Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Analisis Data Rasa Percaya Diri

42,9 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah malas mengulang kembali pelajaran matematika di rumah jika mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Tabel 4.7 Merasa tertantang mengerjakan soal-soal matematika No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 12 24 1 5 28,6 57,1 2,38 11,9 Jumlah 42 100 Merasa tertantang dalam mengerjakan soal-soal matematika merupakan salah satu bentuk keyakinan diri. Tabel di atas menunjukkan bahwa 28,6 responden menjawab selalu, 57,1 responden menjawab sering, 2,38 responden menjawab jarang, dan 11,9 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering merasa tertantang mengerjakan soal-soal matematika. Tabel 4.8 Mencontek saat ulangan matematika untuk mendapatkan nilai yang bagus No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1 25 9 7 2,38 59,5 21,4 16,7 Jumlah 42 100 Mencontek saat ulangan matematika untuk mendapatkan nilai yang bagus bukan merupakan salah satu bentuk rasa percaya diri. Karena siswa yang memiliki sikap tersebut berarti dia memiliki rasa pesimis bukan optimis. Tabel di atas menunjukkan bahwa 2,38 responden menjawab selalu, 59,5 responden menjawab sering, 21,4 responden menjawab jarang, dan 16,7 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering mencontek saat ulangan matematika untuk mendapatkan nilai yang bagus. Tabel 4.9 Keyakinan bahwa dirinya lebih pintar dalam pelajaran matematika dibandingkan teman-teman No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 20 18 3 1 47,6 42,9 7,14 2,38 Jumlah 42 100 Keyakinan bahwa dirinya lebih pintar dalam pelajaran matematika dibandingkan teman-teman merupakan salah satu bentuk rasa percaya diri siswa. Tabel di atas menunjukkan bahwa 47,6 responden menjawab selalu, 42,8 responden menjawab sering, 7,14 responden menjawab jarang, dan 2,38 menjawan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu yakin bahwa dirinya lebih pintar dalam pelajaran matematika dibandingkan teman- teman. Tabel 4.10 Merasa teman-teman lebih menguasai rumus matematika dibandingkan dirinya No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 2 12 28 - 4,76 28,6 66,7 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 4,76 responden menjawab sering, 28,6 responden menjawab jarang, dan 66,7 responden menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah merasa teman-teman lebih menguasai rumus matematika dibandingkan dirinya. Tabel 4.11 Senang jika ditunjuk menjadi perwakilan kelas dalam mengikuti perlombaan matematika No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 14 7 20 1 33,3 16,8 47,6 2,38 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 33,3 responden menjawab selalu, 16,8 responden menjawab sering, 47,6 responden menjawab jarang, dan 2,38 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jarang merasa senang jika ditunjuk menjadi perwakilan kelas dalam mengikuti perlombaan matematika. Tabel 4.12 Memamerkan nilai matematika yang bagus kepada teman yang kurang pintar No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 6 8 2 26 14,3 19 4,76 61,9 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 14,3 responden menjawab selalu 19, responden menjawab sering, 4,76 responden menjawab jarang, dan 61,9 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah memamerkan nilai matematika yang bagus kepada teman yang kurang pintar Tabel 4.13 Menjelaskan penyelesaian matematika kepada teman yang belum paham No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 14 16 12 - 33,3 38,1 28,6 - Jumlah 42 100 Menjelaskan penyelesaian matematika kepada teman yang belum paham merupakan salah satu bentuk rasa percaya diri. Karena siswa tahu akan batas kemampuan yang dimilikinya. Tabel di atas menunjukkan bahwa 33,3 responden menjawab selalu, 38,1 responden menjawab sering, dan 28,6 menjawab jarang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering menjelaskan penyelesaian matematika kepada teman yang belum paham. Tabel 4.14 Dalam berkelompok pelajaran matematika berbaur dengan siapa saja tanpa menghiraukan kemampuannya No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 18 19 2 3 42,9 45,2 4,76 7,14 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 