Instrumen Investasi Reksadana Syariah

Investasi penanaman modal oleh para pengusaha terutama ditentukan oleh dua faktor yaitu efiseiensi marjinal modal atau tingkat pendapatan minimal dari penanman modal yang akan dilakukan dan suku bunga. Efisiensi marjinal modal menggambarkan tingkat pengembalian modal yang akan diperoleh dari kegiatan-kegiatan investasi yang dilakukan oleh perekonomian Sukirno, 2002. Apabila suku bunga lebih tinggi dari efisiensi marjinal dari investasi, maka investor akan membatalkan rencananya untuk menanam modal. Sebaliknya, investor akan menanamkan modalnya apabila hasil dari investasinya lebih tinggi dari suku bunga. Maka dalam sesuatu perekonomian, besarnya jumlah investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha tergantung kepada nilai penanaman modal yang tingkat pengembalian modalnya lebih besar dari suku bunga Sukirno, 2002. Pandangan Keynes mengenai penentu investasi bahwa tidak sepenuhnya jumlah investasi yang dilakukan para pengusaha ditentukan oleh suku bunga. Tetapi disamping faktor itu terdapat beberapa faktor penting lainnya, seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangannya di masa depan, dan luasnya perkembangan teknologi yang berlaku. Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakkan dan di masa depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku bunga tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi. Sebaliknya, walaupun suku bunga rendah, investasi tidak akan banyak dilakukan apabila barang- barang modal yang terdapat dalam perekonomian digunakan pada tingkat yang jauh lebih rendah dari kemampuannya yang maksimal Sukirno, 2002. Efisiensi investasi marjinal marginal efficiency of investment dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menunjukkan suatu hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan. Konsep efisiensi investasi marjinal, dalam Gambar 3 ditunjukkan satu contoh dari kurva efisiensi investasi marjinal MEI. Sumber : Sadono Sukirno, 2002 Gambar 3. Efisiensi Modal Marjinal Pada kurva MEI di atas titik A, B, dan C secara berturut-turut menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal adalah R , R 1 , dan R 2 serta untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adalah sebanyak I , I 1 , dan I 2 . Selain MEI para investor pun harus mempertimbangkan suku bunga, karena kegiatan investasi hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Dengan demikian, untuk menentukan besarnya investasi yang harus dilakukan, calon investor atau MEI C B A R 2 R 1 R I I 1 I 2 Investasi yang diperlukan Tingka t pe nge m ba li an m od al investor perlu menghubungkan kurva MEI dengan suku bunga, yaitu seperti terdapat dalam Gambar 4. Sumber : Sadono Sukirno, 2002 Gambar 4. Tingkat Bunga dan Tingkat Investasi Pada suku bunga sebesar r atau lebih terdapat investasi bernilai I yang mempunyai tingkat pengembalian sebesar r atau lebih. Maka pada suku bunga sebesar r investasi yang kan dilakukan perusahaan adalah sebesar I . Apabila suku bunga rendah r 1 diperkukan modal sebanyak I 1 untuk mewujudkan investasi yang mempunyai tingkat pengembalian modal r 1 atau lebih. Dengan demikian pada suku bunga sebesar r 1 , investasi yang akan dilakukan adalah sebesar I 1 Sukirno, 2002.

2. Prinsip Investasi dalam Islam

Menurut Satrio 2005 dalam Setiawan dan Yusbar 2009 menyatakan bahwa Islam sebagai aturan hidup nidham alhayat yang mengatur seluruh MEI C B A r 2 r 1 r I I 1 I 2 Investasi yang diperlukan Suku B unga