Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara. Oleh karenya, dalam tesis ini, penulis akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan dan kendalanya berikut
solusi penyelesaian kendala tersebut.
G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian
Sesuai dengan rumusan penelitian maka penelitian ini dilakukan dengan yuridis normatif dengan pertimbangan bahwa titik tolak penelitian analisis terhadap
peraturan perundang-undangan yang menggambarkan prinsip-prinsip hukum dalam pengawasan lingkungan hidup di daerah Sumatera Utara yang diaplikasikan oleh
aparatur pemerintahan yang disebut dengan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah.
2. Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan sehingga data yang dikumpulkan pada dasarnya merupakan data sekunder. teknik pengumpulan data
dilakukan melalui penelaahan kepustakaan berupa peraturan perundang – undangan yang berhubungan dengan masalah yang dikaji. Dilakukan pula penelaahan terhadap
bahan – bahan hukum lainnya, seperti karya ilmiah dan kamus yang membantu dalam menganalisis dan memahami kajian masalah peranan Pejabat Pengawas Lingkungan
Hidup Daerah dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data kepustakaan dan sebagai pendukung digunakan data lapangan yang pengumpulan datanya melalui
wawancara
17
.
3. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
Dalam menjelaskan prosedur pengambilan dan pengumpulan data ini, sangat berkaitan dengan cara untuk memperoleh data yang relefan dengan permasalahan
yang akan diteliti dalam disertasi ini. Untuk memperoleh data yang relepan dengan permasalahan yang akan diteliti, dilaksanakan dua tahap penelitian:
1. Kepustakaan dan Dokumen Sumber data kepustakaan dan dokumen diperoleh dari :
a. Bahan hukum primer, terdiri dari : 1. Norma atau kaedah dasar;
2. Peraturan Dasar; 3. Peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Perda ataupun
Pergub. b. Bahan hukum sekunder, seperti: hasil-hasil penelitian, artikel, hasil-hasil seminar
atau pertemuan ilmiah lainnya dari kalangan pakar hukum.
17
Wawancara merupakan alat pengumpulan data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara yaitu pewawancara interviewer,
responder, pedoman wawancara yang digunakan pewawancara dan situasi wawancara. Sedangkan pedoman yang digunakan pewawancara menguraikan masalah penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar
pertanyaan. Isi pertanyaan yang peka dan tidak menghambat jalannya wawancara. Herman Tarsito, Pengantar Metodologi Penelitian. Buku Pedoman Mahasiswa,
Jakarta: Gramedia, 1917, hal. 171
Universitas Sumatera Utara
c. Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan
sekunder, serta bahan-bahan primer, sekunder tersier penunjang di luar bidang hukum, misalnya yang berasal dari: Sosiologi, Ekologi, Teknik, Filsafat, dan
lainnya yang dipergunakan untuk melengkapi atau menunjang data penelitian. Surat kabar, majalah mingguan juga menjadi sumber bahan bagi penulisan tesis
ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan pengaturan penegakan hukum lingkungan.
2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan yang dilaksanakan merupakan upaya memperoleh bahan-
bahan langsung berupa dokumentasi dari instansi pemerintah yang berwenang dan terkait dengan penegakan hukum lingkungan. Hal ini dilakukan oleh karena
kemungkinan besar tidak semua bahan-bahan yang diperlukan dapat diperoleh atau tersedia di perpustakaan, dalam hal ini dilakukan wawancara dengan aparatur
pengelola lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Utara.
4. Analisis Data