42,9 responden menjawab selalu, 45,2 responden menjawab sering, 4,76 responden menjawab jarang, dan 7,14 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam berkelompok pelajaran matematika siswa sering berbaur dengan siapa saja tanpa menghiraukan kemampuannya Tabel 4.15 Pasif berdiskusi dalam kelompok matematika No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 2 23 12 5 4,76 54,8 28,6 11,9 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 4,76 responden menjawab selalu, 54,8 responden menjawab sering, 28,6 responden menjawab jarang, dan 11,9 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering pasif berdiskusi dalam kelompok matematika. Tabel 4.16 Bersikap malas dalam menghitung karena lama sehingga menggunakan kalkulator untuk menghitung No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 6 22 14 - 14,3 52,4 33,3 Jumlah 42 100 Bersikap malas dalam menghitung karena lama sehingga menggunakan kalkulator untuk menghitung merupakan salah satu bentuk rasa tidak percaya diri siswa. Tabel di atas menunjukkan bahwa 14,3 responden menjawab sering, 52,4 responden menjawab jarang, dan 33,3 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jarang bersikap malas dalam menghitung karena lama sehingga menggunakan kalkulator untuk menghitung. Tabel 4.17 Mengulang kembali pelajaran matematika yang baru dijelaskan oleh guru di rumah No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 15 21 4 2 35,7 50 9,52 4,76 Jumlah 42 100 Mengulang kembali pelajaran matematika yang baru dijelaskan oleh guru di rumah merupakan salah satu bentuk rasa percaya diri siswa karena siswa tahu akan batas kemampuan yang dimilikinya. Tabel di atas menunjukkan bahwa 35,7 responden menjawab selalu, 50 responden menjawab sering, 9,52 responden menjawab jarang, dan 4,76 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering mengulang kembali pelajaran matematika yang baru dijelaskan oleh guru di rumah. Tabel 4.18 Mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika di kelas dan bahkan menjadi sesuatu yang menakutkan di antara mata pelajaran lainnya No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 17 21 2 2 40,5 50 4,76 4,76 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 40,5 responden menjawab selalu, 50 responden menjawab sering, dan 4,76 respoden menjawab jarang, dan 4,76 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika di kelas dan bahkan menjadi sesuatu yang menakutkan di antara mata pelajaran lainnya. Tabel 4.19 Mengerjakan latihan-latihan yang berkaitan dengan matematika di rumah No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 17 9 15 1 40,5 21,4 35,7 2,38 Jumlah 42 100 Mengerjakan latihan-latihan yang berkaitan dengan matematika di rumah merupakan salah satu ciri orang yang percaya diri. Tabel di atas menunjukkan bahwa 40,5 responden menjawab selalu, 21,4 responden menjawab sering, dan 35,7 respoden menjawab jarang, dan 2,38 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu mengerjakan latihan-latihan yang berkaitan dengan matematika di rumah. Tabel 4.20 Anggapan bahwa matematika itu berkenaan dengan rumus-rumus dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 13 19 4 6 30,9 45,2 9,52 14,3 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 30,9 responden menjawab selalu, 45,2 responden menjawab sering, 19 responden menjawab jarang, dan 14,3 responden menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering beranggapan bahwa matematika itu berkenaan dengan rumus-rumus dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Tabel 4.21 Anggapan bahwa pelajaran matematika berhubungan dengan pelajaran lain No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 15 8 18 1 35,7 19 42,9 2,38 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 35,7 responden menjawab selalu, 19 responden menjawab sering, 42,9 responden menjawab jarang, dan 2,38 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jarang beranggapan bahwa pelajaran matematika berhubungan dengan pelajaran lain. Tabel 4.22 Merasa belajar matematika adalah sia-sia karena merupakan pelajaran yang abstrak dan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 15 2 25 - 35,7 4,76 59,5 Jumlah 42 100 Merasa belajar matematika adalah sia-sia karena merupakan pelajaran yang abstrak dan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari merupakan salah satu bentuk rasa tidak percaya diri siswa. Karena sikap tersebut menunjukkan bahwa siswa tersebut merasa bahwa matematika itu tidak berguna. Tabel di atas menunjukkan bahwa 35,7 responden menjawab sering, 4,76 responden menjawab jarang, dan 59,5 menjawab jarang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah merasa bahwa belajar matematika adalah sia-sia karena merupakan pelajaran yang abstrak dan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tabel 4.23 Anggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang membingungkan No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 12 14 16 - 28,6 33,3 38,1 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 28,6 responden menjawab sering, 33,33 responden menjawab jarang, dan 38,1 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang membingungkan. Tabel 4.24 Merasa matematika adalah pelajaran yang abstrak, sulit dipahami dan rumit untuk dipecahkan No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 12 18 9 3 28,6 42,9 21,4 7,14 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 28,6 responden menjawab selalu, 42,9 responden menjawab sering, 21,4 responden menjawab jarang, dan 7,14 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering merasa matematika adalah pelajaran yang abstrak, sulit dipahami dan rumit untuk dipecahkan. Tabel 4.25 Matematika itu hanya digunakan untuk menghitung penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian saja No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 5 14 23 - 11,9 33,3 54,8 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 11,9 responden menjawab sering, 33,3 responden menjawab jarang, dan 54,8 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah beranggapan bahwa matematika itu hanya digunakan untuk menghitung penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian saja. Tabel 4.26 Merasa terbantu dengan pelajaran matematika untuk membantu ibu menghitung belanjaan No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 26 11 4 1 61,9 26,1 9,52 2,38 Jumlah 42 100 Merasa terbantu dengan pelajaran matematika untuk membantu ibu menghitung belanjaan tentu dimiliki oleh orang yang memiliki rasa percaya diri. Tabel di atas menunjukkan bahwa 61,9 responden menjawab selalu, 26,1 responden menjawab sering, 9,52 responden menjawab jarang, dan 2,38 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu merasa terbantu dengan pelajaran matematika untuk membantu ibu menghitung belanjaan. Tabel 4.27 Matematika mempunyai manfaat yang besar di kehidupan nyata No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 20 12 9 1 47,6 28,6 21,4 2,38 Jumlah 42 100 Anggapan bahwa matematika mempunyai manfaat yang besar di kehidupan nyata merupakan salah satu rasa percaya diri. Karena sikap tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa matematika itu berguna. Tabel di atas menunjukkan bahwa 47,6 responden menjawab selalu, 28,6 responden menjawab sering, 21,4 responden menjawab jarang, dan 2,38 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu beranggpan bahwa matematika mempunyai manfaat yang besar di kehidupan nyata. Tabel 4.28 Matematika melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 14 20 5 3 33,3 47,6 11,9 7,14 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 33,3 responden menjawab selalu, 47,6 responden menjawab sering, 11,9 responden menjawab jarang, dan 7,14 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering merasa bahwa matematika melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. Tabel 4.29 Cuek dengan kebenaran pada suatu rumus dalam matematika No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 2 1 39 - 4,76 2,38 92,9 Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 4,76 responden menjawab sering, 2,38 respnden menjawab jarang, dan 95,2 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah cuek dengan kebenaran pada suatu rumus dalam matematika. Tabel 4.30 Merasa lebih teliti, cermat, sabar dan tekun dalam bertindak setelah berlajar matematika No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 11 16 15 - 26,1 38,1 35,7 - Jumlah 42 100 Merasa lebih teliti, cermat, sabar dan tekun dalam bertindak setelah berlajar