26 3.
Buku cerita-bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan;
4. Buku cerita-bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan; 5.
Buku cerita-bergambar dapat membantu anak untuk mengekspresikan keindahan; dan
6. Buku cerita-bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi
imajinasi. Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar
adalah buku yang menampilkan cerita, dengan bahasa yang sederhana dan selalu berkaitan dengan gambar atau ilustrasi serta dikemas dengan sampul yang
menarik. Buku cerita bergambar dibuat untuk menumbuhkan minat membaca anak. Buku cerita bergambar juga memiliki fungsi yang penting dalam
pengembangan dan perkembangan anak.
2.1.3.4 Kriteria Buku Cerita yang Baik
Guru sebagai pendidik formal dan orang tua sebagai pendidik informal perlu memperhatikan dan membimbing kebutuhan bacaan bagi siswa atau
anaknya dengan menuntun agar memilih bacaan yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan kematangan berpikir. Menurut Cristantiowati
dalam Santosa, 2008: 8 buku bacaan yang baik adalah buku bacaan yang, 1 dapat memberikan niai tambah positif pada pembacanya, misalnya, memberikan
kegembiraan, membantu memecahkan persoalan dan mampu membuka pikiran untuk suatu hal, 2 disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan
27 penulisnya seakan ingin berbagi dengan pembaca, bukan menggurui, 3 gaya
penulisannya tidak meledak-ledak, 4 menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, tidak banyak menggunakan istilah asing yang sebenarnya ada
padanannya dalam bahasa Indonesia. Effendi, Bangsa, dan Yudani 2013 mengungkapkan hal yang serupa
yaitu buku cerita yang baik meliputi, 1 tampilan visual buku dirancang menggunakan tampilan full color, 2 tampilan visual buku lebih dominan gambar
dibandingkan teks, 3 jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak, 4 judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita
dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, dan 5 tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak.
Menurut pendapat Mansoor dalam Santosa, 2008: 8 buku yang memenuhi persyaratan sebagai berikut, 1 isinya mudah dipahami pembaca, 2
mengajak pembaca yang masih mudah itu mengenal kehidupan nyata, 3 pilihan kata yang tepat, 4 untuk buku fiksi, buku dikatakan menarik bila pengarang
berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pikirannya, puncak atau klimaks cerita harus berada di akhir cerita, sementara berbagai konflik harus
terjalin di sepanjang buku, 5 pengarang menguasai teknik bercerita sehingga tulisannya tidak terkesan bertele-tele dan membosankan, 6 rancangan
halamannya tertata baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin, dan sebagainya sangat menentukan kenyamanan
pembaca, 7 sampul buku yang artistik dan reprensentatif, dimana judul, gambar, dan warna memegang peranan penting.
28 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria
buku cerita yang baik adalah, 1 judul buku yang mewakili seluruh isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, 2 warna sampul buku
membawa pesan yang akan disampaikan, 3 isi cerita mudah dipahami oleh pembaca, 4 isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai moral yang
berkaitan dengan kegaitan sehari-hari, 5 buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami pembaca, 6 buku cerita mampu
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembaca, 7 tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, 8 gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan, 9 ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan, dan karakter, 10 gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk pembaca
atau anak-anak, 11 isi buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan cerita, 12 rancangan halaman buku tertata dengan baik, 13 pemilihan
jenis huruf menarik perhatian pembaca, 14 jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi pembaca, dan 15 tata letak atau sistematika
penulisan tidak terlalu sempit sehingga memudahkan pembaca atau anak untuk membaca.
2.1.3.5 Unsur-unsur Cerita