merupakan vektor utama dan bersama Ae. albopictus menyebarkan virus dengue di
desa-desa dan perkotaan. Masyarakat diharapkan mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan DBD untuk
membantu mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah.
Tabel 1. Jumlah dan penyebaran kasus DBD tahun 1968 – 2009
Sumber : Ditjen PP PL Depkes RI, 2009
Nyamuk Ae. aegypti betina menghisap darah manusia setiap 2 hari. Protein dari darah tersebut diperlukan untuk pematangan telur yang
dikandungnya, setelah menghisap darah nyamuk ini akan mencari tempat hinggap beristirahat. Tempat hinggap yang disenangi ialah
benda-benda yang tergantung, seperti pakaian, kelambu atau tumbuh- tumbuhan di dekat berkembang biaknya dan biasanya di tempat yang
sedikit gelap dan lembab Depkes RI, 2007. Setelah masa istirahat selesai, nyamuk akan meletakkan telurnya pada
dinding bak mandi atau WC, tempayan, drum, kaleng, ban bekas, dan lain-lain. Biasanya sedikit di atas permukaan air. Selanjutnya nyamuk
akan mencari mangsanya untuk menghisap darah dan seterusnya Depkes RI, 2007.
2.5.3 Siklus Hidup Nyamuk Ae. aegypti
Aedes aegypti mengalami metamorfosis sempurna holometabola yaitu dengan bentuk siklus hidup berupa telur, larva, pupa dan
dewasa. Larva Ae. aegypti terdiri dari empat stadium yaitu larva instar I, II, III, dan IV Gambar 4.