BAB III TANGGUNG JAWAB
PEJABAT PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DI SUMATERA UTARA
Setiap pelaku usaha danatau kegiatan wajib menjaga kelestarian fungsi lingkungan. Untuk menjamin kelestarian fungsi lingkungan secara terus menerus,
perlu dilaksanakan pemantauan lingkungan sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen AMDAL, UKL-UPL, izin dan peraturan perundang-undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Namun pada kenyataanya masih banyak usaha danatau kegiatan yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan
tersebut. Oleh karena itu, untuk menjamin pelaksanaan pemantauan tersebut perlu adanya program pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan
maupun persyaratan izin yang berkaitan dengan lingkungan. Hasil pelaksanaan pengawasan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan penaatan atau
penegakan hukum. Apabila pelaksanaan pengawasan dan pembinaan tersebut tidak dapat mendorong penanggungjawab usaha danatau kegiatan untuk mentaati seluruh
persyaratan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dapat diterapkan upaya penegakan hukum.
Yang dimaksud dengan Pengawasan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut pengawasan adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Pejabat
Universitas Sumatera Utara
Pengawas Lingkungan Hidup danatau Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah untuk mengetahui, memastikan, dan menetapkan tingkat ketaatan penanggung jawab
usaha danatau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam izin lingkungan dan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Berdasarka pasal 71 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang melakukan pengawasan adalah Menteri, Gubernur dan BupatiWalikota. Yang selanjutnya pada ayat 2
menjelaskan bahwa Menteri, Gubernur atau BupatiWalikota dapat mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabatinstansi teknis yang
bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kemudian dalam pelaksanaannya diatur dalam ayat 3 yaitu Menteri, Gubernur, atau
BupatiWalikota menetapkan pejabat pengawas lingkungan hidup yang merupakan pejabat fungsional.
Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya disebut UUPD, dan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, ditetapkan ada 20 bidang yang menjadi kewenangan Provinsi salah satu diantaranya adalah bidang
lingkungan hidup.
Universitas Sumatera Utara
Kewenangan Provinsi di bidang lingkungan hidup menurut Pasal 3 ayat 5 angka 16 PP Nomor 25 Tahun 2000, antara lain:
1. Pengendalian lingkungan hidup lintas KabupatenKota. 2. Pengaturan pengelolaan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya laut 4
empat mil sampai dengan 12 dua belas mil. 3. Pengaturan tentang pengamanan dan pelestarian sumber daya air lintas kabupaten
kota. 4. Penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL bagi kegiatan-
kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat luas yang lokasinya meliputi lebih dari 1 satu kabupatenkota.
5. Pengawasan pelaksanaan konservasi lintas kabupatenkota. 6. Penetapan baku mutu lingkungan hidup berdasarkan baku mutu lingkungan hidup
nasional. Selanjutnya dalam Pasal 13 ayat 1 huruf j Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah Provinsi merupakan urusan dalam skala Provinsi
yang meliputi antara lain pengendalian lingkungan hidup. Selain kewenangan disebutkan di atas, TAP MPR Nomor 4MPR1999 menetapkan bahwa Pemerintah
akan mendelegasikan secara bertahap wewenangnya kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan
lingkungan hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melaksanakan kewenangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah Provinsi Sumatera Utara telah dibentuk Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara selanjutnya disebut Bapedaldasu, sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 4 Tahun 2001 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara telah dipaparkan pada bab sebelumnya
Dalam upaya penegakan hukum preventif dan represif, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara berkewajiban melakukan pengawasan dalam
penerapan persyaratan izin dan peraturan perundang-undangan di bidang hukum lingkungan dengan tujuan antara lain untuk memastikan tingkat penaatan dari
penanggung jawab usaha danatau kegiatan dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
A. Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup 1. Kedudukan