BAB IV HASIL
4.1 UjiValiditasdanReliabilitas
Dalam penelitian ini,uji coba kuesioner melibatkan 40responden.Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butirpertanyaanpadakuesionerpenelitianDouleurNeurophatiqueDN4.
Tabel 4.1 UjiValiditasKuesioner DouleurNeurophatiqueDN4
Korelasiantara Nilai r hitung
Nilai r valid Keterangan
Pertanyaan 1 dengan total 0.768
0.3 0,7680,3, valid
Pertanyaan 2 dengan total 0.683
0.3 0,6380,3, valid
Pertanyaan 3 dengan total 0.805
0,3 0,8050,3, valid
Pertanyaan 4 dengan total 0.693
0,3 0,6930,3, valid
Pertanyaan 5 dengan total 0.718
0,3 0,7180,3, valid
Pertanyaan 6 dengan total 0.657
0,3 0,6570,3, valid
Pertanyaan 7 dengan total 0.725
0,3 0,7250,3, valid
Pertanyaan 8 dengan total 0.655
0,3 0,6550,3, valid
Pertanyaan 9 dengan total 0.768
0,3 0,7680,3, valid
Pertanyaan 10 dengan total 0.496
0,3 0,4960,3, valid
Sumber: HasilOlahdengan SPSS
Nilaipatokanuntukujivaliditasadalahkoefisienkorelasiyangmendapatnilailebihbesardari 0,3 SekarandalamAugustine danKristaung, 2013. BerdasarkanhasilujivaliditaspadaTabel
4.1,seluruhnilaikorelasipadapertanyaanpertamahinggapertanyaankesepuluhbernilailebihbesard ari 0,3, sehinggaseluruhpertanyaanbersifat valid.
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu
diteruskan untuk uji reliabilitas Noor, 2011. Berikuthasildariujireliabilitasterhadapbutir- butirpertanyaan yang valid.
Tabel4.2UjiReliabilitasKuesioner DouleurNeurophatiqueDN4
Nilai Alpha Cronbach Nilai Kritis
Keterangan Kesimpulan
0,882 0,6
0,8820,6 Reliabel
Universitas Sumatera Utara
Jikanilai Alpha Cronbachlebihbesardari 0,6, makakuesionerpenelitianbersifatreliabel Augustine
danKristaung, 2013,
Noor, 2011.
BerdasarkanTabel 4.2,
diketahuibahwanilaiAlpha Cronbachadalah
0,882, yaknilebihbesardari
0,6, makakuesionerbersifatreliabel.
4.2 AnalisisUnivariat
Padaanalisisunivariatdigunakanuntukmenganalisisdatayangtelahdikumpulkansecaradeskriptif dalambentuktabeldistribusifrekuensi.
4.2.1 Lama Kerja
Berdasarkan penelitian lama kerja dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel4.3DistribusiFrekuensi Lama KerjaPadaSupirAngkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015
Lama Kerja n
≤ 11 jam per hari 25
62.5 11 jam per hari
15 37.5
Total 40
100 BerdasarkanTabel 4.3 dapatdilihatbahwasupir yang memilikiwaktu lama kerja
≤11 jam per harisebanyak25supir 62,5, sedangkansupir yang memilikiwaktu lama kerja11 jam per
harisebanyak15supir 37,5.
4.2.2 MasaKerja
Berdasarkanpenelitian, masakerjadapatdilihatpadatabelberikut.
Tabel4.4DistribusiFrekuensiMasaKerjaPadaSupirAngkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Taun 2015
MasaKerja n
≤ 12 Tahun 22
55.0 12 Tahun
18 45.0
Universitas Sumatera Utara
Total 40
100.0
BerdasarkanTabel 4.4 dapatdilihatbahwasupir yang memilikimasakerja ≤ 12 tahun
sebanyak22supir 55, dansupir yang memilikimasakerja 12 tahunsebanyak18supir 45.
4.2.3 DouleurNeurophatiqueDN4
Berdasarkanpenelitian, douleurneurophatiquedapatdilihatpadatabelberikut.
Tabel 4.5DistribusiFrekuensi
DouleurNeurophatiqueDN4PadaSupirAngkutan Kota
Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015
DouleurNeurophatique DN4 n
NyeriNosiseptif 14
35 NyeriNeuropatiPerifer
26 65
Total 40
100
BerdasarkanTabel 4.5dapatdilihatbahwasupir yangmengalaminyerinosiseptifsebanyak 14 supir 35, sedangkansupir yang mengalaminyerineuropatiperifersebanyak 26 supir
65.
4.2.4 Usia
Berdasarkanpenelitian, usiadapatdilihatpadatabelberikut.
Tabel4.6DistribusiFrekuensiUsiaPadaSupirAngkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015
Usia N
≤ 46 tahun 21
52.5 46 tahun
19 47.5
Total 40
100.0 BerdasarkanTabel 4.6dapatdilihatbahwasupir yangtergolongkedalamkelompokusia
≤ 46 tahunsebanyak21supir 52,5, kelompokusia 46 tahunsebanyak 19supir 47,5.
4.2.5 Tingkat Nyeri
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkanpenelitian, tingkatnyeridapatdilihatpadatabelberikut.
