2. Uji Kointegrasi
Uji ini dilakukan setelah uji stasioneritas dan telah berintegrasi pada derajat yang sama. Uji kointegrasi dilakukan dengan cara menguji stasioneritas dari
residual, jika ternyata residual tidak mangandung akar unit atau data stasioner I0 maka variabel-variabel didalam model terkointegrasi. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui kemungkinan terjadinya keseimbangan jangka panjang antar variabel-variabel yg diamati.
Konsep kointegrasi pada dasarnya adalah untuk mengetahui equilibrium jangka panjang di antra variabel-variabel yang di observasi. Kadangkala dua
variabel yang masing-masing tidak stasioner atau mengikuti pola random walk mempunyai kombinasi linier diantara keduanya yang bersifat
stasionary. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut saling terintegrasi atau ber-cointegrated. Namun jika hasil pengujian unit root
menunjukkan bahwa tidak semua variabel nonstasiner, maka teknik kointegrasi tidak dapat dilakukan karena kointegrasi mensyaratkan seluruh
variabel harus terintegrasi pada orde yang sama Widarjono, 2008.
Seperti yang sudah dikemukakan diatas, konsep kointegrasi adalah untuk mengetahui ekuilibrium jangka panjang dari variabel-variabel yang
diobservasi. Suatu ciri khusus dari variabel-variabel yang terkointegrasi adalah jalur waktu nya dipengaruhi oleh deviasi dari equilibrium jangka
panjang. Jangka pendek dari variabel-variabelnya harus menanggapi besaran dari ketidakseimbangan jangka panjangnya. Hal ini berarti pergerakan dalam
jangka pendek harus dipengaruhi oleh deviasi dari hubungan jangka panjangnya.
Dalam penelitian ini uji kointegrasi menggunakan uji Engle-Granger dengan
diawali melakukan regresi persamaan dan kemudian mendapatkan residualnya. Dari residual ini kemudian kita uji dengan uji stasionary
Phillips-Perron. Kemudian dari hasil estimasi nilai statistik Phillips-Perron dibandingkan dengan nilai kritisnya. Nilai statistik Phillips-Perron diperoleh
dari koefisien β
1
. Jika nilai statistiknya lebih besar dari nilai kritisnya maka variabel-variabel yang diamati saling berkointegrasi atau mempunyai
hubungan jangka panjang dan sebaliknya, maka variabel yang diamati tidak berkointegrasi Widarjono, 2007.
3. Analisis Regresi
Secara umum model persamaan dapat dibentuk sebagai berikut: Y
t
= f X
1t
, X
2t
, … , X
nt
3.7 Y
t
= β
+ β
1
X
1t
+ β
2
X
2t
+ … + β
n
X
nt
+
t
3.8 Sedangkan model persamaan pada penelitian ini mengadopsi fungsi model
persamaan Cobb-Douglas, yaitu: 3.9
Dimana, NAB
t
= Nilai Aktiva Reksadana Syariah PDB
t
= Produk Domestik Bruto JUB
t
= Jumlah Uang Beredar SBIS
t
= Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan JII
t
= Jakarta Islamic Index