matematika merupakan salah satu bentuk rasa percaya diri. Tabel di atas menunjukkan bahwa 26,1 responden menjawab selalu, 38,1 responden menjawab sering, dan 35,7 menjawab jarang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering merasa lebih teliti, cermat, sabar dan tekun dalam bertindak setelah berlajar matematika. Tabel 4.31 Mampu memahami soal matematika dalam bentuk cerita dengan baik No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 13 12 10 7 31 28,6 23,8 16,7 Jumlah 42 100 Mampu memahami soal matematika dalam bentuk cerita dengan baik merupakan ciri siswa yang memiliki rasa percaya diri. Tabel di atas menunjukkan bahwa 31 responden menjawab selalu, 28,6 responden menjawab sering, 23,8 responden menjawab jarang, dan 16,7 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu mampu memahami soal matematika dalam bentuk cerita dengan baik. Tabel 4.32 Matematika hanya ilmu hitung yang tidak bisa membentuk karakter teliti, cermat, sabar,tekun dan lainnya No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 1 16 25 - 2,38 38,1 59,5 Jumlah 42 100 Merasa bahwa matematika hanya ilmu hitung yang tidak bisa membentuk karakter teliti, cermat, sabar,tekun dan lainnya merupakan salah satu sikap tidak percaya diri dalam matematika. Tabel di atas menunjukkan bahwa 2,38 responden menjawab sering, 38,1 responden menjawab jarang, dan 59,5 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah merasa bahwa matematika hanya ilmu hitung yang tidak bisa membentuk karakter teliti, cermat, sabar,tekun dan lainnya. Tabel 4.33 Malas menggunakan konsep matematika yang pernah dipelajari No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah - 1 7 34 - 2,38 16,7 81 Jumlah 42 100 Malas menggunakan konsep matematika yang pernah dipelajari merupakan ciri siswa yang tidak percaya diri. Tabel di atas menunjukkan bahwa 2,38 responden menjawab sering, 16,7 responden menjawab jarang, dan 81 menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah malas menggunakan konsep matematika yang pernah dipelajari. Tabel 4.34 Matematika dapat mengasah kecerdasan otak dan meningkatkan kemampuan untuk lebih teliti dan cermat dalam bertindak No. Alternatif Jawaban F 1. 2. 3. 4. Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 6 28 8 - 14,3 66,7 19 - Jumlah 42 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 14,3 responden menjawab selalu, 66,7 responden menjawab sering, dan 19 menjawab jarang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering merasa bahwa matematika dapat mengasah kecerdasan otak dan meningkatkan kemampuan untuk lebih teliti dan cermat dalam bertindak

2. Analisis Data Prestasi Belajar Matematika Siswa

Deskriptif hasil penelitian yang didapat berdasarkan hasil nilai Ulangan Akhir Semester Ganjil Kelas V SDN Kramat Jati 19 Pagi TP 20152016. Kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.35 Nilai Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Responden Nilai Responden Nilai 1 65 22 73 2 65 23 78 3 83 24 83 4 60 25 88 5 60 26 90 6 65 27 83 7 65 28 60 8 70 29 65 9 88 30 78 10 73 31 83 11 83 32 60 12 78 33 78 13 88 34 65 14 65 35 75 15 78 36 80 16 90 37 83 17 83 38 70 18 70 39 80 19 93 40 73 20 88 41 73 21 65 42 60 Sumber : Data Sekunder Dari pengolahan data prestasi belajar Matematika mempunyai rentangan 60-93. Dari data tersebut diperoleh perhitungan-perhitungan dengan bantuan SPSS 22 sebagai berikut: Statistics VAR00001 N Valid 42 Missing Mean 75.07 Median 76.50 Mode 65 Std. Deviation 9.888 Variance 97.775 Range 33 Minimum 60 Maximum 93 Sum 3153 Tabel 4.36 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar No Kelas Interval f i f i x i x i 2 f i .x i f i . x i 2 1 60-65 13 30.95 62,5 3906.25 812.5 50781.25 2 66-71 3 7.143 68,5 4692.25 205.5 14076.75 3 72-77 5 11.9 74,5 5550.25 372.5 27751.25 4 78-82 7 16.67 80,5 6480.25 563.5 45361.75 5 83-88 11 26.19 85,5 7310.25 940.5 80412.75 6 89-94 3 7.143 91,5 8372.25 274.5 25116.75 Jumlah 42 3169 243500.5 Sumber : Hasil analisis 2015 Berdasarkan perhitungan data variabel prestasi belajar Matematika di atas, diperoleh nilai terendah 60 dan tertinggi 93; nilai rata-rata 75,07; median 76,5; modus 65; dan simpangan baku 9,88, dan siswa yang memiliki nilai prestasi belajar Matematika diatas rata-rata adalah sebesar 50,03.