Tabel4.7DistribusiFrekuensi Tingkat NyeriPadaSupirAngkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015
Tingkat Nyeri n
TidakNyeri 8
20 NyeriRingan
13 32.5
NyeriSedang 17
42.5 NyeriBerat
2 5
Total 40
100
BerdasarkanTabel 4.7 dapatdilihatbahwasupir yang tidakmengalaminyerisebanyak 8 supir 20, nyeriringansebanyak 13 supir 32,5, nyerisedangsebanyak 17 supir 42,5,
dannyeriberatsebanyak 2 supir 5.
Tabel 4.8HasilPengukuranGetaranPadaAngkutan Kota Trayek 95 Di Kota Medan Tahun 2015
No Objek
Hasil Baku Mutu
Reaksi 1
TempatDuduk 118,64 µm
60-120 TidakNyaman
2 Setir
87,065 µm 60-120
TidakNyaman
BerdasarkanTabel4.8dapatdilihatbahwaadanyagetaranpadatempatduduksebesar 118,64 µm danpadasetirsebesar 87,065 µm, dimanamenurutbakumutugetaranhasiltersebutdiantara
60-120 µm, yang diartikansebagaireaksi yang tidaknyamanuntukpekerja.
4.3 AnalisisBivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubunganmasing-masingvariabel, yaknilamakerjadanmasakerjadenganneuropatiperiferdantingkatnyeridenganmenggunakanujic
hi-square
Universitas Sumatera Utara
4.3.1 Hubunganantara Lama Kerjadengan NeuropatiPeriferpadaSupirAngkutan Kota
Trayek 95 di Kota Medan Tabel4.9Hubungan Lama Kerjadengan
NeuropatiPeriferPadaSupirAngkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan
Lama Kerja
DouleurNeurophatique DN4 Total
Nilai p KoefisienKon
tingensi nyerinosiseptif
nyerineuropatiperifer n
n n
≤11 jam
per hari
11 44
14 56
25 100
0,123 0,237
11 jam
per hari
3 20
12 80
15 100
BerdasarkanTabel 4.9, dapatdilihatbahwadari25supirangkotdengan lama kerja ≤11 jam
perhari,11diantaranyamengalaminyerinosiseptif44,14supirangkotmengalaminyerineuropat iperifer56. Diketahuidari15supirangkotdengan lama kerja11 jam per hari, 3 di
antaranyamengalaminyerinosiseptif20,12supirangkotmengalaminyerineuropatiperifer80 . Perhatikanbahwakarenanilaiprobabilitas, yakni 0,123lebihbesardibandingkan
� = 0,05, maka H
diterima dan �
1
ditolak. Iniberartitidakterdapathubungan yang signifikanantaralama kerjadenganneuropatiperifer.Perhatikanbahwanilaikoefisienkontingensiadalah0,237.Sugiyono
2008 menyatakannilaikoefisienkontingensi 0,20-0,399termasukkedalamhubungan yang keeratannyarendah.
4.3.2 HubunganantaraMasaKerjadengan NeuropatiPeriferpadaSupirAngkutan
Kota Trayek 95 di Kota Medan
Tabel4.10HubunganMasaKerjadengan NeuropatiPeriferPadaSupirAngkutan Kota
Trayek 95 di Kota Medan
MasaKerja DouleurNeurophatique DN4
Total Nilai
KoefisienKon tingensi
NyeriNosiseptif NyeriNeuropatiPerifer
Universitas Sumatera Utara
n n
n p
≤ 12 tahun
11 50
11 50
22 100
0,028 0,328
12 tahun 3
16,7 15
83,3 18
100
Berdasarkan Tabel 4.10, dapatdilihatbahwadari22supirangkotdenganmasakerja ≤ 12
tahun,11diantaranyamengalaminyerinosiseptif50,11supirangkotmengalaminyerineuropati perifer50.Diketahuidari18supirangkotdenganmasakerja12tahun,3diantaranyamengalamin
yerinosiseptif 16,7, 15supirangkotmengalaminyerineuropatiperifer83,3. Perhatikanbahwakarenanilaiprobabilitas, yakni 0,028lebihkecildibandingkan
� = 0,05, makaH
1
diterimadan �
ditolak.Iniberartiterdapathubungansignifikanantaramasakerjadenganne uropatiperifer.Perhatikanbahwanilaikoefisienkontingensiadalah0,328.Sugiyono2008menyat
akannilaikoefisienkontingensi0,2-0,99termasukkedalamhubunganyang keeratannyarendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah supir angkutan kota trayek 95 di Kota Medan yang berjumlah 40 orang. Semua supir berjenis kelamin laki-laki. Dari 40 supir yang
berumur ≤ 46 tahun ada sebanyak 21 orang 52,5, berumur 46 tahun ada sebanyak 19 orang 47,5.
Hal ini menunjukkan bahwa supir angkutan kota trayek 95 di kota Medan termasuk kelompok usia produktif dan dewasa.
Dari hasil penelitian didapatkan proporsi nyeri neuropati yang cukup tinggi yaitu sekitar 65 . Hasil ini sesuai dengan penelitian Reis dkk. 2013 mendapatkan proporsi
sebesar 66,3 . Pada beberapa penelitian lain didapatkan proporsi nyeri neuropati yang lebih kecil, diantaranya penelitian oleh Saunderson dkk. 2008 yang mendapatkan proporsi sebesar
29 ; Lasry-Levy dkk. 2011 mendapatkan proporsi sebesar 21,8 ; dan penelitian oleh Houron dkk. 2012 yang mendapatkan proporsi sebesar 17 .
5.2 Karakteristik Nyeri NeuropatiPadaSupirAngkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan