Hipotesis ANALISIS DETERMINAN PERGERAKAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA

4. Mekanisme Operasional Reksadana Syariah

Mekanisme operasional dalam reksadana syariah terdiri dari: a. Mekanisme operasional antara pemodal dengan manajer investasi dilakukan dengan wakalah. Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan, sedangkan mudharabah adalah suatu akad atau sistem dimana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib maal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib. b. Mekanisme operasional antara manajer investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan mudharabah. Sistem mudharabah memiliki beberapa karakteristik yaitu : 1. Pembagian keuntungan antar pemodal shahibul maal yang diwakili oleh manajer investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak melalui manajer investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal. 2. Pemodal hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan kepada manajer investasi. 3. Manajer investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya tafrith.

5. Pebedaan Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional

Beberapa pedoman utama dari investasi untuk Reksadana syariah yang membedakan dengan pengelolaan Reksa Dana konvensional adalah dalam hal-hal sebagai berikut : a. Instrumen Investasi Reksadana Syariah. Jenis dan instrumen investasi Reksadana syariah adalah 1. Instrumen saham yang sudah melaluipenawaran umum dan pembagian dividen yang didasarkan pada tingkat laba usaha. 2. Penempatan dalam deposito pada Bank Umum Syariah. 3. Surat utang jangka panjang dan jangka pendek yang sesuai dengan prinsip syariah. b. Jenis Usaha Emiten. Reksadana syariah hanya dapat berinvestasi pada instrumen keuangan yang diterbitkan oleh emiten yang jenis kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah Islam. Adapun jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah Islam adalah 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan dilarang. 2. Usaha lembaga keuangan konvensional. 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang haram. 4. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, dan atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat. c. Rasio nisbah utang terhadap modal. Suatu emiten dikatakan tidak layak apabila struktur utang terhadap modal sangat bergantung pada pembiayaan