Kasus Posisi Kasus Dan Tanggapan Kasus

Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 ancaman pidananya adalah pidana penjara selama-lamanya 5 lima tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat 2 KUHP. Dan apabila penganiayaan tersebut mengakibatkan matinya orang, ancaman pidananya adalah pidana penjara selama-lamanya 7 tujuh tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat 3 KUHP. 2. Pemerasan Ancaman pidananya adalah pidana penjara selama-lamanya 9 sembilan tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 368 ayat 1 KUHP. 3. Pencurian Ancaman pidananya adalah pidana penjara selama-lamanya 5 lima tahun dan pidana denda sebanyak-banyaknya Rp. 900 sembilan ratus rupiah, sebagaimana diatur dalam pasal 362 KUHP. 4. Pembunuhan Ancaman pidananya adalah pidana penjara selama-lamanya 15 lima belas tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 338 KUHP. Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam pasal 52 KUHP, bagi seorang pegawai negeri yang melanggar kewajibannya dalam jabatannya karena melakukan perbuatan yang boleh dihukum, maka hukumannya ditambah sepertiga dari hukuman pokok. Dan ketentuan ini juga berlaku bagi seorang anggota kepolisian Indonesia karena polisi merupakan bagian dari pegawai negeri sebagaimana diatur dalam pasal 92 KUHP.

