Siti Aisyah Ritonga : Pembuatan Dan Karakterisasi Bata Konstruksi Dengan Memanfaatkan Limbah Padat Pulp Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
Penggunaan agregat dalam beton adalah untuk : 1. Menghemat penggunaan semen portland
2. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton 3. Mengurangi susut pengerasan beton
4. Mencapai susunan yang padat pada beton
Semakin banyak bahan batuan yang digunakan dalam beton, maka akan semakin hemat dalam penggunaan semen portland, sehingga semakin murah harganya. Tentu
saja dalam penggunaan bahan batuan tersebut ada batasnya, sebab pasta semen diperlukan untuk pelekatan butir-butir dalam pengisisan rongga-rongga halus dalam
aduk beton. Gradiasi yang baik pada agregat, dapat menghasilkan beton yang padat, sehingga volume rongga berkurang dan penggunaan semen portland berkurang pula.
Susunan beton yang padat dapat menghasilkan beton dengan kekuatan yang besar.
2.3.3 Air
Air yang digunakan pada campuran beton mempunyai fungsi sebagai peningkat kelecakan dalam pembuatan beton dan berperan penting dalam reaksi kimia
yang disebut juga reaksi hidrasi. Pada umumnya air minum dapat dipakai untuk campuran beton.Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang
tercemar garam, minyak, gula, atau bahan-bahan kimia lainnya, bila dipakai untuk campuran beton akan sangat menurunkan kekuatannya dan dapat juga mengubah sifat-
sifat semen. Selain itu, air yang demikian dapat mengurangi afinitas atau daya tarik antara agregat dengan pasta semen dan mungkin pula mempengaruhi kemudahan
pengerjaan
.
Air memiliki beberapa pengaruh terhadap kekuatan beton antara lain: 1. Air merupakan media pencampur pada pembuatan pasta
2. Kekuatan dari pasta pengerasan semen ditentukan oleh perbandingan berat antara air dan faktor semen.
Siti Aisyah Ritonga : Pembuatan Dan Karakterisasi Bata Konstruksi Dengan Memanfaatkan Limbah Padat Pulp Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
3. Kandungan air yang tinggi menghalangi proses pengikatan, dan kandungan air yang rendah reaksi tidak selesai. Kandungan air yang tinggi dapat
mengakibatkan: − Mudah mengerjakannya.
− Kekuatan rendah. − Beton dapat menjadi porous.
Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Air tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, bahan padat, sulfat, klorida dan bahan lainnya yang dapat merusak beton, sebaiknya digunakan air yang
dapat diminum. 2. Air yang keruh sebelum digunakan harus diendapkan selama minimal 24 jam
atau jika dapat di saring terlebih dahulu.
Tabel 2.3 Batas dan izin kekeruhan air untuk campuran beton
Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras. Oleh karena
itu, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengerjaan bahan, tanpa air konstruksi bahan tidak akan terlaksana dengan baik dan sempurna.
Batas yang diizinkan
Ph 4.5 - 8.5
Bahan padat 2000 ppm
Bahan terlarut 2000 ppm
Bahan organic 2000 ppm
Minyak 2 berat semen
Sulfat SO3 10000 ppm
Chlor Cl 10000 ppm
Siti Aisyah Ritonga : Pembuatan Dan Karakterisasi Bata Konstruksi Dengan Memanfaatkan Limbah Padat Pulp Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu: a
Universal Testing Machine UTM Alat ini berfungsi untuk pengujian kuat tekan pada saat sampel
berumur 7 hari, 14 hari, 28 hari. b Neraca Analitik
Neraca analitik berfungsi untuk menimbang sampel c Cetakan
Berdiameter 4 cm d Ayakan 100 Mesh
Alat ini berfungsi untuk pembutiran sampel e Atomic Absorption Spectometer AAS
Alat ini berfungsi untuk menganalisis senyawa kimia dari sampel f Blender