Pengujian Hipotesis Hasil Penelitian

Sumber : Hasil penelitian data diolah

5.1.4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis statistik sebagaimana telah ditentukan pada bagian sebelumnya BAB 3 diuji menggunakan analisis regresi berganda atas 8 delapan variabel independen. Hasil analisis berganda menggunakan metode Ordinary Least Square OLS dapat dilihat pada pada tabel 5.9. Tingkat signifikansi model menjadi dasar untuk analisis lebih lanjut dengan melihat koefisien regresi masing-masing variabel independen. Kesimpulan suatu hipotesis dilihat dari tanda maupun tingkat signifikansi masing- masing variabel terkait. Uji Parsial Uji t Hasil uji t dan tanda dari koefisien regresi masing-masing variabel independen sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 5.10. Tabel 5.10 Koefisien Regresi Variabel B t Sig. Tolerance VIF Constant 0,572 4,397 0,000 SIZE b 1 2,862E-8 2,612 0,015 0,761 1,314 DEBT b 2 -0,323 -2,431 0,022 0,403 2,482 OWN_DISP b 3 0,044 0,463 0,647 0,784 1,276 AGE b 4 0,000 0,166 0,869 0,691 1,448 P_MARGIN b 5 -0,448 -1,563 0,130 0,284 3,518 ROE b 6 1,253 2,223 0,035 0,265 3,775 LIQUID b 7 -0,025 -1,198 0,241 0,509 1,966 PUB_ACC b 8 0,026 0,390 0,700 0,470 2,127 a. Dependent Variable: DSCORE Y Sumber : Hasil penelitian data diolah Untuk lebih jelas, uraian mengenai hasil uji t dapat dijabarkan sebagai berikut: Nilai probabilitas ukuran perusahaan X 1 yang dihasilkan model signifikan pada tingkat 0,05 p-value = 0,015 dan tanda pada koefisien regresi variabel ukuran perusahaan X 1 adalah positif. Kesimpulan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin baik tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai probabilitas rasio hutang X 2 yang dihasilkan model signifikan pada tingkat 0,05 p-value = 0,022 , akan tetapi tanda pada koefisien regresi variabel rasio hutang X 2 adalah negatif. Kesimpulan bahwa semakin tinggi rasio hutang perusahaan semakin rendah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai probabilitas penyebaran kepemilikan X 3 yang dihasilkan model tidak signifikan p-value = 0,647 . Kesimpulan bahwa semakin tinggi penyebaran kepemilikan perusahaan semakin rendah tingkat pengungkapan laporan ke Nilai probabilitas umur perusahaan X 4 yang dihasilkan model adalah tidak signifikan p-value = 0,869. Kesimpulan bahwa semakin dewasa perusahaan semakin rendah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai probabilitas marjin laba X 5 yang dihasilkan model adalah tidak signifikan p-value = 0,130. Kesimpulan bahwa semakin tinggi marjin laba perusahaan semakin rendah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai probabilitas ROE X 6 yang dihasilkan model signifikan pada tingkat 0,05 p-value = 0,035 dan tanda pada koefisien regresi variabel ROE X 6 adalah positif. Kesimpulan bahwa semakin tinggi ROE perusahaan semakin baik tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai probabilitas tingkat likuiditas X 7 yang dihasilkan model tidak signifikan p-value = 0,241 . Kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan semakin rendah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai probabilitas ukuran KAP X 8 yang dihasilkan model tidak signifikan p- value = 0,700 . Kesimpulan bahwa semakin bonafide Kantor Akuntan Publik yang memeriksa laporan keuangan perusahaan semakin rendah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Uji Simultan Uji F Berdasarkan tabel 5.9, nilai F-Ratio sebesar 4,067 p-value=0,003, koefisien korelasi R sebesar 0,742, nilai R 2 sebesar 0,456 dan nilai Adjusted R 2 sebesar 0,412 menunjukkan bahwa hasil ini secara statistik mendukung tingkat signifikansi model. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka hipotesis null ditolak dan hipotesis alternatif diterima yang berarti hipotesis penelitian H1 diterima. Kesimpulan dari pengujian hipotesis H1 di atas adalah bahwa secara simultan, semakin baikbesar ukuran perusahaan, rasio hutang, penyebaran kepemilikan, umur perusahaan, marjin laba, return on equity, likuiditas dan ukuran kantor akuntan publik maka semakin baik tingkat pengungkapan laporan keuangan. Nilai Adjusted R 2 sebesar 0.412 menggambarkan bahwa 41,2 variasi dalam indeks pengungkapan dapat dijelaskan oleh variabel independen sedangkan sisanya sebesar 58,8 1 – 41,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 5.10 maka model persamaan regresi untuk penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut : Y= 0.572 +2.86x10 -8 X 1 -0.323X 2 +0.044X 3 -0.448X 5 +1.253X 6 -0.025X 7 +0.026X 8 +e Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa ukuran perusahaan, penyebaran kepemilikan, return on equity dan ukuran kantor akuntan publik memiliki hubungan positifsearah dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan sedangkan rasio hutang, marjin laba dan likuiditas memiliki hubungan negatifberlawanan arah dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan Lihat hasil lengkap perhitungan regresi pada lampiran 4.

5.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 115 76

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 95

Pengaruh Manajemen Laba (Earnings Management) Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22