C. Kasus Dan Tanggapan Kasus

1. Kasus Posisi

Putusan yang akan dianalisa dalam pembahasan ini adalah Putusan Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 Pengadilan Negeri Binjai Nomor.239Pid.B2007PN-BJ tentang tindak pidana karena kealpaannya mengakibatkan orang lain mati, dengan terdakwa Dicky S Lubis. Yang mana dalam hal ini Dicky S Lubis dikenai dakwaan oleh Penuntut Umum Pasal 359 KUHP yaitu karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain mati. Pelaku didakwa karena diduga telah melakukan penembakan pada saat melakukan tugas, di tempat keramaian, tanpa memperhitungkan dampakresiko yang akan timbul di daerahkawasan Binjai. Didalam melakukan perbuatannya tersebut, terdapat beberapa barang bukti: a. 1 satu pucuk senjata api genggam jenis SW No.9024 b. 5 lima butir selongsong peluru c. 1 satu lembar kartu izin pemegang senjata api atas nama Dicky S Lubis. Berdasarkan dakwaannya dan bukti-bukti dalam persidangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai, maka tuntutan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa Dicky S Lubis telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana: “KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MATI” sebagaimana diuraikan dalam dakwaan. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Dicky S Lubis dengan pidana penjara selama 3 tiga bulan 3. Menetapkan barang bukti berupa: 1. 1 satu pucuk senjata api genggam jenis SW No.9024 2. 5 lima butir selongsong peluru Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 3. 1 satu lembar kartu izin pemegang senjata api atas nama Dicky S Lubis 4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5000 lima ribu rupiah Adapun yang menjadi pertimbangan hukum dalam kasus ini adalah: 1. Keterangan Terdakwa, yang pada pokoknya; a. Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut;  Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2007 sekitar pukul 12:10 wib di jalan Sudirman Binjai tepatnya di depan Bank Mandiri seorang pengendara sepeda motor terkena peluru nyasar dari polisi yang mengakibatkan pengendara motor tersebut meninggal dunia.  Bahwa setelah adanya uji Balistik Labfor terdakwa baru mengetahui kalau peluru yang ada di kepala korban berasal dari tembakan senjata api milik terdakwa.  Bahwa benar sebelumnya terdakwa ada menembakkan senjata api yang dipegangnya ke udara sebanyak 3 tiga kali untuk memberi peringatan kepada pengemudi sebuah mobil Avanza yang dicurigaididuga akan melakukan perampokan namun tidak dihiraukan oleh pengemudi mobil Avanza sehingga Terdakwa kemudian menembak kearah mobil Avanza dengan jarak 10 meter.  Bahwa benar pada saat Terdakwa melakukan penembakan kearah mobil Avanza, jarak Terdakwa dengan mobil tersebut sekitar 15 meter dan Terdakwa dalam posisi berdiri dan sementara mobil melaju dengan kencang, dimana keadaan lalu lintas pada jalur mobil Avanza tidak terlalu padat, Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 demikian juga pada jalan jalur masuk kotaarah berlawanan. b. Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan barang bukti berupa:  1 satu pucuk senjata api genggam jenis SW Nomor.9024  5 lima butir selongsong peluru  1 satu lembar kartu izin pemegang senjata api atas nama Dicky S Lubis. c. Menimbang, bahwa barang bukti tersebut dibenarkan oleh Terdakwa. 2. Keterangan Saksi; a. Menimbang, bahwa dari keterangan saksi Kosim, Kasat Reskrim Binjai bahwa sebelum peristiwa penembakan itu terjadi Terdakwa mendapat perintah lisan darinya untuk menggerebek kawanan perampok. b. Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi Taing Saragih, anggota kepolisian di Resor Binjai bahwa sebelum peristiwa penembakan itu terjadi mereka mendapat perintah lisan dari Kasat Reskrim Binjai untuk menggerebek kawanan perampok c. Menimbang, bahwa dari keterangan saksi Mariati, istri korban bahwa korban meninggal dunia akibat terkena tembakan peluru dengan kondisi luka pada pelipis bagian kanannya. d. Menimbang, bahwa dari keterangan ahli Labfor bahwa barang bukti senjata api dalam keadaan baik dan selonsong peluru serta proyektil peluruanak peluru telah ditembakkan dengan menggunakan senjata api tersebut. e. Menimbang, bahwa setelah adanya uji Labfor, dapat diketahui bahwa peluru yang ada di kepala korban berasal dari tembakan senjata api milik Terdakwa. f. Menimbang, bahwa menurut saksi George Als Ajau dan Siswansyah bahwa Terdakwa datang bersama Taing Saragih dengan berboncengan sepeda motor, Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 berusaha menyetop mobil Avanza yang dicurigaididuga dikendarai oleh kawanan perampok, namun pengendara mobil tersebut tidak menghentikan mobilnya. Dan pada saat itulah kedua saksi mendengarkan suara tembakan beberapa kali. 3. Keterangan Surat; a. Menimbang, bahwa berdasarkan Visum Et Repertum VER Nomor: 69IIIKKVER2007 tanggal 22 Maret 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Prof. Dokter. H. Amar Singh, Spf K DFM dokter pada rumah sakit umum Pirngadi Medan bahwa korban meninggal dunia akibat tembakan peluru di bagian pelipis kanan. b. Berita acara hasil uji balistik Labfor Polri cabang Medan Nomor: 1433BSFIII2007 bahwa benar senjata api dan selonsong peluru tersebut milik Terdakwa. 4. Petunjuk, yang pada pokoknya; a. Menimbang, bahwa anggota Polisi hanya boleh menggunakan senjata api dalam keadaan seabagai berikut:  Dalam keadaan-keadaan yang luar biasa;  Untuk membela diriorang lain terhadap ancaman kematianluka-luka berat;  Untuk mencegah terjadinya kejahatan berat yang melibatkan ancaman terhadap nyawa;  Untuk menahanmencegah larinya seseorang yang membantu, mengancam dan yang sedang berupaya melawan usaha untuk menghentikan ancaman tersebut. Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 b. Menimbang, bahwa sebelum menggunakan kekerasansenjata api aparat kepolisian harus memperhatikan dan melindungi keselamatan orang lain. c. Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan pasal 359 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Unsur barang siapa 2. Karena salahnya 3. Menyebabkan matinya orang Ad.1. Unsur barang siapa Keterangan yang diberikan oleh Hakim mengenai unsur barang siapa ini antara lain: Ad.1.1 Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang disini adalah setiap pendukunga hak dan kewajiban yang kepadanya dapat dikenai pertanggungjawaban atas setiap perbuatannya, dalam perkara ini Terdakwa Dicky S Lubis telah didakwa melanggar Pasal 359 KUHP. Ad.1.2 Menimbang, bahwa Terdakwa dalam melaksanakan tugasnya untuk menggerebek kawanan perampok di kawasandaerah kota Binjai adalah atas perintah lisan dari atasannya. Ad.1.3 Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa membenarkan telah melakukan penembakan kepada sekelompok orang yang mengendarai mobil Avanza, yang dicurigaididuga sebagai kawanan perampok dan salah satunya tembakannya telah mengenai korgan. Ad.1.4 Menimbang, bahwa setelah ditanyai oleh Majelis Hakim Terdakwa membenarkan bernama Dicky S Lubis, dengan demikian unsur ini telah terbukti. Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 Ad.2. Unsur karena salahnya Keterangan yang diberikan oleh Hakim mengenai unsur karena salahnya antara lain: Ad.2.1 Menimbang, bahwa meninggalnya korban akibat kesalahan atau kelalaian dari Terdakwa yang tidak mempertimbangkan lokasi yang ramai dilaluitidak memperhatikan keselamatan orang lain. Ad.2.2 Menimbang, bahwa pada saat mengejar pelaku kejahatan Terdakwa selaku polisi telah melakukan tembakan terarah padahal lokasi tersebut adalah lokasi yang cukup ramai dilalui oleh masyarakat. Ad.3. Unsur menyebabkan matinya orang Keterangan Hakim mengenai unsur karena salahnya menyebabkan matinya orang adalah: Ad.3.1 Menimbang, bahwa berdasarkan hasil Visum Et Repertum dan uji Labfor, korban meninggal dunia akibat selongsong peluru yang mengenai pelipis kanannya dan selongsong peluru tersebut terbukti milik dari Terdakwa. Ad.3.2 Menimbang bahwa dari keterangan Terdakwa dan saksi-saksi yang telah diajukan oleh Penuntut Umum, telah diadakan perdamaian antara keluarga korban dengan terdakwa. Ad.3.3 Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan Putusan perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan pada pokoknya sebagai berikut: Hal-hal yang memberatkan: Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009  Bahwa Terdakwa adalah seorang polisi yang memiliki fungsi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, seharusnya lebih menyadari dampak dari melepaskan tembakan di tempat keramaian. Hal-hal yang meringankan:  Terdakwa belum pernah dihukum  Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sehingga mempermudah jalannya persidangan  Antara Terdakwa dengan keluarga korban telah melakukan perdamaian dan menyadari bahwa kejadian tersebut adalah musibah yang tidak dikehendaki oleh para pihak. Maka Majelis Hakim menetapkan Putusan sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa Dicky S Lubis terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana karena kealpaannya mengakibatkan orang lain mati; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 tiga bulan; 3. Menetapkan bahwa lamanya Terdakwa ditahan sebelum Putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan supaya barang tanda bukti dalam perkara ini: a. 1 satu pucuk senjata api genggam SW Nomor.9024 b. 5 lima butir selonsong peluru c. 1 satu lembar kartu izin pemegang senjata api atas nama Dicky s Lubis Dikembalikan kepada Polresta Binjai melalui Kasat Reskrim Polresta Binjai. Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 5. Membebankan pula kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 5000 lima ribu rupiah.

2. Analisa Kasus