Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Variabel Dependen dan Independen Variabel Notasi N Mean Minimum Maximum Std. Deviation D_INDEX Y 36 0,4958 0,25 0,70 0,1344 SIZE X1 36 1.552.298,17 96.959 8.485.854 1.821.779,12 DEBT X2 36 0,4040 0,0226 0,7179 0,2063 OWN_DISP X3 36 0,3411 0,0712 0,8759 0,2087 AGE X4 36 22,9194 12,9200 36,4500 8,1622 P_MARGIN X5 36 0,1581 0,0066 0,5049 0,1141 ROE X6 36 0,0765 0,0015 0,1927 0,0600 LIQUID X7 36 1,7758 0,2618 6,0449 1,1921 PUB_ACC X8 36 0,17 0 1 0,378 Sumber : Hasil penelitian data diolah

5.1.3. Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov KS. Pada pengujian ini, nilai unstandardized residual yang diperoleh dari hasil regresi persamaan model penelitian diuji dengan uji nonparametric Kolmogorov- Smirnov. Hasil pengujian pada Tabel 5.6 memperlihatkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,536 dan nilai asymptotic significance Asymp. Sig. uji dua sisi sebesar 0,936 atau lebih besar dari 5 sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Normal Parameters Most Extreme Differences N Mean Std. Deviation Absolute Positive Negativ e Kolmogorov -Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardized Residual 36 0,000000 0,09048557 0,089 0,071 -0,089 0,536 0,936 Sumber : Hasil penelitian data diolah Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen bebas. Jika korelasi antar variabel kurang dari 0,90 maka tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan tabel 5.7 matrik korelasi variabel penelitian terlihat bahwa tidak ada korelasi antar variabel yang sama atau lebih besar dari 0,90 berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen bebas. Adapun cara lain untuk uji multikolinearitas adalah dengan menghitung nilai variance inflation factor VIF dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir Ghozali, 2007. Berdasarkan hasil analisis, tidak ada variabel independen dalam penelitian ini yang memiliki nilai variance inflation factor VIF lebih dari 10. Nilai VIF variabel independen berkisar antara 1,314 sampai dengan 3,775. Dengan demikian, hasil analisis menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas atau asumsi tidak terjadinya multikolinearitas terpenuhi. Nilai VIF dari tiap-tiap variabel independen bisa dilihat di Tabel 5.7 berikut. Tabel 5.7 Matrik Korelasi Variabel Penelitian Dan Vif Variabel X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 VIF SIZE X 1 1,00 1,314 DEBT X 2 -0,277 1,00 2,482 OWN_DISP X 3 -0,328 0,185 1,00 1,276 AGE X 4 0,006 0,215 -0,1 1,00 1,448 P_MARGIN X 5 0,001 0,576 -0,067 0,201 1,00 3,518 ROE X 6 -0,162 -0,254 0,027 0,167 -0,68 1,00 3,775 LIQUID X 7 0,006 0,244 -0,14 0,349 -0,206 0,45 1,00 1,966 PUB_ACC X 8 0,169 0,118 -0,063 -0,233 0,446 -0,704 -0,261 2,127 Sumber : Hasil penelitian data diolah Berdasarkan Tabel 5.7 di atas, variabel Ukuran perusahaan X1 memiliki nilai VIF sebesar 1,314, Rasio Hutang X2 memiliki nilai VIF sebesar 2,482, Penyebaran kepemilikan X3 memiliki nilai VIF sebesar 1,276, Umur X4 memiliki nilai VIF sebesar 1,448, Profit margin X5 memiliki nilai VIF sebesar 3,518, ROE X6 memiliki nilai VIF sebesar 3,775, Likuiditas X7 memiliki nilai VIF sebesar 1,966 dan Ukuran Kantor Akuntan Publik X8 memiliki nilai VIF 2,127. Uji Heteroskedastisitas Uji heroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Dalam uji Glejser, nilai absolut residual diregresikan pada tiap-tiap variabel independen. Masalah heteroskedastisitas terjadi jika ada variabel yang secara statistik signifikan. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 dengan demikian tidak ada satupun variabel independen yang mengalami masalah heteroskedastisitas atau asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas terpenuhi. Hasil dari uji heteroskedastisitas bisa dilihat pada Table 5.8. Variabel Ukuran perusahaan X 1 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,807, Rasio hutang X 2 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,354, Penyebaran kepemilikan X 3 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,665, Umur X 4 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,597, Profit margin X 5 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,854, ROE X 6 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,289, likuiditas X 7 memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,428 dan Ukuran Kantor Akuntan Publik X 8 memiliki nilai probabilitas signifikansi 0,722. Tabel 5.8 Hasil Regresi Uji Heteroskedastisitas Variabel B t Sig. Tolerance VIF Constant 0,129 1,971 0,059 SIZE X 1 1,365E-9 0,247 0,807 0,761 1,314 DEBT X 2 -0,063 -0,943 0,354 0,403 2,482 OWN_DISP X 3 0,021 -0,439 0,665 0,784 1,276 AGE X 4 0,001 0,535 0,597 0,691 1,448 P_MARGIN X 5 -0,027 -0,185 0,854 0,284 3,518 ROE X 6 -0,308 -1,082 0,289 0,265 3,775 LIQUID X 7 -0,008 -0,811 0,425 0,509 1,966 PUB_ACC X 8 0,012 0,359 0,722 0,470 2,127 a. Dependent Variable: Absolut Residual AbsUt Sumber : Hasil penelitian data diolah Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai Durbin-Watson d s tatistic. Korelasi serial dalam residual tidak terjadi jika nilai d berada di antara nilai batas d u dan 4 – d u . Disamping itu, nilai Durbin-Watson d sekitar angka 2 mengindikasikan tidak adanya autokorelasi Gujarati, 2004. Hasil analisis menunjukkan nilai d sebesar 2,063. Dengan variabel sebanyak 8 buah k=8 dan sampel sebanyak 36, nilai d l sebesar 0,991 dan nilai d u sebesar 2,041. Dengan demikian, karena nilai d berada di sekitar angka 2 maka hasil analisis memenuhi asumsi tidak terdapat autokorelasi. Hasil dari uji autokorelasi bisa dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9 Hasil regresi model dengan Ordinary Least Square OLS R R 2 Adjusted R 2 F Sig. Durbin-Watson 0,739 0,546 0,412 4,067 0,003 2,063 Sumber : Hasil penelitian data diolah

5.1.4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 115 76

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 95

Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22