3. Hasil Uji Hipotesis Korelasi Rasa Percaya Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Korelasi antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar matematika dapat diketahui setelah dilakukan uji hipotesis. Dalam penelitian ini, data akan dianalisis menggunakan teknik korelasi tata jenjang atau rank correlation atau sering disebut juga uji korelasi Spearman Rank dengan menggunakan bantuan SPSS 22. Dari hasil analisis data maka diperoleh hasil sebagai berikut : Correlations PercayaDiri PrestasiBelajar Spearmans rho PercayaDiri Correlation Coefficient 1.000 .460 Sig. 2-tailed . .002 N 42 42 PrestasiBelajar Correlation Coefficient .460 1.000 Sig. 2-tailed .002 . N 42 42 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Tabel 4.37 Perincian Hasil Korelasi Rasa Percaya Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa ρ Sig. Keterangan Kesimpulan 0,460 0,001 Sig. ≤ 0,05 Signifikan Berdasarkan hasil korelasi analisis uji korelasi Spearman Rank antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar siswa kelas V SDN Kramat Jati 19 Pagi, didapatkan hasil ρ sebesar 0,460. Jika dilihat pada tabel 3.4 maka dapat diinterpretasikan dengan menunjukkan tingkat hubungan yang sedang. Karena 0,460 berada antara 0,40-0,599. Adapun nilai signifikansi adalah 0,002 : 2 = 0,001. Karena yang penelitian yang diuji oleh peneliti adalah penelitian satu arah, maka nilai sig. 2-tailed harus dibagi dua. Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi, maka dilanjutkan dengan uji signifikansi korelasi dengan rumus uji-t. Adapun hasil analisis uji signifikansi adalah sebagai berikut : = 2 1 = 0,460 42 2 1 0,460 = 0,460 40 0,2116 = 0,460 189,036 = 0,460 13,75 = 6,325 Dari hasil uji signifikansi nilai koefisien korelasi didapatkan nilai t hitung sebesar 6,325. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, Kriteria pengujiannya adalah: c t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima d t hitung t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak Nilai t tabel dengan n = 42 adalah sebesar 2,02. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel yaitu 6,325 2,02. Karena t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian disimpulkan terdapat koreasi hubungan yang signfikan anatara rasa percaya diri dengan prestasi belajar matematika siswa.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sampai batas tertentu Matematika hendaknya dapat dikuasai oleh seluruh siswa. Dilihat dari kenyataan sampai saat ini Matematika masih menjadi pelajaran yang sulit dan membosankan bagi siswa. Dikatakan sulit, karena Matematika adalah pelajaran tentang hal-hal yang abstrak sehingga sulit untuk dipahami. Sementara Matematika dianggap membosankan karena Matematika hanya belajar mengenai angka-angka saja. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: 1 Faktor internal, yakni faktor yang muncul dari dalam diri individu yang berupa faktor jasmaniah kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi dan faktor kelelahan; 2 Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa diantaranya lingkungan sosial, lingkungan keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan dan faktor masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran matematika salah satunya tergantung pada rasa percaya diri siswa. Tiga komponen rasa percaya diri dalam matematika adalah kepercayaan terhadap pemahaman dan kesadaran diri terhadap kemampuan matematikanya, kemampuan untuk menentukan secara realistik sasaran yang ingin dicapai dan menyusun rencana aksi sebagai usaha untuk meraih sasaran yang telah ditentukan, dan kepercayaan terhadap matematika itu sendiri. Rasa percaya diri siswa yang bermacam-macam dan berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain akan memberikan berbagai macam prestasi belajar Matematika yang berbeda pula. Apabila seorang siswa mempunyai rasa percaya diri yang baik dalam kegiatan pembelajaran Matematika, siswa tersebut akan mudah menerima setiap materi Matematika yang disampaikan oleh guru, sehingga prestasi belajar Matematika dapat optimal. Rasa percaya diri tidak akan tumbuh secara langsung melainkan melalui suatu proses yang positif. Proses yang positif tersebut didapatkan dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun sekolah merupakan salah satu proses yang positif untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Karena guru akan menanamkan keyakinan dalam diri siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa baik dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dengan demikian rasa percaya diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar di dalam interaksi seseorang dengan lingkungannya. 65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan keseluruhan skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat rasa percaya diri siswa dalam belajar matematika dengan rata- rata 94,36 adalah 45,23 siswa yang memiliki rasa percaya diri di atas rata-rata dan 54,77 siswa yang memiliki rasa percaya diri di bawah rata-rata. Berdasarkan persentase tersebut maka terlihat bahwa lebih dari sebagian siswa kelas V memiliki tingkat rasa percaya diri di bawah rata-rata. 2. Tingkat prestasi belajar siswa yang memiliki rasa percaya diri dalam belajar matematika adalah sebesar 50,03 dari rata-rata yang sudah didapatkan. 3. Berdasarkan hasil pembahasan keseluruhan skripsi ini, dapat disipulkan bahwa rasa percaya diri siswa berhubungan dengan prestasi belajarnya. Hal ini dibuktikan dari hasil data yang penulis olah melalui rumus Spearman Rank yang menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,460 yang menunjukkan adanya korelasi positif yang sedang antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar Matematika siswa.

B. Saran

1. Saran untuk guru Matematika Guru sebagai unsur terdepan dalam pembelajaran harus memperhatikan strategi apa yang harus dilakukan agar siswa mampu belajar dengan baik pada mata pelajaran Matematika. Mata pelajaran ini masuk dalam kategori sulit bagi sebagian besar kalangan siswa. Dengan memberikan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan keinginan siswa maka dapat membangkitkan rasa percaya siswa dan pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar yang optimal.