memberikan pertanyaan atau jawaban secara langsung. Bentuk angket yang digunakan adalah angket berstuktur dengan bentuk jawaban tertutup
dimana jawabannya telah tersedia dan responden menjawab setiap pertanyaan dengan cara memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.
Angket dengan model skala likert ini akan memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan dalam
angket tersebut. Sugiyono mengemukakan “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial”.
56
Skala model likert dalam penelitian ini menggunakan skala rentang penilaian selalu, sering, jarang, tidak
pernah.
2. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap berbagai fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
57
Observasi yang dimaksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah observasi yang digunakan sebagai metode pembantu dengan
tujuan untuk mengamati bagaimana sikap dan perilaku siswa saat proses pembelajaran matematika dari awal pembelajaran hingga akhir serta
keadaan sekolah secara umum.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau
arkeologis.
58
Peneliti mengambil data prestasi belajar Matematika siswa melalui nilai UAS Matematika siswa kelas V SDN 19 Pagi Kramat Jati.
Adapun soal UAS Matematika sudah teruji kevalidannya karena soal tersebut digunakan di seluruh sekolah dasar Kecamatan Kramat Jati.
56
Sugiyono, op.cit., h. 134
57
Anas Sudjino, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1994. h. 76.
58
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. Ke- 1. h. 175.
F. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
59
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Instrumen Angket
Instrumen angket ini digunakan untuk mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran matematika. Angket ini
mengadopsi dari pendapat Margono
60
yang membagi rasa percaya diri menjadi tiga komponen. Tiga komponen rasa percaya diri yang diukur
adalah kepercayaan terhadap pemahaman dan kesadaran diri terhadap kemampuan matematikanya, kemampuan untuk menentukan secara
realistik sasaran yang ingin dicapai dan menyusun rencana aksi sebagai usaha untuk meraih sasaran yang telah ditentukan, dan kepercayaan
terhadap matematika itu sendiri. Dalam penelitian ini, angket rasa percaya diri siswa terdiri dari 35
pernyataan. Bentuk pernyataan yang disusun memuat pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif adalah pernyataan
yang mendukung komponen rasa percaya diri, sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan yang tidak mendukung komponen rasa
percaya diri. Hal ini diberikan untuk meminimalkan kecenderungan
responden dalam memilih pada salah satu kategori. Adapun kisi-kisi angket tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Rasa Percaya Diri
No Indikator
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1 Percaya diri dalam menghadapi
kegagalan dan keberhasilan 1,2,4
3,5 5
2 Percaya diri dalam bersaing
dan dibandingkan dengan 6,9
7,8 4
59
Sugiyono, op.cit., h. 73
60
Gaguk Margono, op.cit., h. 48