Manfaat Penelitian Hubungan rasa percaya diri dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN Kramat Jati 19 Pagi

karena dukungan oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Menurut Lauster, rasa percaya diri bukan merupakan sifat yang diturunkan bawaan melainkan diperoleh dari pengalaman hidup, serta dapat diajarkan dan ditanamkan melalui pendidikan, sehingga upaya-upaya tertentu dapat dilakukan guna membentuk dan meningkatkan rasa percaya diri. 14 Rasa percaya diri tidak akan tumbuh secara langsung melainkan melalui suatu proses yang positif. Proses yang positif tersebut didapatkan dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun sekolah merupakan salah satu proses yang positif untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Karena guru akan menanamkan keyakinan dalam diri siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa baik dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dengan demikian rasa percaya diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar di dalam interaksi seseorang dengan lingkungannya. “Rasa percaya diri merupakan sikap mental optimisme dari kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian diri pada situasi yang dihadapi”. 15 Jadi rasa percaya diri sangat penting untuk dimiliki siswa. Karena siswa yang percaya diri berarti dapat menyelesaikan segala tugas maupun latihan yang diberikan oleh guru dengan keyakinan dan kemampuan diri yang dimilikinya. Sehingga siswa pun akan merasa puas dengan hasil pekerjaan yang didapatkannya. Menurut Taylor yang dikutip oleh Sri Wahyuni bahwa rasa percaya diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuan yang 14 Siska, Sudardjo dan Esti H.Y, Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa, Jurnal Psikologi 2003 No. 2, h. 69 15 Hendra Surya, Percaya Diri itu Penting : Peran orang tua dalam membangun percaya diri anak, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2007. h. 57 dimiliki untuk menampilkan perilaku tertentu atau untuk mencapai target tertentu. 16 Keyakinan itulah yang melahirkan keinginan dan tekad. Misalnya saya ingin mendapat nilai ujian yang bagus, maka saya akan berusaha secara maksimal sampai tujuan saya tercapai dengan cara belajar yang lebih giat. Sikap ini termasuk antara lain ekspresi keyakinanya dalam menghadapi tantangan atau masalah, keputusannya dalam merealisasikan ide atau gagasan dan ketangguhannya dalam menangani kegagalan. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri adalah keyakinan individu akan kemampuan yang dimilikinya dan menempatkan dirinya untuk melakukan hal-hal positif yang membuat dirinya merasa mampu meraih kesuksesan tanpa bergantung kepada orang lain serta berani dan yakin menghadapi tantangan maupun kegagalan sehingga dapat mencapai target tertentu.

b. Ciri-Ciri Perilaku Rasa Percaya Diri

Untuk mempermudah diperolehnya gambaran tentang apa dan bagaimana yang dimaksud dengan individu yang memiliki rasa percaya diri, maka perlu diketahui ciri-cirinya. Menurut Hambly 17 seseorang yang mempunyai kepercayaan diri mampu menangani segala sesuatu dengan tenang, sedangkan Loekmono 18 menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan sikap dan kepercayaan yang optimis bahwa sesuatu pasti dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan. Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh Winataputra 19 , perilaku seseorang yang mempunyai keyakinan akan kemampuan diri adalah mereka akan menghindari situasi-situasi yang 16 Sri Wahyuni, Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Berbicara di depan Umum Pada Mahasiswa Psikologi, eJournal Psikologi 2014 Volume 2 No. 1. h. 54 17 K. Hambly, Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 1995. h. 3 18 Loekmono, op.cit,. h. 36 19 Udin S Winataputra, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2008. h. 32 diyakini akan melampaui kemampuannya dalam mengatasi situasi tersebut dan akan melibatkan diri dalam situasi yang diyakininya mampu ditanganinya. Adapun menurut Guilford, ciri-ciri rasa percaya diri dapat dinilai melalui tiga aspek, yaitu : a Merasa adekuat terhadap tindakan yang dilakukan, b Merasa diterima oleh lingkungannya, individu merasa kelompok atau orang lain menyukainya, c Memiliki ketenangan sikap, individu tidak gugup dalam melakukan atau mengatakan sesuatu, 20 Fatimah mengemukakan beberapa ciri-ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional adalah sebagai berikut: a Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan,penerimaan ataupun hormat dari orang lain. b Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok c Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri d Punya pengendalian diri yang baik tidak moody dan emosinya stabil e Memiliki internal locus of control memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau mengharapkan bantuan orang lain f Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya 20 Tina Afiatin Budi Andayani. Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan Diri Remaja, 1996. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada No. 223. h.. 24