Untuk menghitung reduced yield loss digunakan rumus: Reduced yield loss
x 100
Dengan menggunakan rumus di atas maka dapat dihitung Reduced yield loss
mesin ACC bulan November 2013 yaitu: Reduce yield
x 100 = 0
Dengan melakukan cara yang sama reduced yield loss mesin ACC bulan November 2013
– Oktober 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.20 sebagai berikut.
Tabel 5.20. Reduced Yield loss Mesin Anode Changing Crane ACC Periode November 2013 - Oktober 2014
Periode Loading
Time jam
Ideal Cycle Time
jamkg Scrap
Kg Scrap
Time jam
Reduced Yield
Loss
November 2013 685.0
0.000030698 Desember 2013
709.5 0.000030698
Januari 2014 705.0
0.000030698 Februari 2014
637.0 0.000030698
Maret 2014 712.0
0.000030698 April 2014
691.5 0.000030698
Mei 2014 709.0
0.000030698 Juni 2014
639.5 0.000030698
Juli 2014 691.0
0.000030698 Agustus 2014
662.0 0.000030698
September 2014 695.0
0.000030698 Oktober 2014
679.5 0.000030698
Sumber: Pengolahan Data
5.4. Identifikasi Masalah dengan Cause and Effect Diagram
Jenis kegagalan mesin dapat diurutkan dari frekuensi yang terbesar hingga yang terkecil dan presentase kegagalan dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Presentase Kegagalan No
Jenis Kegagalan Total Time
Losses jam
Presentase
1 Equipment Fa ilure
brea kdown loss 1183.5
54.94 2
Setup a nd Adjusment Loss 46.50
2.16 3
Idling a nd Minor Stoppa ges 224.5
10.42 4
Reduced Speed Loss 687.39
31.91 5
Process defect Loss 12.25
0.57
Jumlah 2154.14
100
Sumber: Pengolahan Data
Histogram dari Presentase Kegagalan dari six big losses diatas dapat dilihat pada Gambar 5.1 sebagai berikut.
Gambar 5.1 Histogram Presentase Kegagalan Six Big Losses
Berdasarkan histogram diatas maka diketahui faktor terbesar adalah equipment fa ilure
breakdown loss dan reduced speed loss. Setelah diketahui equipment fa ilure
breakdown loss dan reduced speed loss adalah faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya efektifitas mesin, maka selanjutnya dilakukan
identifikasi untuk mengetahui penyebabnya menggunakan metode 5 whys. Dari
Universitas Sumatera Utara
tabel why-why maka dikelompokkan ke dalam faktor manusia, mesin, metode, material dan lingkungan. Selanjutnya akan dianalisa lebih lanjut untuk dibuat
ca use a nd effect dia gra m . Tabel why-why dari faktor equipment failure
breakdown loss dapat dilihat pada Tabel 5.22. Dan untuk faktor yang kedua adalah reduced speed loss. Tabel why-why
dari faktor reduced speed loss dapat dilihat pada Tabel 5.23. Berikut adalah gambar cause and effect diagram untuk faktor equipment
fa ilure breakdown loss dan faktor reduced speed loss dapat dilihat pada Gambar
5.2 dan Gambar 5.3.
5.5. Failure Mode and Effect Analysis FMEA
Dua jenis kegagalan yang berpotensi besar terjadi selama proses produksi yaitu equipment failure breakdown loss dan reduced speed.loss Kemudian
dilakukan analisis penyebab kegagalan terhadap kedua jenis kegagalan tersebut dengan menggunakan cause and effect diagram. Langkah berikutnya dilakukan
pembuatan FMEA Failure Mode Effect Analysis. Fa ilure Mode Effect Ana lysis
FMEA digunakan untuk mengindentifikasi penyebab kegagalan, sehingga operator dapat mampu mengontrol produksi
dengan memfokuskan kontrol pada faktor penyebab kegagalan. Dalam pembuatan FMEA ditentukan terlebih dahulu efek yang ditimbulkan dari
kegagalan pada proses, penyebab dari kegagalannya dan kontrol yang dilakukan untuk mencegah terjadinya efek dari kegagalan proses tersebut. Untuk
menyelesaikan masalah yang ada, dapat ditentukan dengan menghitung nilai
Universitas Sumatera Utara
resiko prioritas RPN yang merupakan perkalian antara nilai keparahan severity, kejadian occurence, dan deteksi detection. FMEA dari Jenis
kegagalan equipment failure breakdown loss dan reduced speed loss dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. FMEA dari Jenis Kegagalan Equipment Failure Breakdown Loss
dan Reduced Speed Loss
Jenis Kegagalan
Proses Efek yang
ditimbulkan S
Penyebab Kegagalan pada Proses
O Kendali yang
Dilakukan D
RPN
Equipment fa ilure
breakdown loss
Terjadinya kerusakan
mesin yang mengharuskan
proses dihentikan
8 Alat bor rusak
7 Mengganti oli
sesuai jadwal yang telah
ditetapkan 4
224
filling pipe tumpat
7 Dilakukan
pemeliharaan yang
terjadwal dari perawatan
bulanan menjadi
perawatan mingguan
3 168
Tabrakan ACC dengan tungku
8 Dilakukan
pengaturan jam dan
istrahat kerja yang baik
4 256
Reduced Speed Loss
Terjadinya penurunan
kecepatan mesin
5 Hydroulikpneuma tic
a bnorma l sound 6
Pergantian selang harus
sesuai jadwal yang
ditetapkan 4
120
Kecepatan tra vellingtra nsversing
menurun 6
Dilakukan pengecekan
pada roaller pada saat
menjalankan mesin
3 90
Produktivitas mesin rendah
5 Memberikan
izin perbaikan
mesin ke departemen
ma intena nce atau
reduction .
3 75
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis